MERAMAL: KEKEJIAN BAGI TUHAN

* Oleh: Fredrik J. Pinakunary, S.H., S.E.

131

Narwastu.id – Ulangan 18.10-12, “Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang…menjadi seorang peramal…sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi Tuhan.”

Paranormal Mbak You diancam dipolisikan terkait ramalannya bahwa Joko Widodo akan lengser di 2021. Kini ia memberikan klarifikasinya (Detik.com, 15 Januari 2021). Nikita Mirzani pun menulis dalam media sosialnya: Penjarakan saja ini orang (Mbak You). Semoga laporan masyarakat cepat diproses (Grid.id. 17 Januari 2021). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti meramal adalah melihat nasib orang. Sahabat yang baik, Firman Tuhan di atas menyatakan bahwa menjadi seorang peramal adalah kekejian bagi Tuhan.

Selanjutnya tertulis: Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal (Im. 19:31) dan apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah atau roh peramal, pastilah mereka dihukum mati (Im. 20:27). Dan apabila orang berkata kepada kamu, “Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat kamit” maka jawablah, “Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?” (Yes. 8:19).

Saudaraku, percayalah bahwa masa depan Anda, masa depan Presiden kita, masa depan bangsa kita tidak ditentukan oleh ramalan siapa pun juga karena Firman Tuhan menyatakan bahwa rancangan Tuhan dalam hidup Anda yang percaya kepadaNya adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan (Yer. 29:11) karena masa depanmu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang (Ams. 23:18). Kalau pun fakta yang ada sekarang mengkhawatirkan, Firman berkata: Janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Mat. 6:34).

Oleh karena itu, serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada Tuhan sebab Ia yang memelihara kamu (1 Pet. 5:7). Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihar hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Flp. 4:6-7). Amin.

 

* Penulis adalah advokat, Ketua Umum Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) dan anggota Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here