Narwastu.id – Terjadi lagi aksi terorisme yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Kalemago, Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Selasa 11 Mei 2021 yang menewaskan empat orang petani pada pukul 07.30 WITA. Tahun sebelumnya pada 27 November 2020 di Lembantonga Sigi Sulteng, kelompok MIT pun membakar Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan dengan menewaskan empat orang yang berada di sekitar gereja.
Pola kelompok Ali Kalora ini salah satunya menebar ketakutan pada warga, pelaku tidak mengenal korban yang dibunuh dengan cara keji, dan hanya teror yang mereka lakukan untuk memberi rasa takut yang luar biasa bagi warga.
Hal ini mengusik rasa kemanusiaan Ketua Umum DPP Partai Damai Sejahtera (PDS), Hendrik R.E. Assa, S.H., M.A., M.H., yang tahun lalu pun mengecam keras aksi teror di Poso. Advokat/pengacara dan aktivis HAM ini mengatakan, sudah saatnya pemerintah tak lagi berbicara banyak, tapi bertindak tegas untuk aksi terorisme itu.
“Saatnya pemerintah tak perlu banyak berbicara lagi untuk aksi teror. Sudah saatnya tindakan tegas nyata, karena belum setahun, kelompok ini sudah dua kali melakukan aksi teror di Sulawesi Tengah,” tegas tokoh asal Indonesia timur dan aktivis HAM ini. Ia pun mendukung pemerintah melakukan tindakan tegas untuk aksi tak manusiawi oleh kelompok MIT ini.
Perkembangan kasus aksi teror ini sudah masuk ke penelusuran Polda Sulawesi Tengah untuk segera dilakukan tindakan tegas kepada kelompok teror yang sudah meresahkan warga Kalemogo ini.
“Saya mendukung pemerintah menumpas para teroris ini sampai ke akar-akarnya. Kalau perlu tidak diberikan ruang untuk bergerak lebih bebas lagi untuk teroris ini. Pemerintah jangan lengah lagi, supaya Sulawesi Tengah bebas dari aksi MIT,” lanjut Hendrik Assa, yang mengibaratkan pemerintah kita pun cepat menanggapi pertikaian antara Israel dan Palestina beberapa waktu lalu. Sehingga, imbuhnya, secepat itu pula kiranya pemerintah kita bisa menanggapi aksi teror di dalam negeri sendiri. TU