Narwastu.id – Pertemuan tak terduga terjadi pada Jumat siang (6 Agustus 2021) di ruangan yang biasa digunakan untuk rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Togu Simorangkir, seorang cicit dari Sisingamangaraja XII, Pahlawan Nasional dari Sumatera Utara.
Dengan beralaskan karpet merah bermotif dedaunan coklat, Jokowi dan Togu berbincang, dengan harapan menemukan jalan keluar yang terbaik bagi permasalahan yang ada. Hal itu dipaparkan Wakil Sekjen DPP Partai Nasdem, Hermawi Taslim, S.H. di Jakarta, pada Sabtu (7 Agustus 2021).
Tokoh nasionalis ini menuturkan, keterbukaan Jokowi dengan mau menerima Togu menegaskan sikap Presiden yang konsisten dan aspiratif terhadap keluh kesah masyarakat.
Menurut Taslim, pertemuan itu adalah peristiwa yang luar biasa yang harus dilihat oleh rakyat Indonesia sebagai kesungguhan Jokowi memimpin Indonesia dengan hati. “Rakyat harus tahu, bahwa Presiden Joko Widodo memimpin Indonesia dengan hati,” kata Taslim seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL
Menurut Taslim, pertemuan tersebut merupakan sikap hormat Presiden kepada Togu Simorangkir dan rombongan yang telah berjalan kaki selama 44 hari dari Balige, Sumatera Utara ke Jakarta, untuk meminta hak atas tanah adatnya. Togu Simorangkir beserta rombongan adat berjalan kaki selama 44 hari ke Jakarta. Titik berangkat dari kawasan Danau Toba, tepatnya di makam Sisingamangaraja XII kakek dari Togu Simorangkir. Aksi jalan kaki itu sebagai protes atas pencemaran lingkungan yang diduga dilakukan PT. Toba Pulp Lestari (TPL) di kawasan Danau Toba. Dan di Jakarta, Togu Simorangkir dan rombongan mendapat dukungan moril dari para aktivis pergerakan mahasiswa, yang ditandai dengan berbagai kunjungan diterimanya.
Salah satu yang melakukan pertemuan dengan Togu Simorangkir adalah para aktivis dari Perhimpunan Mahasiwa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) pada 28 Juli 2021 lalu. Dalam pernyataannya kepada media di istana, Togu menegaskan aksi yang dilakukannya adalah demi kelestarian lingkungan dan demi kesejahteraan generasi yang akan datang. Ia merasa terpanggil untuk berbelarasa atas penderitaan yang menimpa begitu banyak masyarakat kawasan Danau Toba. Dalam pertemuan dengan Togu, Jokowi menjelaskan dirinya tengah menyelesaikan kasus hutan adat di kawasan Danau Toba. Dari berbagai keputusan yang diambil, lima keputusan sudah selesai dan Togu diizinkan membawa fotokopinya, dan sisanya yang berjumlah 15 keputusan sedang digodok. Dia berharap Presiden Joko Widodo dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya pada Agustus 2021 ini.
Hermawi Taslim yang juga advokat senior dan Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni PMKRI (Forkoma PMKRI) menegaskan, upaya presiden menyelesaikan kasus kawasan Danau Toba harus diselesaikan paling tidak pada bulan Agustus 2021. Jika itu terealisasi, Taslim memandangnya sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan bagi masyarakat adat di kawasan Danau Toba. Sehingga ia berharap Jokowi akan mengambil keputusan yang bijak atas kasus yang sudah berlaru-larut tersebut. “Dan yang perlu digarisbawahi adalah, langkah yang dilakukan dengan pendekatan persuasif dialogis dalam menyelesaikan berbagai permasalahan masyarakat pada saat ini perlu dilakukan oleh pemerintah daerah lain,” ucapnya.
“Presiden Joko Widodo telah memberikan contoh bijak buat kita semua,” pungkas Taslim yang dulu mantan Jurubicara Gus Dur (Alm.) saat di PKB. YT