Pemerhati Tanah Karo, Lukas Kacaribu, S.Sos, M.H. Beberkan Catatan Penting Demi “Karo Maju”

196
Lukas Kacaribu, S.Sos, M.H.

Narwastu.id – Permasalahan yang acapkali terjadi di berbagai daerah di Indonesia selalu menyisakan keterpurukan maupun kemunduran. Terutama bagi warga yang merasakan langsung roda pemerintahan daerah yang tak berlangsung secara tepat guna, maupun yang berjalan dengan tersendat-sendat sehingga menimbulkan berbagai permasalahan. Penerapan kerja yang tidak tepat guna, mengelola sumber alam yang tidak teratur, serta memobilisasi sumber daya manusia yang tidak efektif terkadang menjadi pemicu terjadinya keterpurukan di sebuah kota maupun kabupaten.

Hal ini tak lepas dengan daerah yang berada di provinsi Sumatera Utara, tepatnya Kabupaten Karo, yang memiliki sumber daya alam yang sangat kaya di bidang pertanian, perkebunan, pariwisata, dan sumber daya manusia yang kuat dan cerdas. Inilah yang menggerakkan sejumlah pemerhati dan penggiat wilayah menggoreskan catatannya demi wilayah yang belum dikelola secara maksimal ini. Lukas Kacaribu, S.Sos, M.H., seorang pemerhati Tanah Karo yang tinggal di Bandung, Jawa Barat, menginginkan sebuah perubahan besar di daerah kelahirannya itu. Ia ingin Kabupaten Karo menjadi “Karo Maju.” Lukas Kacaribu memiliki visi perubahan bagi kemajuan Tanah Karo Si Malem. Sejumlah catatan demi menumbuhkan bibit-bibit keunggulan dari tanah kelahirannya yang kaya dan subur dengan segudang hasil bumi yang terkenal di seluruh Indonesia, seperti markisa, kentang dan jeruk itu digoreskan Lukas untuk membenahi Tanah Karo.

Hal ini menjadi perhatian lulusan Magister Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, itu dengan pendampingan penyuluhan pertanian berbasis teknologi tepat guna. Dan didukung dengan membangun sarana-sarana penunjang teknologi, agar di seluruh kuta (Kampung) tidak lagi buta informasi, tetapi melek informasi dan teknologi. Dan diharapkan teknologi modern bisa diterapkan di daerah-daerah yang potensial.

Lalu Lukas yang juga pernah mengenyam pendidikan S2 di jurusan manajemen Universitas Tarumanegara, Jakarta, sangat memahami perkembangan perekonomian di bidang mikro dan makro untuk menambah pendapatan daerahnya. Dan di sini perlu dilakukan renovasi dan pembangunan lahan-lahan alam tanpa merusak ekosistem sebagai destinasi pariwisata, yang membangun dan menjadikan Tanah Karo dapat menarik wisatawan manca negara dan lokal. Tempat-tempat rekreasi yang selama ini kurang diperhatikan, segera akan diwujudkan untuk menjadi destinasi wisata yang akan masuk dalam agenda setiap wisatawan yang akan berkunjung ke Sumatera Utara.

Lalu potensi-potensi di Tanah Karo akan mendapatkan perhatian lebih, seperti pembangunan sarana pendidikan SMA unggulan seperti SMA Taruna Nusantara, Magelang, dan SMA Unggul DEL di Toba Samosir. Potensi pendidikan SMA unggulan ini dilihat dari kesuksesan lulusan asal Tanah Karo dari berbagai SMA unggulan di Tanah Karo. Dan mereka kini menempati posisi strategis di kota besar seperti Jakarta dan posisi di pemerintahan saat ini. Sehingga suatu saat SMA unggulan di Tanah Karo dapat menjadikan siswa-siswi dari berbagai daerah antri untuk masuk ke SMA unggulan itu.

Untuk penyerapan sumber daya manusia yang terarah dan teruji, diperlukan pembangunan industri barang jadi dan barang mentah. Dan ini mampu menyerap pekerja dalam jumlah besar untuk meningkatkan taraf hidup warga Kabupaten Tanah Karo. Sehingga warga Tanah Karo tidak lagi berduyun-duyun untuk keluar wilayah mencari pekerjaan.

Pembangunan sistem hukum dan budaya Tanah Karo pun perlu didukung dengan sarana-sarana penunjang dan alat-alat promosi, baik melalui media sosial, media massa elektronik dan media massa cetak. Ini dimaksudkan untuk memperkenalkan beragam kebudayaan yang dimiliki Tanah Karo, seperti menjadikan barang-barang budaya Karo menjadi trending topik di berbagai jenis media. Sehingga seperti batik yang membumi dan go internasional akan dirancang budaya Karo yang dapat dijual di tingkat nasional dan internasional.

Dan untuk perbaikan hukum melalui pendekatan pendidikan hukum yang dipahami oleh warga Tanah Karo. Baik melalui imbauan dari pihak berwenang, diskusi dan sambung rasa di kelurahan dan kecamatan mengenai bahaya narkoba, perjudian, prostitusi yang sangat merebak di wilayah hukum Tanah Karo. Sehingga dapat mengaktifkan peran serta kesadaran warga terhadap pentingnya menjaga kebaikan warga Tanah Karo lainnya. Dan juga menyingkirkan preseden buruk terhadap warga yang sudah terlibat masalah hukum.

Dan terakhir, menurut pria yang saat ini sedang mengambil program doktoral di STT IKAT di Jakarta, yang perlu mendapatkan penanganan lainnya adalah fasilitas kesehatan di setiap kecamatan dan kabupaten Tanah Karo. Hal itu dilakukan dengan pembenahan UPT Puskesmas setiap kecamatan dalam melengkapi alat kesehatan, seperti sarana penunjang ibu melahirkan dan perawatan anak. Juga perlu diperhatikan fasilitas penyakit berat, seperti jantung, paru-paru, ginjal, pusat kesehatan mata dan pusat syaraf di wilayah Tanah Karo. Selain itu, perlu diperhatikan pengadaan ambulance yang lengkap untuk kondisi gawat darurat, serta fasilitas pusat isolasi Covid-19 yang masih meningkat kasus penularannya. Sehingga Kabupaten Tanah Karo dapat melakukan tindakan isolasi dengan alat penunjang penanganan Covid-19 yang cepat sehingga dapat menghambat penularannya.

“Dan akhirnya, kita bisa menikmati hasil sesuai target. Di mana Kabupaten Tanah Karo akan menjadi wilayah yang memiliki banyak keunggulan. Dari mulai hilir hingga ke hulu agar semua lini pembangunan dapat dirasakan manfaatnya oleh warga di Kabupaten Tanah Karo yang bangga dengan budaya dan adat istiadatnya hingga hari ini,” ujarnya. Masukan Lukas Kacaribu ini akan menjadi catatan penting dari seorang pemerhati Kabupaten Tanah Karo untuk membangun sarana, prasarana, dan pembangunan mental warga Karo yang berprinsip hidup untuk berjuang bersama mewujudkan kesejahteraan “Karo Maju.” NG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here