Choky Sitohang Publik Figur yang Religius Kini Maju Jadi Caleg DPR-RI

5
Choky Sitohang. Pesohor yang religius, nasionalis dan berjiwa melayani.

Narwastu.id-Siapa yang tak kenal dengan Choky Sitohang? Pria kelahiran Bandung pada 10 Juli 1982 ini merupakan seorang publik figur atau presenter televisi. Ia pembawa acara yang cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Saat ini pria yang akrab dipanggil Choky ini juga seorang politikus, dan di Pemilu 2024 ia maju sebagai Caleg DPR-RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat VI meliputi Kota Bekasi-Kota Depok dari Partai NasDem yang dipimpin tokoh nasional Surya Paloh. Malang melintang di dunia hiburan tanah air, Choky justru mengawali kariernya sebagai seorang jurnalis di tahun 2000-an. Cerita itu ia sampaikan saat berkunjung ke kantor Redaksi Majalah NARWASTU pada 10 November 2023 lalu sembari podcast.

Di kesempatan tersebut, Choky bercerita bahwa ia harus bekerja sebagai seorang jurnalis lantaran putus kuliah karena orang tuanya tidak sanggup lagi membiayai perkuliahannya. “Setelah saya tahu bahwa orang tua saya sudah tidak sanggup untuk membiayai kuliah saya, maka saya memutuskan untuk ke Jakarta dan bekerja sebagai seorang jurnalis,” ungkap Choky mengenang. Dia merasakan penyertaan Tuhan di dalam kehidupannya ketika ia setia dalam memberikan sepersepuluh dari penghasilannya kepada Tuhan. Dan ketika kesulitan-kesulitan menghampiri kehidupannya, Choky selalu merasakan penyertaan Tuhan yang begitu luar biasa. Sekitar tahun 2005, ia juga pernah terkena virus hepatitis A yang mengharuskannya untuk istirahat total dan vakum dari dunia hiburan. Padahal saat itu ia telah dikontrak untuk memandu sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta, hingga masa penyembuhannya selesai ia harus memulai kariernya kembali semua dari nol.

Choky merupakan suami tercinta Melissa Aryani Anshori atau biasa dipanggil Chaca, dan mereka dikarunia Tuhan tiga orang anak, yaitu Chelsea Abigail Victoria Sitohang, Cherish Elsa Noela Sitohang, dan Cherry Rebekah Ariana Sitohang. Selain dikenal karena kepiawaiannya memandu sebuah acara, ia sendiri ternyata sudah cukup lama aktif di dunia perpolitikan. Tercatat di Pemilu 2019 lalu ia telah maju sebagai Caleg DPR-RI untuk daerah pemilihan Jawa Barat I dengan total perolehan suara yang ia dapat saat itu sekitar 38.000. Di Pemilu 2024 ini Choky kembali maju sebagai Caleg DPR-RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) untuk daerah pemilihan Jawa Barat VI.

Ia menuturkan, persoalaan yang paling banyak ia temui pada saat melakukan sosialisasi ke masyarakat adalah belum meratanya jaminan-jaminan sosial terutama jaminan kesehatan seperti BPJS. “Yang paling banyak kita temui adalah keluhan BPJS, yang belum merata dan masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan, karena sehat merupakan hal yang paling utama. Kalau tidak sehat bagaimana mereka bisa bekerja dan menghasilkan uang. Selanjutnya adalah soal toleransi, saya ingin ikut untuk mengatasi tindakan intoleran dan ingin Kota Bekasi dan Depok menjadi kota yang toleransinya tinggi. Karena banyak juga wilayah di dapil (Daerah pemilihan) saya yang hidup secara plural dan saya juga akan berjuang untuk mempermudah perizinan pembangunan rumah-rumah ibadah,” ungkap pemenang Panasonic Gobel Award kategori pembawa acara kuis/game show terfavorit pada 2010 ini.

Choky Sitohang juga berharap agar sistem perpolitikan Indonesia bisa berjalan berkelanjutan dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Sehingga di masa depan mampu menciptakan pemimpin-pemimpin dari kalangan muda, serta memaknai setiap perjuangan para pahlawan yang sudah berjuang untuk bangsa Indonesia. Menurut Choky, ia terdorong menjadi politikus karena baginya terjun ke dunia politik merupakan sebuah pengabdian yang utuh bagi negara. Selain itu, ia tidak hanya ingin menjadi penonton dalam keputusan atau kebijakan publik yang menyangkut harkat hidup orang banyak. Melainkan ingin ikut serta dalam mengubah bangsa yang dapat berdampak secara luas. “Munculnya kata politik di hati saya merupakan sebuah panggilan. Karena saya belajar politik sudah lama sejak tahun 2002. Waktu itu saya menjadi wartawan, saya melihat hidup orang-orang yang masuk dalam politik praktis ketika dia diberi tanggung jawab, maka yang dilakukan berdampak terhadap kehidupan orang banyak,” jelas lulusan FISIP Universitas Bung Karno, Jakarta ini.

Choky menyampaikan, sudah belajar kultur atau budaya dari partai politik dari teman-temannya yang lebih dulu sudah terjun ke dunia politik. “Saya sudah banyak mempelajari kultur atau budaya partai politik dari teman-teman, sahabat, praktisi, dan pejabat negara. Saya belajar dari kehidupan mereka, jadi saya bersyukur bisa mengenal apa sih warnanya di dalam,” ungkap anggota jemaat GBI New Wine International Church, yang sudah aktif pula menyampaikan khotbah di berbagai acara ibadah itu. Selain itu, ia mengungkapkan rasa syukurnya karena setiap partai politik yang ada di Indonesia dibangun di atas dasar undang-undang atau konstitusi negara berdasarkan Pancasila. Ia sendiri memilih Partai NasDem sejak tahun 2021 lalu sebagai rumah politiknya, karena partai tersebut memperjuangkan kesetaraan.

“Yang menarik bagi saya, Partai NasDem adalah partai yang memperjuangkan kesetaraan dan memperlakukan kadernya setara. Choky Sitohang yang baru bergabung hampir dua tahun yang lalu tidak ada bedanya di mata sesama kader ketimbang dengan orang yang sudah gabung 11 tahun lalu. Tidak ada bedanya, semua sama,” ungkapnya. Hal ini selaras dengan arahan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang disampaikan bahwa setiap kader Partai NasDem diwajibkan memanggil kader lainnya, baik yang lebih muda dan lebih tua dengan panggilan “Kakak.” Baginya, ini merupakan sebuah wujud ekspresi bahwa partainya tersebut menjunjung tinggi kesetaraan. “Saya mencari rumah yang isinya kebhinnekaan dihargai, toleransi dijunjung tinggi. Yang lain-lainnya itu tinggal suka nggak suka saja,” pungkas pria nasionalis, religius dan menginspirasi banyak kaum muda itu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here