Ramses Simanullang, S.E., M.Si Aktivis Gereja yang Kini Komisioner KPID Sumut

3
Ramses Simanullang, S.E., M.Si religius dan intelektual.

Narwastu.id – Beberapa bulan lalu, ada suasana yang berbeda di sekitar rumah dinas Gubernur Sumatera Utara, tepatnya di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman, Medan. Suasana berbeda itu oleh karena Gubernur Edy Rahmayadi melantik 7 komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara (Sumut) periode 2022-2025. Diharapkan komisioner ini memberikan perubahan dan benar-benar menjadi filter pada penyiaran di Sumatera Utara. “Penyiaran perlu diberikan perhatian khusus, karena menyangkut asupan informasi yang diterima masyarakat. Bila filternya tak berjalan dengan baik, maka masyarakat bisa mendapat informasi yang salah,” sebut Gubernur Edy, yang mantan Pangkostrad dan bekas Ketua Umum PSSI.

Makanya, Gubernur Edy mengajak ketujuh komisioner itu agar tetap kompak bersama-sama membangun Provinsi Sumut. KPID Sumut sebagai filter diharapkan dapat menjaga penyiaran-penyiaran yang dianggap tak membangun rakyat atau memecah belah keutuhan bangsa. Ramses Simanullang, S.E., M.Si, salah satu Komisioner KPID yang dilantik menyebut, menyambut baik arahan gubernur. Dan ia meminta perlu ada kolaborasi dengan masyarakat untuk mengawal penyiaran di Sumut, sehingga penyiaran lebih sehat. Tugas dan fungsi KPI/KPID sebagaimana taglinenya, mewujudkan media penyiaran yang sehat dalam era digital ini dan melihat tantangan ke depan yang dihadapi KPI/KPID, oleh karena percepatan migrasi digitalisasi dan kehadiran platform media baru, YouTube, Facebook, IG dan media sosial lainnya.

Pria kelahiran Bunturaja, Sidikalang, 14 Maret 1977 ini menerangkan, keberagaman konten dan pemenuhan konten lokal harus diawasi sebagai tugas pokok KPI/KPID Pasal 8 UU No. 32 Tahun 2002 yang menyebut, menjamin masyarakat untuk memperoleh informasi yang layak dan benar sesuai dengan hak asasi manusia. Selain itu, ikut membantu pengaturan infrastruktur bidang penyiaran. Juga ikut membangun iklim persaingan yang sehat antarlembaga penyiaran dan industri. Karenanya, perlu memelihara tatanan informasi nasional yang adil, merata dan seimbang. Lalu, menampung, meneliti dan menindaklanjuti aduan, sanggahan serta kritikan dan apresiasi masyarakat terhadap penyelenggaran penyiaran. KPID juga menjembatani kepentingan masyarakat dengan institusi pemerintah dan lembaga penyiaran, seperti radio dan televisi.

Karenanya, kehadiran KPI/KPID juga untuk menghentikan tontonan siaran yang tak mengedukasi dan tak berkualitas. Menurut istri dari Christina Magdalena boru Tampubolon, S.Kep. Ns. M.Kes, dan ayah tiga anak, Grace boru Simanullang, Gaby boru Simanullang dan Gideon Pratama Simanullang ini, agenda kerja mereka, yaitu mengembangkan kebijakan pengaturan, pengawasan dan pengembangan isi siaran, literasi, KPID Award, mengaktifkan Forum Peduli Penyiaran Sehat di kabupaten/kota. Selain itu, mengaktifkan FGD terkait bidang penyiaran, dan memberi penguatan kelembagaan KPI/KPID di bidang pembinaan berbasis partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan penyiaran. Pun ikut mendukung Sekolah Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Penyiaran atau P3 SPS, membangun sinergitas dengan perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, dan menjadi mitra strategis KPUD dan BAWASLU Daerah, Komnas Perlindungan Anak dan Lembaga-lembaga seperti MUI dan PGI.

Ramses dan keenam komisioner KPID Sumut ini telah melewati proses seleksi dan hasil asesmen yang dilakukan Komisi A DPRD Sumut pada Januari 2022 lalu. Tentu kerja-kerja publik bukan pekerjaan mudah. Ramses bersyukur bisa mendapat amanah ini. Ramses juga aktif di dunia pendidikan dan pelayanan. Setiap Hari Minggu ia sudah melayani di mimbar di berbagai gereja di Sumut. Ia Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas HKBP Nommensen, Medan, S2 Ilmu Ekonomi dari Universitas Negeri, Medan, dan saat ini sedang menyelesaikan studi S3 di STT Sumatera Utara. “Luar biasa berkat Tuhan bagi keluarga kami. Di hari ulang tahun istri saya Christina Tampubolon ke-44, Tuhan memberikan kado terindah dengan momen pelantikan saya periode kedua di KPID Sumut. Itu semua karena anugerah Tuhan Yesus,” pungkas Penasihat Asosiasi Pendeta Indonesia (API) DPC Kota Medan, Penasihat DPD Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sumut dan Direktur Grebyon Ministry ini.

Ramses yang sebelumnya juga komisioner KPID Sumut periode 2016-2022, tak lupa meminta dukungan masyarakat Sumut agar dirinya bersama enam komisioner lainnya bisa menjalankan tugas dengan baik, dan menjadi kekuatan baru dalam membenahi penyiaran di Sumut.

“Biarlah Tuhan pakai hidup kami menjadi alat kemuliaanNya. Karenanya, kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada DPRD Sumut atas kepercayaannya memilih kami boleh duduk kembali di KPID periode ini. Ucapan terima kasih juga kepada semua keluarga, sahabat, lembaga penyiaran dan masyarakat Sumut. Doa dan dukungan Anda semua menjadi vitamin penguat bagi kami untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik,” tukasnya.

Berbicara tentang aktivitas di organisasi, Ramses memiliki segudang pengalaman di sejumlah organisasi. Kini ia merupakan Ketua DPC Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), dan PIKI adalah organisasi kemasyarakatan bagi kaum intelegensia Kristen di Indonesia. Juga Wakil Sekretaris PWOIN Sumut, Wakil Ketua IAFEN dan Wakil Ketua Umum Parsadaan Raja Napasang Simanullang Lumbang Ri Boru dan Bere Se-Indonesia (RNSBI), dan Wakil Ketua Punguan Toga Manullang Kota Medan. Selain itu, ia evangelis yang punya prinsip hidup tetap semangat dalam menabur benih kebaikan kepada keluarga Indonesia. Dia punya tips sukses, yakni 3K: komunikasi, Kerjasama dan Kompetensi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here