Mahasiswa, Alumni dan Serikat Pekerja Dosen Karyawan (SPD-K) Universitas Mpu Tantular Bicara Sinergi

16
Suasana ngobrol santai tentang sinergi bersama mahasiswa, alumni dan SPDK UMT Jakarta via Zoom.
Narwastu.ID – Webinar ala mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Mpu Tantular (UMT), Jakarta Timur, telah sukses diadakan pada Sabtu, 26 Juli 2025 melalui ruang Zoom.
Kegiatan ini diinisiasi Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom selaku pengampu mata kuliah Komunikasi Organisasi dan Sekum SPD-K UMT. Dan acara dikemas dengan kreatif oleh mahasiswa di bawah koordinator Iqbal dkk. Dan kaum muda ini piawai menghidupkan suasana acara dengan host Alfito, moderator Rafly dan Khotimah serta tim pendukung kreatif dari panitia.
Kehadiran Serikat Pekerja Dosen dan Karyawan (SPD-K) merupakan bentuk platform perjuangan kolektif untuk menjamin kesejahteraan serta martabat dosen dan karyawan Universitas Mpu Tantular. Komunitas ini sekaligus menjadi mitra strategis kampus, dan sebagai pembentuk kebijakan harus bersatu serta bersinergi dengan mahasiswa untuk mewujudkan Universitas Mpu Tantular yang keren.
Dan ngobrol atau diskusi santai tidak sekadar memaparkan materi, tetapi  menampung banyak hal untuk curah pendapat dari semua kalangan guna membuat UMT jadi kampus yang makin keren.
Ruang ngobrol santai dan kolaborasi kali ini panitia kemas untuk mempermudah sosialiasi ke semua elemen kampus.
Hadir pula 9 narasumber yang berkompeten di bidangnya serta berbagai latar belakang pengalaman dan pendidikan. Misalnya, dari kalangan dosen, karyawan, mahasiswa dan alumni. Mereka, Laksamana Muda TNI (Purn.) Soleman B. Ponto, S.T., S.H., M.H. (Pembina SPD-K UMT), Charles D. Pardede, S.H., M.H. (Ketua SPD-K UMT dan dosen Fakultas Hukum UMT), Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom (Sekum SPD-K UMT dan dosen  Fakultas Ilmu Komunikasi),  Jaya, S.IP., S.H., M.M., M.H. (Ketua Bidang Litigasi dan Non Litigasi SPD-K UMT dan dosen Fakultas Hukum), Emmanuel Mantero, S.E., M.M. (Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan SPD-K UMT dan Dosen Fakultas Ekonomi), dan M. Amin Saleh, S.H., M.H. (Kabid Pendidikan dan Pelatihan SPD-K UMT dan dosen Fakultas Hukum ).
Berikutnya Arfian Dikron Septiandri (Mahasiswa Fakultas Hukum dan CEO), Sondang Sibuea (Alumni Fakultas Hukum dan dosen swasta), Heni Indriani S.I.Kom (Alumni Fikom UMT dan Karyawan). Dalam paparannya, Soleman Ponto menyampaikan, “Mari kita tinggalkan pola kerja sektoral dan eksklusif. Sebagai keluarga besar Universitas Mpu Tantular, kita punya satu tujuan yang sama: Membangun kampus ini sebagai tempat terbaik untuk tumbuh, belajar, bekerja dan berkarya.” Lalu mengakhiri motto  “Kompak adalah kunci. Sinergi adalah kekuatan.” Charles (Ketua SPD-K) menerangkan, “Setiap elemen baiknya tahu porsinya masing-masing. Dan UMT menuju kampus keren adalah hasil kerja bersama dan kompak untuk mencapai tujuan.”
Sementara Serepina menuturkan, “Pentingnya komunikasi untuk mencapai tujuan serta bangun sinergi dan berkolaborasi, bukan sekadar etalase. Dengan seringnya melakukan kegiatan kolaborasi mahasiswa dan dosen, maka secara tidak langsung akan banyak menemukan ’emas’ dari mahasiswa yang mungkin saja tidak terlihat selama ini.” Hal itu disampaikannya saat menjawab satu pertanyaan dari moderator. Sementara itu,
Arfian (Mahasiswa fakultas hukum) menuturkan, mahasiswa itu adalah agen perubahan kampus. Jadi ide dan gagasan dari mahasiswa harus kembali lagi ke marwahnya.
Menurutnya, mari bangun kolaborasi antarfakultas, untuk membangun kampus keren dan tidak kalah bersaing dengan kampus lainnya. Dan mahasiswa fakultas  hukum sudah membuktikan kolaborasi dengan dosen menulis buku dan mendirikan penerbitan buku harian Gareng Petruk. Dan itu dibuka untuk membantu mahasiswa yang punya  kendala keuangan untuk menyelesaikan kuliahnya. Heni (Alumni Fikom) dan Sondang Sibuea (Alumni Fakultas Hukum) juga berpandangan, amat penting dibangun komunikasi organisasi. Dan sangat penting pula membangun sinergi dalam segala aspek. Menurutnya, SPD-K hadir di kampus sebagai media untuk semua elemen agar saling berkolaborasi dan bersinergi.
Sedangkan Emanuel (Dosen ekonomi) berpendapat, perlu adanya pendekatan inklusif dan struktur partisipatif di kampus, serta pintu dialog mesti terbuka bagi semua pemangku kepentingan. Sementara Amin Saleh (Dosen fakultas hukum) mengatakan, menuju kampus keren perlu adanya kolaborasi internal dan eksternal.
Selanjutnya Setia Jaya (Dosen fakultas hukum) menambahkan, “UMT adalah kampus yang memberikan harapan bagi alumninya untuk siap menyongsong setiap perubahan/perkembangan teknologi digital.” Mahasiswa dan SPD-K, imbuhnya, harus bersinergi, karena dengan sinergi ini menciptakan ekosistem kampus yang hidup. Baik di ruang akademik yang demokratis, lingkungan kerja yang sehat, dan relasi sosial yang inklusif. STH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here