Narwastu.id – Pada 6 April 2021, kembali Persekutuan Doa (PD) Narwastu mengadakan ibadah bulanan yang kali ini diadakan di rumah Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos. Tentu saja staf, sahabat dekat dan penasihat NARWASTU tidak pernah ketinggalan untuk ikut kegiatan ini. Renungan firman Tuhan disampaikan secara bergantian oleh Ibu St. Bertha Purba Saragih, S.PAK dan Pdt. DR. Anna Nenoharan, M.Th. Kesaksian pujian oleh Pdt. Dr. Tema Adiputra Harefa yang menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Dan sebagaimana biasa, suasana kekeluargaan tetap tercipta terlebih-lebih saat memasuki waktu makan siang
Nah, berkaitan dengan judul tulisan ini teringatlah saya firman Tuhan di dalam Injil Yohanes 15:7, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” Sangat jelas dan tegas syarat untuk boleh mendapatkan yang kita butuhkan. Tidak boleh kita di “luar” Tuhan. Kita harus bersama Tuhan, di dalam seluruh aspek kehidupan kita, dikendalikan firman Tuhan.
Satu hal lagi yang saya ingat tentang firman Tuhan terkait dengan judul tulisan ini ialah firman Tuhan di dalam Injil Lukas 22:40,
“Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: ‘Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan’.” Betapa pentingnya doa dan berdoa itu. Dia merupakan benteng pertahanan iman kita. Dan nafas kehidupan rohani kita. Sehingga sangat fatal sebenarnya bila kita “berhenti” sejenak berdoa. Doa harus tiap hari ada di dalam hidup kita. Bukan doa yang sekadar formalitas, tetapi doa yang datang dari hati yang terdalam, yang sangat terbuka dan tulus. Perjalanan hidup kita setiap hari ditentukan keberhasilannya oleh kekuatan doa dan kekuatan iman kita untuk bekerja/berkarya dengan sungguh-sungguh.
Kegiatan PD Narwastu tentu saja tak bisa dilepaskan dari doa. Selain di dalam acara ibadah/persekutuan, tentu juga di luar acara bulanan ini, semua anggota dan pengurus saling mendukung di dalam doa. Dan hal ini terwujud pada ibadah PD Narwastu awal bulan April 2021. Tuan rumah, Bung Jonro Munthe sekeluarga meminta untuk didoakan secara khusus, manakala usai ibadah/persekutuan bersama. Maka, terjadilah. Ibu Pdt. Anna Nenoharan, Ibu St. Bertha Purba Saragih, dan saya, kami secara khusus mendoakan Bung Jonro Munthe dan anggota keluarganya, dan bahkan kami doa khusus juga untuk perlindungan bagi rumahnya. Ada sukacita dan semangat tersendiri. Saling mendukung dan saling menopang. Ini ditegaskan di dalam Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”
Beberapa tahun lalu, saat saya masih aktif sebagai moderator di acara “Engkau Berharga di Mata-Ku” yang bersiaran di RPK FM 96,30 Jakarta bersama tim Sehn Li Ministry pimpinan Ibu Pdm. Chenny Lalamentik (Alm.), salah satu yang menambah semangat pelayanan saya adalah, ibu pimpinan ministry beberapa kali mendoakan saya secara khusus. Bergabungnya saya di ministry itu sekian tahun sampai akhirnya ministry itu tidak lagi bersiaran karena lebih fokus pada pelayanan off air. Sangat jelas saya rasakan betapa “enaknya” bila didoakan secara khusus dari pergumulan berat yang ada di hidup saya. Terasakan, semangat dan pengharapan di hari-hari ke depan. Dan ini pula yang membentuk saya untuk juga dengan sukacita mendoakan secara khusus. Di samping tentu, sebagaimana kerinduan/konsistensi saya berdoa setiap hari. Iya, dengan berdoa kita semakin dekat dan melekat pada Tuhan. Dengan berdoa maka hidup kita dilindungi-Nya. Dengan berdoa pula yang kita mohonkan dikabulkan-Nya, seturut dengan kehendak-Nya.
* Penulis adalah akademisi, rohaniwan, jurnalis senior di radio dan anggota pengurus Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU).