Maria Shandi Melayani untuk Memberi Bukan Mencari Hidup

24
Maria Shandi. Penyanyi rohani yang luar biasa dan populer di tengah umat Kristiani.

Narwastu.id-Debutnya sebagai seorang penyanyi rohani tidak perlu diragukan lagi. Namanya bersinar di belantika musik rohani melalui berbagai karya yang sukses di pasaran. Dialah Maria Shandi, penyanyi berdarah Tionghoa yang mengawali kariernya pada usia belasan tahun dan terpanggil untuk menjadi pelayan Tuhan lewat puji-pujian. Dan namanya terpatri harum di tengah jemaat Kristiani, serta sudah beberapa kali ia dipublikasikan di Majalah NARWASTU yang punya motto “Menyuarakan Kabar Baik.” Maria Shandi pun tergolong figur penyanyi rohani yang mampu memotivasi dan menginspirasi banyak orang, terutama kaum muda, serta mampu mendekatkan pendengar lagunya pada Tuhan.

Meski demikian, tidak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 berdampak besar bagi kehidupan banyak orang, termasuk bagi Maria Shandi. Dan pelantun lagu rohani yang amat populer “Sentuh Hatiku” yang baru-baru ini memiliki peranan baru sebagai seorang ibu pun tak luput dari situasi pandemi Covid-19 ini. Pembatasan kegiatan membuatnya lebih banyak melakukan aktivitas dari rumah, baik kegiatan bisnis maupun pelayanan. Meski tidak sepadat sebelumnya, syukurnya kegiatan pelayanan masih bisa berjalan melalui media online.

Terkait dengan dengan rencana mendatang, Maria mengaku ada album baru yang sedang dipersiapkannya meski belum ditentukan waktu rilisnya. Namun, ia sudah mulai merilis Video Musik Akustik di kanal YouTube-nya yang akan tayang setiap bulannya.

Berpendapat soal keadaan penuh tantangan karena pandemi Covid-19 saat ini, isteri dari Pdt. Adythia Pratama ini menyampaikan bahwa krisis kesehatan dan krisis ekonomi sekarang semakin menyadarkannya bahwa hidup ini rentan dan singkat. Kebahagiaan dan kesedihan, suatu hari pasti akan berakhir.

Dan hanya Tuhan satu-satunya yang abadi. “Jadi selama kita punya kesempatan untuk hidup di dunia yang singkat ini, mari kita rajut hubungan yang manis dengan Tuhan,” ujar penyanyi yang pernah berduet dengan Mike Mohede ini semangat. Soal pilihannya untuk bergelut di kancah musik rohani, ia menekankan bahwa pelayanan pujian bukanlah profesi semata. Melainkan salah satu sarana untuk menjalankan Amanat Agung Tuhan. Maria berpendapat, Tuhan bisa menyentuh seseorang melalui banyak cara, salah satunya melalui lagu pujian atau nyanyian rohani.

Sekadar tahu, Maria Shandi lahir di Jakarta, 20 November 1988. Lulus tahun 2011 sebagai Sarjana Ekonomi. Maria adalah anak ke-2 dari dua bersaudara. Dia belajar piano dan vokal sejak umur 5 tahun. Maria memulai pelayanannya di sekolah minggu pada saat umur 11 tahun, sebagai pemain keyboard, pemimpin pujian dan guru sekolah minggu. Hingga umur 15 tahun, ia mulai melayani di komunitas anak-anak muda. Dia merilis album pertama “Sentuh Hatiku“ pada Desember 2007. Di akhir tahun 2008, Maria mendapat penghargaan sebagai penyanyi rohani wanita terbaik dari Indonesian Gospel Music Award. Selain itu, album “Sentuh Hatiku” juga mendapat penghargaan sebagai album terlaris dan lagu terbaik pada tahun itu. Beberapa lagu dalam album “Sentuh Hatiku” juga menjadi lagu pengantar sinetron rohani dan FTV di RCTI.

Lagu-lagu tersebut antara lain; Sentuh Hatiku, Dia Mengerti, Mukjizat itu Nyata, Menanti KeajaibanMu, Sejauh Timur dari Barat, Kau Mengenal Hatiku, Kupercaya JanjiMu. Pada April 2009, ia merilis album ke-2 berjudul “Kupercaya JanjiMu.” Dalam album ini, Maria berkolaborasi dengan Mike Mohede pemenang Indonesian Idol, menyanyikan lagu “Tuhan Pasti Sanggup.” Lagu “Kupercaya JanjiMu” menjadi lagu tema dalam acara realiti Paskah di RCTI pada 2009. Di akhir 2009, ia merilis album Natal sebagai album ke-3 berjudul “Christmas in my Heart.” Dia menyanyikan lagu- lagu Natal dalam bahasa Inggris dan Indonesia.

Album ke-4 Maria dirilis pada Mei 2010 berjudul “Masih ada Tuhan.” Dalam album ini, ia berkolaborasi bersama beberapa penyanyi rohani, seperti Mike Mohede, Jason Irwan, Angel Pieters, dan Edward Chen. Ia merilis album “Kasih Tuhan” yang merupakan album ke-5 pada pertengahan 2012. Album berisi 12 lagu ini menceritakan tentang kebaikan Tuhan. Pada 23 Desember 2013, ia membawakan lagu “Bapa Selidiki Hatiku” di acara Dahsyat RCTI. Album ke-6 dirilis pada akhir 2015, berjudul “Dia Tahu.” Ini album pertama yang konsep, lagu dan musik digarap langsung oleh Maria. Album ini menggambarkan perjalanan kerohaniannya. Album ini menggambarkan sisi idealis Maria dalam bermusik. Musik dalam album ini menggunakan live orchestra sehingga menciptakan suasana yang berbeda.

Pada 2018, ia kembali mengeluarkan album berjudul “Bergaul.” Ini album Maria paling personal. Melalui album ini, pendengar bisa merasakan sisi dewasa Maria, baik dalam lirik lagu, aransemen musik, dan vokalnya. Beberapa lagu di aransemen dengan musik yang ringan dan minimalis. Ada pun albumnya, yaitu Sentuh Hatiku (2007), Kupercaya JanjiMu (2008), Christmas in My Heart (2009), Masih Ada Tuhan (2010), Kasih Tuhan (2012), Waktu Tuhan (2014), Dia Tahu (2015) dan Bergaul (2018). Penghargaan atau awards yang sudah diterimanya, Female Vocalist of the Year 2008 (Indonesian Gospel Music Awards), Song of the Year 2008 (Indonesian Gospel Music Awards), Album of the Year 2008 (Indonesian Gospel Music Awards), Female Vocalist of the Year 2010 (Indonesian Gospel Music Awards) dan Platinum Awards 2014.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here