Pemimpin Umum NARWASTU Jadi Narasumber di Diskusi Jaringan Media Desa Nusantara (JMDN) Kerjasama dengan Kementerian Tenaga Kerja RI

27
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos berbicara di acara JMDN di Jakarta.

Narwastu.id-Bisa berbagi pengalaman dan ilmu seputar komunikasi publik dan jurnalistik, bagi Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU Jonro I. Munthe, S.Sos sebagai praktisi media, adalah sebuah kebahagiaan tersendiri, apalagi kepada anak-anak muda. Dan pada 23 sampai 24 Oktober 2023 ia mendapat kehormatan, karena diundang JMDN sebagai salah satu narasumber di acara pembekalan bagi 30-an mahasiswa, serta anak-anak muda lulusan sejumlah perguruan tinggi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur di kantornya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dalam acara pembekalan ini, Jonro Munthe banyak berbicara tentang peran wartawan yang sangat penting di tengah kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.

“Wartawan itu sesungguhnya profesi yang sangat mulia, karena dia menyebarkan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Dunia ini begitu sepi jika tak ada wartawan yang menulis atau menyiarkan berita di media massa. Namun kita membutuhkan wartawan-wartawan yang baik dan berkarakter serta memahami Kode Etik Jurnalistik, seperti yang dibuat Dewan Pers. Wartawan juga harus memahami dan tahu posisinya sebagai pilar demokrasi setelah ekselutif, legislatif, yudikatif dan pers. Wartawan juga mesti memahami Undang-Undang Pokok Pers No. 40 Tahun 1999,” ucap lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta itu. Jonro pun menyampaikan, wartawan yang baik mesti punya misi mendidik serta mensejahterakan masyarakat dan mempersatukan warga masyarakat.

Dan wartawan, imbuhnya, mesti mencek setiap beritanya agar jangan hoax, bermuatan ujaran kebencian dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Sebuah berita juga jangan menghakimi, memperhatikan perimbangan atau cover both side dan menghargai posisi narasumber. Dan berita yang dibuat wartawan dengan berita yang ada di media sosial itu beda nilainya,” pungkas alumni Lembaga Pendidikan Pers Doktor Soetomo (LPPDS) Jakarta ini. Ada banyak pertanyaan yang disampaikan peserta kepada Jonro usai menyampaikan materi seputar komunikasi publik dan dunia jurnalistik. Acara ini dimoderatori pakar komunikasi, Tuty Purwaningsih, M.M. (Mantan Direktur Program dan Pemberitaan TVRI Pusat dan kini akademisi serta Direktur JMDN).

Suasana acara pembekalan yang diadakan JMDN bagi anak-anak muda seputar pengetahuan komunikasi publik dan ilmu jurnalistik di Jakarta.

Sedangkan Tuty Purwaningsih yang juga dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Gunadarma, Jakarta, ikut pula menyampaikan, wartawan itu adalah agen perubahan yang bisa mendidik masyarakat, serta wartawan mesti banyak belajar, suka membaca dan mesti punya rasa ingin tahu yang besar agar bisa menulis berita yang punya nilai. Apalagi di era digital dan perkembangan teknologi yang pesar saat ini, wartawan mesti bekerja dengan disiplin, dan harus banyak belajar tentang dasar-dasar jurnalistik. Katanya lagi, wartawan itu pun sering dijuluki manusia “setengah dewa” karena ia banyak tahu dan aksesnya bisa ke mana-mana. Menurut Tuty, yang sudah beberapa kali diundang berbicara seputar media di Jepang, Cina dan Hongkong itu mengatakan, peserta diskusi ini akan dibekali pula dengan keterampilan menulis berita di media online. Dan diharapkan peserta pembekalan ini mendapat ilmu dari acara yang diadakan JMDN ini. SY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here