STTII Jakarta Rayakan Paskah dan Resmikan KMP

41
Suasana di acara Paskah dan peresmian KMP bersama STTII Jakarta.

Kebangkitan Yesus di antara orang mati yang diperingati sebagai Hari Paskah menjadi momentum penting bagi seluruh orang percaya. Tidak terkecuali untuk Sekolah Tinggi Teologia Injili Indonesia (STTII) Jakarta yang juga merayakan Paskah pada Senin, 21 April 2025 di Kampus STTII Jakarta. Khotbah disampaikan oleh Sekretaris Senat Perguruan Tinggi, Pdt. Dr. Drs. Markus A. Simanjuntak, M.Th yang terambil dari Injil Matius 28:15-28 dengan judul khotbah, “Kebangkitan Penyembahan dan Misi Tiga Jejak Injil yang Tidak Terpisahkan.” Pendeta berdarah Tapanuli itu mengungkapkan, ada tiga hal pesan Paskah: Pertama, kebangkitan Yesus menyalakan penyembahan sejati.

STTII Jakarta peduli pada peningkatan musik gerejawi.

Kedua, otoritas Kristus dalam misi (kuasa yang dianugerahkan Kristus untuk orang percaya). Ketiga, misi global. “Kesimpulannya adalah mari kita praktikkan penyembahan yang transformatif, teologi yang menyelaraskan dengan misi dan dunia. Untuk itu bangkitlah, sembahlah dan pergilah,” kata Pdt. Markus Simanjutak di akhir khotbahnya. Setelah ibadah acara dilanjutkan dengan grand opening Kursus Musik Praktis (KMP) yang menjadi salah satu program di STTII Jakarta. “Tahun ini sangat spesial selain merayakan Paskah, karena ada satu program yang kita gumuli, yaitu KMP. Tentu ini jadi satu terobosan untuk memenuhi kebutuhan gereja dan mahasiswa juga diperlengkapi, sehingga bisa menjadi worship leader (WL) dan pemusik-pemusik yang sangat menguasai. Jadi mereka tidak hanya menguasai teologia, tapi juga misiolog dan intrepreneurship sesuai dengan visi kampus ini,” terang Pdt. Dr. Santono Sinaga, M.Th selaku Wakil Akademik STTII Jakarta.

Melalui KMP diharapkan menjadikan para mahasiswa STTII Jakarta akan memiliki skill yang terampil, sehingga siap melayani di manapun berada. “Sekolah musik itu sudah banyak, termasuk sekolah musik prodi gereja. Itu bukan untuk skill-nya tapi lebih ke konsep. Jadi KMP mengkolaborasi antara teologia yang benar dengan musik dan art. Art di sini seperti menari, editing video dan akan terus berkembang karena seni itu tidak ada batasnya,” jelas Dr. Yusak Itong, M.Th, pendiri KMP sekaligus alumnus STTII Yogyakarta.

Selain telah berdiri sejak lama di KMP, materi yang diajarkan seperti tujuan ibadah dan cara mencapainya, praktik menyusun lagu untuk ibadah praktik menjadi WL, dan menjadi tim ibadah bukan sekadar entertaint skill, melainkan ada faktor lain. Inilah yang membedakan penyanyi/pemusik/penari sekuler dan rohani. Tidak mengherankan, jika lewat tangan dingin Yusak Itong banyak murid yang dihasilkan, bahkan KMP tersebar hingga manca negara. “Saya ikut pelatihan base pertama dari gereja JKI GKPR PIK 2 awal tahun 2023. Pak Yusak Itong sangat menguasai musik gerejawi. Beliau mengajar dengan sangat sistematis, aplikatif dan sangat membantu,” ujar Pdt. Hengky Jita selaku Pembina JKI GKPR PIK 2 sekaligus mantan murid KMP saat memberikan testimoninya.

Tidak hanya Pdt. Hengky Jita, yang lain juga memberikan testimoninya, seperti Mathew usia 13 tahun dan Febi belajar vokal. Menurut Febi, selama 7 bulan dirinya belajar di KMP sekarang ia sudah cukup mahir menjadi penyanyi. Dalam acara tersebut hadir juga 16 orang gembala sidang dari berbagai gereja serta tamu undangan lain. STTII telah tersebar di seluruh Indonesia. STTII Jakarta sudah terakreditasi baik oleh BAN-PT dengan program studi Sarjana Teologi (S-1), Magister Teologi (S-2) dan tengah dipersiapkan program S-3. Untuk info lebih lanjut tentang STTII Jakarta bisa menghubungi 081219736654, KMP: 081908116111. BTY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here