Narwastu.id – Jelang Pilpres 2024 tentu menjadi ajang mempromosikan diri bagi masing-masing kandidat yang ingin duduk sebagai orang nomor satu di negeri ini. Tentu menjadi harapan masyarakat Indonesia bahwa sosok yang akan menjadi RI-1 nanti adalah seorang pemimpin yang tidak hanya cakap secara intelektual, namun juga religius serta dapat membawa ke arah yang lebih baik untuk kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia. “Siapapun pemimpinnya pasti mempunyai cita-cita dan jika diberi kesempatan oleh rakyat serta diizinkan Tuhan untuk memimpin, maka Pak Prabowo Subianto memang memiliki cita-cita untuk membawa Indonesia menjadi negara yang maju,” jelas Mayjen TNI (Purn.) Musa Bangun saat dikunjungi Majalah NARWASTU di kantornya di kawasan Kwitang, Jakarta.
Sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Musa Bangun melihat Prabowo akan melanjutkan tongkat estafet dari pembangunan yang telah dirintis Presiden RI Joko Widodo. Misalnya, pengelolaan sumber daya alam, seperti tambang dan sebagainya. “Bagaimana ekonomi kita harus dikelola sesuai dengan konstitusi seperti yang tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 dengan jelas dinyatakan bahwa semua kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikelola oleh negara dan untuk kepentingan serta kemakmuran sebesar-besarnya untuk rakyat. Tidak hanya itu, kita juga mengelola sumber daya manusia, sehingga kita akan menjadi negara besar, kalau istilah Pak Prabowo kita akan bisa menentukan ekonomi dunia,” tegas pria berdarah Batak Karo ini dengan mantap.
Untuk mencapai semua itu, tentu saja dibutuhkan peran serta dari berbagai pihak yang terkait, tidak saling menjegal atau menjatuhkan demi kepentingan pragmatis. Oleh karena itu, menurut purnawirawan TNI yang kini menjabat sebagai Ketua YKPP ini, pentingnya kesadaran nasional bagi kita semua. Hal itu sangat dibutuhkan terutama bagi rakyat Indonesia agar tidak mudah terpancing oleh beragam provokasi yang tidak bertanggung jawab dan mudah menyimpulkan segala sesuatu.
“Dibutuhkan kedewasaan dan banyak yang mengatakan kematangan demokrasi sangat ditentukan oleh pembangunan ekonomi dan penanganan hukum, maka itu harus bisa berjalan beriringan. Apalagi kita sangat majemuk dengan ratusan suku, bahasa dan agama terbesar. Inilah bagaimana kita menjaganya karena sejatinya kita semua adalah pemimpin, baik di rumah tangga, kelompok, komunitas dan sebagainya,” tukasnya.
Radikalisme menjadi persoalan dari masa ke masa, baik di pemerintahan sekarang maupun yang lalu. Tentu saja jika hal itu dibiarkan berkembang bisa jadi akan menjadi bahaya laten yang mengancam stabilitas Indonesia. Menurut pria yang lahir di Kuta Penampen, Kabupaten Karo, Sumatera Utara ini, apa yang dikatakan oleh Prabowo, bahwa radikalisme selalu muncul di wilayah-wilayah kemiskinan. “Akar masalah radikalisme itu walaupun dikatakan ada ideologi yang ditumpangi selalu kepada kemiskinan. Untuk itu perlu meningkatkan kesejahteraan sehingga harapan kita dengan pendidikan yang makin baik, maka makin cerdas, realistis dan tidak mudah diprovokasi atau disusupi,” ujarnya.
Untuk memenangkan pemilu sudah pasti itu menjadi harapan bagi setiap Capres RI yang akan berlaga nanti. Beruntung, Ketua Umum Partai Gerindra pernah menjadi prajurit di Korps Baret Merah itu dengan menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Salah satunya adalah operasi pembebasan sandera di Irian Barat. Tentu saja hal itu menjadi poin tersendiri untuknya, karena para purnawirawan TNI/Polri siap mendukung Prabowo guna mendulang suara pada Pilpres 2024 mendatang. “Tahun 2017 setelah kami pensiun diajak untuk bertukar pikiran. Dari situ terbentuklah wadah untuk menghimpun teman-teman pensiunan purnawirawan TNI/Polri, dan kami merasa terpanggil untuk tetap mengabdi. Kami punya hak politik yang sama dengan masyarakat. Dan saya dipercaya sebagai Ketua Umum Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya. Dan ini akan menjadi kekuatan tambahan, karena latar belakang kami punya pengalaman mengabdi kepada negara dengan berbagai level dan makin memudahkan untuk dapat mensosialisasikan Prabowo, supaya makin cepat mengenal dan mengerti karakternya,” tukas Musa. BTY
