Sosok yang Ramah dan Peduli itu Telah Bersama Bapa di Surga

* Oleh: Betty Bahagianty, S.Sos

57
Kak Ganda yang selalu setia memotivasi dan terlibat di acara-acara Majalah NARWASTU telah tenang dan damai bersama Bapa di Surga.
Narwastu.id-Hidup dan mati ada di tangan Tuhan. Ungkapan tersebut tentu menjadi pedoman bagi kita sebagai manusia bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini, sejatinya sudah diatur oleh Tuhan Sang Pencipta. Hal tersebut tentu diyakini oleh keluarga besar Pak Patikkos Siahaan, S.E.,Ak yang pada Minggu, 7 April 2024 lalu kehilangan istri tercinta Ibu Roganda Kristina Munthe, S.E., yang juga kakak kandung dari Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos. Roganda, yang akrab dipanggil Kak Ganda, dan selalu aktif membantu pelaksanaan acara-acara Majalah NARWASTU, serta giat di Persekutuan Doa Narwastu, bukan sosok yang asing lagi di tengah tim kerja Majalah NARWASTU.
Wafatnya ibu dari Rahel Elita Siahaan, S.Kom itu akibat sakit autoimun dan serangan jantung. Setelah dirawat di Rumah Sakit Eka Hospital, Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, dan sempat masuk HCU kemudian ia berpulang ke rumah Bapa di Surga dengan damai dan tenang. Ketika mendengar kabar duka dari Bang Jonro I. Munthe, saya kaget bukan kepalang. Tentu kepergian Kak Ganda, tidak hanya menyisakan kesedihan bagi keluarga besar Siahaan dan Munthe, akan tetapi juga para kerabat, sahabat, teman dan orang-orang yang mengenalnya, termasuk bagi keluarga besar Majalah NARWASTU.
Saya kenal almarhumah sudah cukup lama, sejak bergabung dengan Majalah NARWASTU pada 2011 silam. Terakhir kami bertemu saat perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 bersama  tokoh-tokoh Kristiani inspiratif pilihan Majalah NARWASTU pada awal Januari 2024 lalu. Saat bertemu kami saling bertanya kabar satu sama lain. Seperti biasa, ketika itu beliau tampak sehat dan ceria. Keramahannya tidak hanya berlaku bagi saya pribadi, akan tetapi juga dirasakan semua orang. Ia akan menyapa sembari tersenyum sumringah dan memberi salam kepada tiap tamu undangan yang hadir.
Beliau tak lelah untuk berkeliling bahkan ke area belakang termasuk mengecek segala sesuatunya, seperti makanan dan minuman, mengkordinir siapa-siapa yang akan membagikan kantong kolekte serta stand by jika sewaktu-waktu diperlukan untuk urusan yang lain. Pasalnya, dari tahun ke tahun ia memang sudah dipercaya mengkoordinir tim panitia khususnya tim Majalah NARWASTU di setiap acara yang diadakan, seperti acara Natal dan tahun baru.
Kesigapan dan ketelitiannya dalam mengecek segala sesuatu guna memastikan agar semua dapat berjalan sebagaimana mestinya di acara-acara Majalah NARWASTU, tak diragukan lagi. Iya, itulah ciri khas dari Kak Ganda. Atau dengan kata lain, ia tak pernah mengenal kata lelah bahkan tak terlontar sedikit pun berkeluh kesah. Dari awal sampai acara selesai, ia tetap terlihat semangat dan selalu memberi salam dan mengucapkan terima kasih saat acara sudah selesai. Yang menarik, ia selalu bertanya dan peduli, apakah kami sudah makan atau belum. Tidak lupa jika ada konsumsi yang berlebih tak segan ia menyuruh kami untuk membawa pulang sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah.
Kini beliau sudah tiada. Rasa sakit yang dideritanya sudah sirna. Kepedulian dan empati yang besar serta senyuman ramahnya barangkali tak akan dapat dilihat kembali. Namun, satu yang pasti Kak Ganda sudah mendapatkan tempat terbaik di rumah Bapa di Surga. Karena sejatinya kematian hanyalah awal dari kehidupan kekal bersama Dia di Yerusalem Baru. ”Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!”(Ayub 1:21). We gonna miss you, Kak Ganda.
* Penulis adalah lulusan Fakultas Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta dan jurnalis Majalah NARWASTU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here