
Narwastu.id – Gadis Batak yang merupakan anggota jemaat Gereja HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, ini boleh disebut figur anak muda yang cerdas, energik dan berprestasi. Baru-baru ini, Morana Angelica Pertiwi boru Rajagukguk pada Jumat, 14 Maret 2025 diundang Majalah NARWASTU ke kantor majalah kesayangan kita ini untuk bersaksi dan berbagi cerita tentang pengalamannya saat mengikuti audisi “Putri Indonesia 2025.” Dan Morana yang merupakan lulusan Universitas Udayana, Denpasar (Bali) dan kini kuliah S2 di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, berhasil bersama seorang rekannya asal Sumatera Utara (Sumut) untuk mengikuti grand final “Putri Indonesia 2025” yang akan diikuti 45 orang gadis muda dari seluruh Indonesia.
Saat diwawancarai Ruvalino Astian (Staf Majalah NARWASTU) untuk tayangan podcast Majalah NARWASTU ia banyak bercerita tentang masa kuliahnya di Bali. Termasuk ia mengisahkan pengalamannya ketika mengikuti aktivitas rohani di Persekutuan Mahasiswa Kampus (PMK) saat kuliah. Morana mengatakan, ia bersyukur karena orangtuanya sangat mendukung kegiatannya saat akan mengikuti kompetisi untuk Putri Indonesia 2025. Ia sempat merasa tak percaya diri, karena yang akan dihadapinya di kontestan bergengsi ini adalah putri-putri terbaik Indonesia yang berwajah jelita, cerdas, punya pengetahuan luas, berani dan punya wawasan kebangsaan.
Namun karena mengandalkan doa dan dukungan keluarga serta dibarengi kerja keras, ia pun berhasil lolos menjadi wakil Sumut 2 guna mengikuti ajang “Putri Indonesia 2025.” “Mohon dukungan para pemirsa dan pembaca Majalah NARWASTU buat saya,” ucap Morana. Sedangkan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos mengatakan, anak muda seperti Morana yang berani tampil di ajang “Putri Indonesia 2025” patut diapresiasi, apalagi dia bisa menjadi utusan Sumut 2. “Dia kami undang podcast untuk berbagi pengalaman, dan ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Kristiani,” ujar Jonro Munthe, yang merupakan peraih award sebagai “Jurnalis Muda Motivator 2009 Pilihan Majelis Pers Indonesia (MPI)” dan lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Jakarta.