Bangkit untuk Perubahan

* Oleh: Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom

5

Narwastu.id – Manusia pernah mengalami kegagalan, manusia juga pernah mengalami kesedihan yang berlarut-larut dan bahkan manusia juga pernah mengenal dosa. Siapakah aku ini Tuhan? Jadi biji mataMu…Dengan apakah kubalas Tuhan…Selain puji dan sembah Kau. Itulah bait pujian yang sering mengingatkan kita atas kebaikan Tuhan sepanjang hidup kita. Pernahkah manusia menyadari perjalananan hidup yang berirama, dan bahkan berwarna hitam atau putih. Semua sesuai penilaian orang lain kepada kita. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, bahkan kasihNya melebihi segalanya. Pengampunan yang selalu diberikan kepada umatNya, bahkan terabaikan oleh manusia karena keserakahan dan kemunafikan.

Selama manusia berproses dengan kebaikan, maka hasilnya seperti harumnya bunga yang mengelilingi dunia. Tabur tuai manusia itulah hasil dari buah kebaikan. Kita tidak tahu kapan kita dipanggil Tuhan untuk duduk berdampingan, dan kapan kita akan mengalami musibah, karena musibah bisa saja datang kapan saja, seperti tamu tidak diundang datang dan pulang pun kita tidak tahu. Begitu juga hidup kita yang kita tidak tahu pasang surutnya. Semua karena baiknya Tuhan kepada umatNya.

Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom

Paskah merupakan salah satu perayaan penting dalam kehidupan umat Kristen. Hari tersebut diperingati untuk mengenang kebangkitan Yesus Kristus dari kematian serta kemenangan atas dosa. Artinya kita kembali merenung begitu baiknya Tuhan, Dia Bangkit untuk menang untuk umat manusia. Kalau saja Tuhan mampu melakukan untuk itu semua kepada kita, lalu bagaimana dengan kita, mampukah kita bangkit untuk perubahan. Tuhan selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk melalui proses. Proses yang berhikmat, yang memberikan kita untuk mencapai suatu tujuan kebaikan di bumi. Setiap individu berhak mendapatkan pengampunan, terlepas dari seberapa besar atau kecil kesalahan yang telah mereka perbuat. Pengampunan adalah anugerah yang kita berikan sebagai wujud kasih Tuhan yang tak terbatas.

“Dan ampunilah akan kesalahan  kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membawa kami dalam pencobaan tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang punya kerajaan, kuasa dan  kemuliaan sampai selama-lamanya, amin.” Itu adalah sebagian teks akhir dari “Doa Bapa Kami” yang diajarkan Tuhan Yesus kepada umatNya. Artinya adalah memohon pengampunan dari Tuhan atas dosa dan kesalahan yang telah diperbuat, dengan kesadaran bahwa kita juga harus mengampuni orang lain yang berbuat salah kepada kita. Memohon perlindungan dari godaan dan cobaan yang bisa menyesatkan, serta meminta agar dijauhkan dari segala bentuk kejahatan.

Itu adalah pernyataan iman bahwa Tuhan berkuasa atas segala sesuatu, memiliki kerajaan yang kekal, dan layak menerima segala pujian serta kemuliaan untuk selama-lamanya. Doa ini mengajarkan tentang pengampunan, perlindungan dari godaan, serta penyerahan diri kepada Tuhan yang maha kuasa.

 

* Penulis adalah akademisi serta pemerhati sosial kemasyarakatan dan praktisi pendidikan. Juga kolomnis di Majalah NARWASTU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here