Narwastu.id-Sesungguhnya di kalangan para advokat atau pengacara nasional, nama pria berusia 53 tahun ini bukan sosok yang asing lagi. Soalnya, banyak kasus besar yang dipublikasikan media massa yang pernah ditanganinya. Di antaranya kasus sejumlah selebriti di Tanah Air. Banyak orang yang tidak tahu, bahwa anggota jemaat Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) ini adalah seorang penganut Kristiani yang taat. Terhadap istri dan anak-anaknya ia selalu mengutamakan ajaran Kristiani dalam hidup berumah tangga. Di sisi lain, setiap menangani perkara ia selalu berdoa meminta pertolongan dan himat dari Tuhan supaya kasusnya bisa diselesaikan dengan baik dan benar.
Pria berdarah Karo ini sekarang dipercayakan juga sebagai Ketua Umum DPP Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI). Dr. Minola Sebayang, S.H., M.H. yang beristri Sry Vestina Sembiring Meliala menyelesaikan pendidikannya dari Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Semasa mahasiswa ia aktif dalam persekutuan kampus, dan merupakan ketua pertama di Ikatan Kekerabatan Mahasiswa Batak (Ikaba) Universitas Airlangga. Semasa mahasiswa ia dikenal seorang yang cerdas, makanya tak heran kalau sekarang pun ia tak hanya dikenal seorang pengacara papan atas. Dan ia pun sudah menulis sebuah buku yang cukup berbobot berjudul “Kiat Cerdas Menjadi Pengacara Sukses.” Buku tersebut ditulis dengan bahasa yang lugas dan mudah dicerna.
Ketika mengikuti kuliah di Surabaya, Minola yang merupakan anak dari sebuah keluarga yang sederhana harus hidup prihatin. Namun keprihatinan itulah yang justru membentuk Minola menjadi sosok mahasiswa yang tangguh, berkarakter dan gigih melawan tantangan kehidupan. Pada 1978 ia sudah ditinggalkan ayahandanya yang dipanggil Tuhan ke sisiNya, sehingga ia makin dituntut hidup mandiri dan tangguh. Lewat keterampilannya menulis, ia pun mendapat tambahan uang saku semasa mahasiswa. Karena kala itu ia cukup rajin menulis artikel di sebuah harian di Surabaya. Setelah menyelesaikan kuliahnya pada 1993 ia bergabung di kantor pengacara kondang Maruli Simorangkir di Jakarta.
Di kantor Maruli Simorangkir, ia mendapat banyak gemblengan, terlebih Maruli pun seorang Kristiani yang taat. Ia ia pernah pula menjadi penasihat hukum Tantowi Yahya, Addie M.S., Faisal dan Marcella Zalianti. Ketika menangani kasus-kasus selebriti, tak heran pula kalau namanya sering muncul di dalam pemberitaan media massa terutama televisi.
Perusahaan-perusahaan yang pernah menjadi kliennya, antara lain Lorena Group, PT Cempaka Mandiri Jaya, PT. Twilite Orchestra, dan PT. Panasonic Gobel Indonesia.
Saat memulai kiprahnya sebagai advokat ia sempat bersama Jeremi Thomas bekerjasama. Dan mereka hanya bekerjasama selama dua tahun, hingga kemudian ia membentuk dan memimpin Law Firm Minola Sebayang & Partners yang punya puluhan orang pengacara. Di kantornya Minola banyak membina orang-orang muda agar bisa menjadi pengacara handal, punya karakter, punya integritas dan sukses dalam menjalankan profesinya.
Dalam hidup ini, kata Minola, Tuhan turut bekerja dalam segala hal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya (Roma 8:28). “Makanya, setiap ada perkara yang saya tangani selalu saya bawakan dalam doa agar Tuhan turut campur. Dan benar saja, tanpa terpikir sebelumnya, ada saja sesuatu yang bisa kita lakukan yang seolah-olah dibisikkan ke dalam hati saya untuk menangani sebuah kasus yang ditangani. Dan di situ saya merasakan campur tangan Tuhan. Dulu saya tidak punya networking, baik ke kepolisian, kejaksaan, pengusaha dan pejabat. Tapi saya berdoa meminta kepada Tuhan agar Dia menggerakkan hati orang-orang yang dikehendakiNya agar bisa menjadi klien saya. Benar saja, itu saya rasakan,” ujarnya bersaksi.
Dalam menjalani profesi sebagai pengacara, Minola menerangkan, ia sering tak mendapat bayaran dari orang-orang yang tidak mampu. “Karena bagi saya, harus ada juga aksi sosial terhadap sesama kita lakukan,” ujar pria yang dulu dipercaya sebagai Ketua Ginargar Rajalambing Sebayang Margana se-Jabodetabek yang punya anggota 1.200 kepala keluarga (KK) ini. Sekadar tahu, dulu pun Minola sudah pernah menjadi Legal Advisor tetap di Citi Bank, yang membuatnya makin mengerti dunia perbankan. Dia juga menangani sejumlah kasus pasar modal. Kasus-kasus yang menjadi perhatian publik, seperti kasus Jackson Peranginangin versus Cut Memey, kasus Bupati Lombok Iskandar di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), serta kasus yang terkait dengan pembunuhan Nasruddin Zulkarnain yang berhubungan dengan kasus Antasari Azhar (Ketua KPK) pernah ditanganinya. Makanya tak heran, kalau ia kerap diundang sejumlah televisi menjadi narasumber untuk bicara tentang kasus-kasus tersebut.
Menurut ayah dua anak yang lahir di Binjai, Sumatera Utara, 11 Desember 1968 yang menikah pada 10 Agustus 2000 ini, bersama selebriti papan atas yang pernah menjadi kliennya, pada 2010 lalu pun melakukan aksi kemanusiaan terhadap pengungsi akibat letusan Gunung Sinabung di kampung halamannya di Tanah Karo, Sumatera Utara. Berbicara tentang kehidupan kerohaniannya, Minola yang aktif mengikuti ibadah di Gereja Duta Injil, Mall Ambassador, Jakarta Selatan, mengatakan, setiap Minggu pagi ia selalu mengikuti kebaktian bersama anak-anaknya. “Anak-anak saya harus saya kenalkan dengan sekolah minggu agar mereka pun mengenal Tuhan Yesus. Saya mengenalkan Tuhan Yesus yang begitu baik kepada kita dengan hal-hal yang sederhana, misalnya, atas kebaikan Tuhan yang kita rasakan. Makanya, mereka kami ajari berdoa saat mau makan, berdoa mau tidur, berdoa pagi hari dan memperdengarkan lagu-lagu sekolah minggu kepada mereka,” paparnya.
Sedangkan bersama istrinya dan sejumlah hamba Tuhan, tak jarang pula Minola mengadakan doa semalam suntuk di rumahnya. Doa itu diadakan mulai jam sepuluh malam hingga jam lima pagi dengan doa, pujian dan penyembahan, khotbah dua sesi serta sharing tentang Firman Tuhan. Doa itu, bagi Minola, adalah pengucapan syukur dan komunikasi kepada Tuhan. Makanya, hari Sabtu dan Minggu, bagi dia, adalah hari keluarga.
Minola menerangkan, ia pernah mendengar khotbah seorang pendeta yang mengatakan, bahwa kita sebagai orang percaya tidak cukup hanya mengenal Yesus Kristus dari Alkitab yang kita baca. “Tapi kita juga harus punya hubungan yang intim dengan Dia. Sehingga kita tidak hanya tahu saja tentang mukjizat-mukjizat yang pernah dilakukanNya, tapi juga merasakan mujizat-mujizatNya. Saya sudah mengalami sendiri dalam hidup ini, kalau kita bergaul karib dengan Tuhan Yesus Kristus dan mengikuti ajaranNya, maka kita tidak usah khawatir tidak dapat berkat. Janji Tuhan kepada orang percaya, kan kita dibuat menjadi kepala dan bukan ekor, dan kita naik, bukan turun,” terangnya.
Sebagai seorang Kristiani, katanya, dalam melakoni profesinya ia selalu menerapkan motto cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Minola pernah terpilih sebagai “Indonesian The Best Lawyers” oleh Lembaga Pusat Kajian Strategis Indonesia, beberapa tahun lalu. Minola sendiri berobsesi menjadi pengacara yang berhasil di tengah keluarga, masyarakat dan bisa memuliakan nama Tuhan. Lantaran punya popularitas dan kecerdasan sebagai pengacara di atas rata-rata, tak heran kalau sejumlah partai politik pernah menawari Minola untuk jadi caleg dan calon kepala daerah. Dan sekarang Minola giat memimpin organisasi masyarakat Karo, yaitu HMKI dengan sejumlah kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Ayah tiga anak ini menyelesaikan program S2 Magister Hukum dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, dan program S3 Doktor Hukum dari Universitas Airlangga, Surabaya. Minola pernah menegaskan, ia bukan pengacara artis, dan menjadi pengacara artis sama saja dengan pengacara masyarakat biasa. Profil Minola pernah dibukukan pada tahun 2020, karena ia dinilai figur inspiratif di buku berjudul “100 Karo Inspiratif” karya Juniaman Sembiring Kembaren. Ia punya ayat emas Roma 12:12, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.”