Narwastu.id-Gereja Allah Peduli Indonesia (GAPI) melantik dan menahbiskan gembala, pendeta sekaligus meresmikan God Cares Church (GCC) Indonesia Sejahtera Jakarta pada Sabtu, 21 Oktober 2023 di Gedung Yayasan Kasih Bersaudara, Jakarta Pusat. Acara dibuka dengan kebaktian, dan pengkhotbah Pdt. Dr. Alvonce Poluan, M.Th., M.Pd., M.M. Khotbahnya diambil dari Kitab Efesus 6:18-20 dan Roma 8:26-30 mengenai aktivitas berdoa setiap waktu di dalam Roh. Dikatakan oleh pendeta yang menjabat sebagai Ketua Umum Sinode GAPI sekaligus pendiri STT Anugerah Indonesia, Surabaya, itu doa adalah komunikasi antara kita dengan Tuhan. “Untuk itu kita harus berdoa dalam Roh, mengapa. Karena kita ini terbatas. Oleh sebab itu, setiap kita harus menjaga keintiman denganNya, sehingga kita akan menjadi kuat oleh kuasaNya, memiliki benteng ilahi. Dan Allah mengerjakan sesuatu untuk orang-orang pilihanNya,” tegas pendeta berdarah Manado, yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2022 Pilihan Majalah NARWASTU” itu semangat.
Seperti yang dikatakan Pdt. Alvonce, bahwa menjalin relasi dengan Tuhan tentu akan menimbulkan kepekaan untuk dapat mendengar suaraNya. Sehingga dapat lebih maksimal dalam melaksanakan misi Allah di dunia ini sesuai tugas panggilan imamat orang percaya dan kerinduan untuk melakukan pembaharuan dan pemurnian pelayanan dalam kehidupan bergereja. Selain itu, menjangkau jiwa-jiwa yang tersisih dan tidak terlayani. Terlebih lagi menjangkau masyarakat miskin dan marjinal agar mereka mengenal sekaligus merasakan kasih dan beriman teguh kepada Allah.
God Cares Church (GCC) Indonesia Sejahtera pun punya visi dan misi seperti yang disampaikan Pdt. Alvonce dalam khotbah itu. Dan keinginan itu kemudian terjawab dengan ajakan Pdt. Alvonce kepada Pdt. John J. Manoppo, S.E., M.Th (Ketua Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar/YIBB/Rise and Shine Ministry/RSM) untuk bergabung dalam Sinode GAPI. “Kami menerima tawaran bergabung dengan Sinode GAPI, karena ada tiga dasar kemandirian, yaitu mandiri dalam hal kepengurusan, keuangan dan asset (harta benda). Ketiga dasar itu disepakati bersama dan disahkan dalam bentuk akta notaris,” terang Pdt. John Manoppo.
Selain meresmikan GCC Indonesia Sejahtera Jakarta, Ketua Umum Sinode GAPI, Pdt. Alvonce didampingi oleh Pdt. Jafray Maleke, M.Th (Sekretaris Umum Sinode GAPI), Pdt. Dr. Tan Lie Lie, M.Th., M.Pd., M.M. (Ketua II Majelis Pusat GAPI), Pdt. Dr. Glen Gouw (Koordinator MD GAPI DKI Jakarta), Pdt. Dr. Hertanto (Koordinator MD GAPI Jawa Barat), Pdt. Yunus Ramba, S.Th dan Pdt. F. Rombot M.Th (Koordinator MD GAPI Sulawesi Selatan melantik dan menahbiskan gembala Pdt. John J. Manoppo, S.E., M.Th (Gembala GCC Indonesia Sejahtera Jakarta). Juga hadir Pdt. Wilson G.P. Lumbantobing, S.Th, Pdt. Dr. Syarif Oppusunggu, M.Min., M.Th (Pendeta GCC-IS Jakarta), Pdt. Dr. Jon Kebelen M.Th (Pendeta GCC-IS Bandung), dan Pdt. Yosef Mamarimbing M.Th (Pendeta GCC-IS Sulawesi Selatan).
Dalam sambutannya Pdt. Alvonce mengatakan, mereka memiliki kesamaan misi dan visi dan saling peduli terhadap sesama hamba Tuhan. Sebab, ada pula hamba Tuhan yang tidak diterima, karena berbagai persoalan. “Selama mereka masih mau dibina kami siap membina dan terus semangat untuk melayani Tuhan sampai akhir hayat,” ucapnya sembari memberikan selamat kepada para pendeta yang dilantik dan ditahbiskan. Tentang GCC-IS dilatarbelakangi oleh empat orang hamba Tuhan, Pdt. John J. Manoppo, S.E., M.Th, Pdt. Wilson G.P. Lumbantobing, S.Th, Pdt. Dr. Syarif Oppusunggu, M.Min., M.Th dan Pdp. Jaya Siahaan.
“Mendirikan gereja sebenarnya tidak susah kalau ada persekutuan. Nah, untuk memulai sebuah pelayanan itu yang menjadi sebuah tantangan. Kami dari gereja, entah siapa yang mempertemukan kami, nggak tahu. Tuhanlah yang memimpin kami sehingga menjadi sepakat dalam tiga pilar pelayanan yang utama,” jelas Pdt. Wilson G.P. Lumbantobing di sela-sela acara. Sebagai informasi fokus pelayanan GCC-IS meliputi warga binaan di lembaga permasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) serta warga binaan yang sudah bebas, pemulung, nelayan, tunanetra, tunawisma, masyarakat di pinggir rel kereta api, anak-anak jalanan serta keluarganya.
Melalui Yayasan YIBB/RSM yang dipimpin oleh Pdt. John Manoppo, khusus untuk pelayanan warga binaan sudah belasan tahun mendampingi dan memberikan pembinaan rohani di lapas dan rutan hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Menariknya, diselenggarakan pula pembelajaran teologi untuk mereka yang bekerjasama dengan STT Anugerah Indonesia, Surabaya, baik secara online dan onsite, termasuk pemberian beasiswa. Di samping itu, imbuh Pdt. Syarif Oppusunggu, ciri khas GCC-IS Indonesia Sejahtera tidak cuma untuk kaum marginal dan warga binaan. Akan tetapi rencananya akan dilakukan pula pemberdayaan untuk yang mengadakan pelatihan-pelatihan dan usaha. “Misalnya untuk pemulung, apa yg bisa diberdayakan agar bisa mandiri,” ucapnya. Jadi nantinya, ucapnya, akan mengadakan BLK (Balai Latihan Kerja) yang bekerjasama dengan gereja lain.
Acara berlangsung cukup meriah, dan para pelayan pujian, mulai dari WL (Worship Leader), para pemusik dan kesaksian tentang kebaikan Tuhan adalah tim dari alumni warga binaan RSM. Tak ketinggalan kesaksian pujian dari para tunanetra dengan suara emasnya. Ibadah syukur tersebut tidak hanya dihadiri para pengurus GAPI, tapi juga diikuti para alumni warga binaan dan tamu undangan dari berbagai denominasi gereja, dan pengurus/majelis Sinode Gereja Presbyterian Indonesia (GPI). BTY