Dr. Pantas H. Silaban, S.E., MBA Cendekiawan yang Terus Memuji Tuhan Lewat Lagu

7
Dr. Pantas Silaban, S.E., MBA. Cendekiawan yang aktif di gereja.

Narwastu.id-Dr. Pantas H. Silaban, S.E., MBA dari Gereja HKBP Teladan, Medan, Sumatera Utara, adalah juara satu dalam “Sayembara Cipta Lagu HKBP 2021” yang diumumkan pada Sabtu, 14 Agustus 2021 lalu. Dia saat itu peserta nomor urut 158 dengan judul lagu “Diondingi Do Ho.” Lima orang juri terdiri dari Ephorus HKBP Pdt. Dr. Robinson Butarbutar, Pdt. Toho Sinaga, S.Th, Rio Silaen, Tarida Hutauruk, dan Salomo Simanungkalit, wartawan Kompas yang dikenal pengawal rubrik kolom Bahasa, sering juga menulis artikel tentang musik. Pengumuman lewat virtual hasil Lomba Cipta Lagu HKBP 2021 dengan tema “Berjuang Bersama Melawan Covid-19.”

Lelaki kelahiran Lintong Ni Huta, Humbang Hasundutan, Sumut, 16 November 1959 ini berkata, “Saya tentu bersyukur karena lagu yang saya karang ‘Diondingi Do Ho’ menjadi pemenang sayembara.” Pantas adalah lulusan Master in Business Administration Howard College of Business Western Michigan University Of Kalamazoo, Michigan, United States Of America, tahun 1992, dan Doktor Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara (USU), Medan (2017) dan Direktur Pascasarjana Universitas HKBP Nommensen, Medan. Melalui lagunya ia berpesan agar kita jangan cemas menjalani kehidupan, sebab kita dilindungi Tuhan. Sejak belia Pantas sudah ikut olah vokal di kampung halaman Dolok Sanggul.

“Di Sekolah Minggu saya sudah terbiasa mengikuti kegiatan bernyanyi. Misalnya, ada kesempatan nyanyi, iya, saya disuruh nyanyi,” jelas Pantas yang awalnya tak begitu tertarik mengikuti sayembara cipta lagu HKBP itu. “Namun di inbox WA saya terkirim pengumuman digital tentang sayembara tersebut dan pengirimnya Ompui Ephorus HKBP. Awalnya saya berdiskusi dengan istri dan merasa berhutang ingin berkontribusi di HKBP. Tiga hari setelah itu saya satu malam membaca Mazmur 91 dan Mazmur 68 ayat 29. Saya merasakan campur tangan Tuhan untuk mengarang lagu itu. Malam itu saya tulis, bahwa kita sekarang berada dalam ujian. Jika kita kurang iman dan pengharapan kita akan menjadi makin cemas,” katanya.

Ketua Panitia Kunjungan Presiden Jerman di Universitas HKBP Nommensen, Medan, mengatakan, pesan lagu itu agar kita jangan takut, kita dilindungi Tuhan. Kemenangan Pantas dinilai karena kedalaman syairnya. Dia bertumbuh di HKBP Pargodungan Dolok Sanggul. “Dulu ada guru Kesenian di SMP selalu melibatkan saya, semacam asisten untuk mengajari teman-teman murid,” ujar alumnus SMP Negeri 1 Dolok Sanggul, ini.

Kemampuan melatih itu pun berlanjut ketika SMA, karena di sana ada orang yang melatihnya main terompet, pakai not balok. Dari sana dia berkesempatan membaca not balok. Setelah lulus SMA dari Dolok Sanggul ia ke Medan kuliah di Universitas Nommensen, dan ia masuk di gereja HKBP Teladan. Sejak tahun 1978 di situlah ia mulai aktif memimpin paduan suara. Anggota Komisi Aturan Peraturan HKBP Periode 2020-2024 ini saat masih di SMP Negeri 1 Dolok Sanggul sudah dipercayakan gurunya sebagai salah satu personil koor di SMP karena suara seriosanya khas. Kemudian membawanya memimpin Koor Remaja Gereja HKBP Dolok Sanggul sejak 1974 sampai 1975. Lalu jadi anggota Musik Tiup Gereja HKBP Dolok Sanggul 1975-1977. Asisten Dirigen NHKBP atau Pemuda HKBP Dolok Sanggul 1975-1977. Setelah kuliah di Universitas Nommensen dirinya aktif di HKBP Nommensen, kemudian jadi dirigen Koor Ama HKBP Teladan Medan dari tahun 1988 hingga sekarang.

Berlanjut Dirigen Parende Baoa Nommensen Medan (1994-1999), Dirigen Paduan Suara Citra Medan (1983-1989), Dirigen Koor NHKBP Teladan Medan (1978-1987), pimpinan Tim NHKBP berkunjung ke Jerman Barat (1987), pengurus Yayasan Perguruan HKBP Teladan sebagai anggota BPH (2001-2007), Dirigen Paduan Suara Fakultas Ekonomi UHN Medan (2002-2007). Selama berkiprah di musik, penghargaan yang pernah dicapainya, memenangkan kontes Bintang Radio dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk kategori seriosa.

Ia juga pernah juara tiga Bintang Radio Jenis Seriosa Tingkat Sumatera Utara (1981). Juara dua Bintang Radio jenis Seriosa Tingkat Sumatera Utara (1983). Juara satu penyanyi seriosa tingkat Sumut (1984). Juara pertama festival vokal Group Jetun Games Se-HKBP (1985). Juara II Festival Koor Jetun Games Se-HKBP (1985). Juga dirigen Paduan Suara Fakultas Ekonomi UHN meraih juara pertama pada festival Sumpah Pemuda (1988). Dia ikut juga mempersiapkan menulis lagu, melatih, dan memproduksi rekaman Paduan Suara “Parende Baoa” dalam bentuk kaset yang didistribusikan di kalangan masyarakat yang menjadi pasar sasaran UHN, dan menjadi promosi positif mengangkat citra UHN di mata masyarakat tahun 1996. Anggota Paduan Suara Mahasiswa Western Michigan University di Kalamazoo Michigan USA, selama dua tahun (1991 hingga 1992).

Tak hanya itu ia juga telah menulis “Mars Akademi Perawat Teladan Bahagia” tahun 2002. Penyanyi undangan pada Konser Amal Pengumpulan Dana Pembangunan Gereja HKBP Jatiwaringin, Jakarta (2003 dan 2004). Pernah menjadi MC dan Juru Lelang sekaligus donatur pada berbagai pesta pembangunan gereja di HKBP di Medan dan sekitarnya sejak 2005 hingga sekarang. Selain itu, Pantas menulis “Mars IBBI” Medan tahun 2005. Menulis lagu, melatih dan memproduksi rekaman Paduan Suara Fakultas Ekonomi dan melaksanakan penjemaatannya di kalangan masyarakat yang menjadi pasar sasaran fakultas ekonomi, dan juga menjadi publikasi positif di tengah masyarakat untuk mengangkat citra Fakultas Ekonomi UHN tahun 2005. Menulis lagu dan memproduksi 2000 CD rekaman lagu rohani dan mendistribusikannya secara gratis pada komunitas Pomparan Ni Datu Mangambe Silaban di Lintong Ni Huta, Humbang Hasundutan, tahun 2005.

Meskipun sejak kecil aktif di gereja tapi ia tak memilih jadi pendeta. Alasannya, abangnya sudah ada jadi pendeta HKBP. Lalu Pantas menata karier sejak lulus kuliah sebagai dosen. Sebagai seorang cendekiawan yang lulus dari luar negeri, dia selalu ingatkan kepada mahasiswanya penguasaan Bahasa Inggris yang baik adalah kata kunci dan menjadi penentu untuk berhasil dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0. Pantas adalah ayah satu putra, Pharel Jonathan J. Silaban dari pernikahannya dengan Adelima C.R. Simamora, SST, S.Kep, Ns, M.Kes.

Di keluarganya tertanam jiwa untuk melayani, berbuat yang terbaik untuk banyak orang. Selain aktif di gereja dia membuka Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES), membuka kesempatan bagi kaum muda yang ingin mengabdi di bidang kesehatan. Berawal saat pemilihan Bupati di Pilkada 2005 dia bersama alm. Prof. Dr. Victor Purba (Guru Besar UI yang mendirikan perpustakaan di Aek Lung). Keduanya jadi panelis pada debat kandidat. Dari perdebatan kandidat itu, Pantas mendapat sari diskusinya, semuan mengungkapkan faktor pendidikan sebagai salah satu misi penting dalam pembangunan Humbang Hasundutan. Ide inilah yang mendorongnya sebagai orang yang berpengalaman sebagai dosen untuk membangun lembaga pendidikan kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here