Narwastu.id-Lelaki asal Manado, Sulawesi Utara, ini adalah figur tokoh Kristen yang peduli pada persoalan gereja, masyarakat dan bangsa. Tak heran, ia tahun 2005 lalu bersama teman-temannya yang giat di partai politik (Parpol) mendirikan parpol Kristen yang nasionalis dan berjuang berdasarkan nilai-nilai Kristen. Lantaran Pdt. Michael Lumanauw, S.H., M.Th saat itu tidak main-main, ia bersama teman-temannya yang aktif di dunia politik bisa meloloskan sebuah parpol bernama Partai Kasih Demokrasi Indonesia (PKDI) untuk ikut Pemilu 2009. Dan PKDI bisa menjadi peserta Pemilu 2009 lewat sebuah perjuanganyang berat.
Dan waktu itu, PKDI tampil bersama Partai Damai Sejahtera (PDS) sebagai peserta Pemilu 2009, dan keduanya giat memperjuangkan persoalan umat Kristen, seperti sulitnya membangun tempat beribadah dan seringnya umat Kristen mendapat diskriminasi di negeri ini. Di sisi lain, Pdt. Michael Lumanauw aktif mengedukasi warga gereja di berbagai daerah supaya cerdas berpolitik, serta bisa menyikapi politisi dari berbagai parpol. “Politisi itu berbagai macam karakternya. Jadi warga gereja mesti bisa cerdas menyikapinya. Politisi itu harus beretika dalam meraih kekuasaan dan mempengaruhi publik. Dan kita selalu mengharapkan agar politisi Kristen meraih kekuasaan atau menjadi wakil rakyat untuk mensejahterakan rakyat dan mengupayakan kedamaian, kebenaran, keadilan dan kerukunan sesuai nilai-nilai Kristen di tengah masyarakat,” ujar Pdt. Michael Lumanauw dalam sebuah kesempatan.
Di PKDI saat itu, Pdt. Michael Lumanauw pernah dipercaya sebagai sekjen hingga wakil ketua umum. Dan kini pun ia masih dipercaya sebagai Sekjen PKDI. Dalam kiprahnya PKDI tegas menyuarakan aspirasi umat Kristen lewat media massa dan forum-forum nasional. Pdt. Michael pun mengajak umat Kristen supaya tidak takut berpolitik untuk memperjuangkan hak-haknya. Sayangnya, kala itu PKDI tak lolos Parleimentary Threshold (PT), karena persaingan dengan parpol-parpol nasionalis besar kala itu cukup ketat. Meskipun PKDI belum banyak berbuat di panggung politik, namun bagi Pdt. Michael Lumanauw yang kini masih menekuni studi S3 teologi, berbuat sesuatu yang baik untuk gereja, masyarakat dan bangsa ini harus terus dilakukan.
Setelah berjuang di panggung politik, ia kembali melayani jemaat di gerejanya supaya terus memuliakan Tuhan serta agar iman mereka teguh menghadapi tantangan kehidupan. Pdt. Michael Lumanauw yang dikenal cerdas, nasionalis dan religius pun merupakan pendiri dan Ketua Yayasan Bangun Minahasa. Yayasan Bangun Minahasa bergerak di bidang sosial, budaya dan pendidikan. Yayasan ini membawahi Panti Asuhan dan Panti Werda Kasih Allah di Kelurahan Baktijaya, Setu, Tangerang Selatan, Banten.
Yayasan Bangun Minahasa juga membawahi STT (Sekolah tinggi teologi) Kasih Allah Indonesia (KAI), dan kini ketua STT ini Dr. James Damping, M.A., M.Th. Sekolah tinggi teologi yang sudah dibuka perkuliahannya sejak Agustus 2021 itu, diharapkan bisa melahirkan calon-calon pendeta dan cendekiawan yang cerdas dan nasionalis. Pdt. Michael Lumanauw sendiri termasuk salah satu tokoh Kristiani yang dinilai Majalah NARWASTU selama ini figur yang peduli pada gereja dan masyarakat, serta mampu menginspirasi, memotivasi dan nasionalis.
Sekadar tahu, pada Rabu sore, 25 Agustus 2021 lalu, kantor Majalah NARWASTU di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, dikunjungi Pdt. Michael Lumanauw. Dan ia berbicara tentang kegiatan pelayanannya sekarang, seperti mengurus Panti Asuhan dan Panti Werdha Kasih Allah yang dibangunnya di daerah Tangerang Selatan, Banten. Dia juga kini menggembalakan jemaat di gerejanya, yang jumlahnya lebih dari 100 kepala keluarga (KK) di kawasan Tangerang, Banten.
Melalui STT Kasih Allah Indonesia yang dibangunnya ia berharap lahir hamba-hamba Tuhan yang cerdas, berkualitas dan nasionalis. Dan diharapkan lulusan STT KAI: Beriman, berilmu dan berdampak bagi masyarakat. Ketika berbincang-bincang dengan Pemimpin Umum Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos, ia tak lupa berbicara soal eksistensi parpol Kristen, yang kini mulai bergairah lagi untuk ikut Pemilu 2024, namun Pdt. Michael menegaskan ia tetap akan fokus pada pelayanan sosial, masyarakat dan pendidikan.
Di saat sekarang muncul sejumlah parpol Kristen, Pdt. Michael pun sering dihubungi para pimpinan parpol itu untuk bertukar pikiran dan berupaya guna menggabungkan atau mempersatukan parpol Kristen. Hanya saja, Pdt. Michael menyampaikan bahwa era sekarang dengan 10 atau 20 tahun lalu sudah jauh berbeda. Sekarang persyaratan parpol yang akan
ikut pemilu amat berat. Meskipun jika dilihat dari populasi suara umat Kristen sesungguhnya amat signifikan. “Namun kalau teman-teman parpol Kristen itu mau maju, silakan. Kalau saya sudah merasakannya, dan saya sekarang fokus pelayanan,” paparnya.
Menurutnya, PKDI tak akan ikut Pemilu 2024. Munculnya peraturan perundang-undangan tahun 2013 lalu, sebenarnya sudah dikritisi PKDI Bersama sejumlah parpol dengan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK)-RI supaya parpol-parpol yang tak lolos Parleimentary Thereshold (PT) di Pemilu 2009 bisa ikut langsung di Pemilu 2014. Namun perjuangan mereka tak berhasil di MK-RI. Menurutnya, persyaratan parpol untuk ikut pemilu saat ini amat berat. Apalagi kepengurusannya mesti ada di 100 persen seluruh Indonesia, 75 persen di provinsi dan 50 persen di kabupaten/kota.
Lantaran sekarang sulit membentuk parpol peserta pemilu, Pdt. Michael menyebut ada baiknya dan lebih realistis jika parpol Kristen mendukung parpol nasionalis besar saja. Karena pendanaan untuk parpol sekarang pun sangat besar, dan ia sendiri sudah merasakan beratnya membentuk parpol mulai dari nol hingga jadi peserta Pemilu 2009 lalu. “Kader-kader Kristen seperti Pak Luhut Panjaitan, Ahok dan Jhonny Plate, kan, berkualitas dan hebat, mereka bisa tampil berpengaruh meskipun bukan di parpol Kristen. Kita butuh figur seperti mereka. Jadi teman-teman di parpol Kristen, beriman boleh-boleh saja, tapi tetap juga realistis melihat situasi politik saat ini,” ucapnya. Pak Pendeta yang cerdas dan humanis ini, di akhir kunjungannya pun memanjatkan doa buat Majalah NARWASTU supaya terus diberkati Tuhan.