Narwastu.id – Kita sangat mensyukuri hari ulang tahun (HUT) ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia (RI) pada 17 Agustus 2020 ini. Bangsa kita yang berdasarkan Pancasila ini merdeka ketika diproklamirkan tokoh bangsa kita Bung Karno dan Bung Hatta, yang kemudian keduanya dipercaya sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Kedua tokoh bangsa ini (Bung Karno dan Bung Hatta) adalah tokoh yang luar biasa, Pancasilais, visioner dan mereka mampu mempersatukan intelektual-intelektual bangsa kita setelah dijajah Belanda dan Jepang selama 350 tahun dan tiga setengah tahun. Obsesi mereka luar biasa supaya bangsa kita bisa mandiri, berdikari dan berdaulat serta setara dengan bangsa-bangsa besar lainnya di dunia internasional.
Kalau kita menyimak buku-buku sejarah atau referensi-referensi, saat Indonesia dideklarasikan merdeka pada 1945 silam penduduk Indonesia saat itu ada 61 juta jiwa. Dan sekarang setelah 75 tahun di tahun 2020 ini, ada sekitar 270 juta jiwa penduduk kita. Berarti ada pertambahan lebih dari 200-an juta jiwa penduduk. Ini jumlah yang luar biasa, apalagi penduduk Indonesia masuk pula dalam lima besar berpenduduk terbesar di dunia setelah Cina, Amerika Serikat dan India. Paparan itu disampaikan Dating Palembangan, S.E., Ak., M.M., cendekiawan Kristen dan Ketua Umum DPP Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) pada 2007-2011 saat berbincang-bincang dengan Majalah NARWASTU di Jakarta baru-baru ini.
Dating Palembangan yang juga pengurus DPP PIKI (Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia), dan kini dipercaya sebagai Ketua Badan Verifikasi PIKI juga aktif sebagai Ketua Badan Pekerja Gereja Toraja Klasis Pulau Jawa, yang menaungi Pulau Jawa, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera, Batam dan luar negeri, semasa mahasiswa di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, juga dikenal aktivis mahasiswa.
Bahkan, mantan Wakil Bendahara Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dan mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassar ini, pernah dipercaya pula sebagai anggota Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia). Pengalamannya berorganisasi tak diragukan lagi, tak heran kalau jabatan-jabatan strategis di berbagai organisasi kerap dipercayakan kepadanya. Pria yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2011 Pilihan Majalah NARWASTU” ini pernah pula dipercaya sebagai anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin, Makassar.
Di samping itu, ia pernah menjadi Ketua Umum Panitia Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Pemuda Gereja Toraja Ujung Pandang Timu, Ketua Umum Panitia Pengembangan Sumber Daya Pemuda Toraja di Makassar dan Ketua Umum Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Biringkanaya, yang kini sudah dimekarkan menjadi lima jemaat Gereja Toraja. Terkait dengan kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah 75 tahun, Dating menerangkan, ketika penduduk Indonesia ada lebih dari 200 juta, ini sesungguhnya kekuatan besar. Sehingga pembangunan di segala sektor seharusnya harus semakin baik dan cepat.
Sekretaris Umum Badan Pekerja Gereja Toraja Klasis Pulau Jawa (2007-2011) ini menerangkan, pada 1945 keadaan atau kondisi ekonomi dan keuangan kita masih morat-marit karena baru dijajah Belanda dan Jepang. “Keadaan ekonomi kita saat itu tentu buruk dan tak terarah karena penjajahan. Dan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sekarang, tentu sangat jauh berbeda,” ujar tokoh muda nasionalis dan religius yang pernah disebut-sebut sebagai sosok yang layak menjadi kepala daerah di kampung halamannya di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Dating yang juga aktif mengamati perkembangan sosial, politik, kemasyarakatan dan ekonomi mengatakan, sesungguhnya jika dikelola dengan baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bisa semakin baik, bahkan pernah diprediksi pada tahun 2045 Indonesia akan semakin hebat di tengah masyarakat dunia. Menurutnya, kita tentu berharap dan berdoa supaya keadaan ekpnomi negeri kita semakin baik. Kalau sekarang kondisi ekonomi kita terganggu dan negatif karena wabah Covid-19. Dan semua negara besar di dunia juga terganggu ekonominya karena wabah pandemi corona ini. “Kita berdoa agar Pak Joko Widodo bersama tim dan para pembantunya bisa mengatasi keadaan ekonomi ini supaya makin baik, sehingga negeri kita semakin sejahtera,” ujar Majelis Gereja Toraja di Jatiwaringin, Jakarta Timur, dengan jabatan Ketua Bidang Organisasi Intra Gereja yang membawahi organisasi kaum bapa, organisasi kaum wanita, organisasi kaum pemuda dan sekolah minggu ini.
Dating menuturkan, pada tahun 1945 pemerintahan di negara kita belum mantap, karena baru diproklamirkan kemerdekaannya. Pernah ada istilah demokrasi terpimpin dalam pemerintahan kita, dan hingga sekarang bangsa kita sudah 75 tahun merdeka melewati banyak tantangan. Kalau kita ikuti perjalanan bangsa ini dari masa pemerintahan Soekarno atau Orde Lama, lalu Soeharto di era Orde Baru, lalu Habibie, Gus Dur, Megawati dan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Namun mereka tokoh bangsa kita yang mencita-citakan Indonesia yang maju dan sejahtera.
“Di era Reformasi atau di zaman Pak Jokowi ini kita lihat ada kerja keras dari pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang hebat dan setara dengan negara-negara besar di dunia,” cetusnya. Jika berbicara tentang keamanan bangsa kita setelah 75 tahun merdeka, dulu tahun 1945 belum ada sistem keamanan bangsa kita yang canggih seperti sekarang. “Sekarang kita lihat TNI dan Polri begitu hebat, dan bisa menjaga keamanan dan ketertiban negeri kita. Dari awal ada jaminan keamanan bagi bangsa kita dari mereka. Pertahanan dan keamanan bangsa kita ini kemudian bisa memunculkan nasionalisme. Dan kini Indonesia menjadi rumah bersama kita dengan ideologi Pancasila, dan pilar persatuan bangsa kita UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” ujar pria yang dikenal cerdas dan berpenampilan tenang ini.
Berbicara tentang kemajuan di bidang transportasi atau pembangunan infrastruktur setelah 75 tahun Indonesia merdeka, Dating Palembangan mengatakan, dulu pembangunan transportasi amat terbatas. “Sekarang di era Jokowi ada banyak pembangunan jalan tol, dan semua terukur dari semua fase. Mulai dari zaman Soeharto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi masing-masing punya peran penting dalam memajukan Indonesia. Kemudian kalau kita bicara dari sisi politik, saat Indonesia merdeka pada 1945 lalu, setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan ternyata masih ada pihak-pihak yang belum mengakui kedaulatan Indonesia. Buktinya saat itu ada agresi-agresi atas Indonesia, ada hambatan ekonomi dan ada upaya-upaya untuk mengganggu keutuhan NKRI. Namun semua tantangan itu bisa dihadapi para tokoh dan pemimpin bangsa kita, sehingga kita bisa merdeka seperti sekarang,” cetus Dating Palembangan.
Sekarang bangsa kita, ujar Dating, bisa berdiri sama tinggi dengan negara-negara besar lainnya, dan berperan dalam politik bebas dan aktif. “Sekarang kita lihat peran Pak Jokowi luar biasa. Peran Indonesia saat ini diperhitungkan di ASEAN, G-7 dan dalam pertemuan-pertemuan internasional. Dan kita bangga figur Pak Jokowi sekarang diakui dunia internasional. Ini sesuatu yang luar biasa. Kita perhatikan saja saat tokoh-tokoh dunia bertemu, posisi Pak Jokowi ditempatkan cukup terhormat. Dan itu pengakuan kepada bangsa Indonesia. Hanya saja, masa depan Indonesia di masa mendatang ditentukan oleh generasi saat ini. Dan kita harus terus menyatakan bahwa NKRI itu harga mati, dan kita harapkan agar anak-anak muda bangsa ini terus berkarya demi kemajuan bangsa Indonesia,” terangnya.
Berbicara mengenai peran umat Kristen di tengah bangsa ini kala Indonesia sudah berusia 75 tahun merdeka, Dating Palembangan berpendapat, gereja-gereja selama ini cukup aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga kestabilan negeri. “Melalui keterlibatan di pemerintahan, umat Jristen selalu berupaya membangun anak negeri dan menjaga keutuhan NKRI. Dan seperti harapan dari para pendiri bangsa, mari kita perkuat nasionalisme dan kebangsaan kita. Kita Indonesia dan Indonesia adalah kita,” terangnya.
Sebagai tokoh ormas Kristen, Dating Palembangan menegaskan, kita sebagai generasi muda bangsa harus ikut membangun bangsa ini supaya lebih baik. “Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Maaruf kita harus ikut berjuang dan berdoa supaya bangsa ini semakin baik dan sejahtera. Ketika bangsa ini semakin hebat, maka kita harapkan supaya anak-anak Indonesia bisa tampil di panggung internasional untuk mengharumkan nama bangsa,” paparnya. Di sisi lain, ia pun meminta generasi muda agar bisa memelihara dan mengisi pembangunan di negeri ini agar bisa menciptakan kesejahteraan bagi anak negeri.
Menyikapi new normal di masa wabah Covid-19 ini, kata Dating, saat kita berada di suatu tempat kita harus mampu membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru, seperti social atau phisical distancing, mengurangi acara-acara di tengah kerumunan dan bisa memanfaatkan teknologi komunikasi atau online untuk membantu pekerjaan. Seperti aplikasi Zoom sekarang sangat membantu banyak orang untuk berdiskusi dan bertukar pikiran, bahkan dimanfaatkan oleh para pelajar dan mahasiswa untuk belajar. Karena selain ada penghematan, juga menghindari kita dari kerumunan-kerumunan di masa wabah Covid-19 ini,” cetusnya.
Untuk mensyukuri kebaikan Tuhan atas 75 tahun kemerdekaan Indonesia, Dating mengatakan, warga gereja tetap penting untuk melakukan aktivitas pengucapan syukur dan doa atas kemerdekaan bangsa ini. “Kita harus terus berdoa dan memohon kepada Tuhan agar Indonesia terus diberkati, terus survive dan semakin maju. Kalau bangsa kita selalu hidup damai dan rukun, maka kita imani berkat Tuhan akan diperintahkanNya ke situ. Dan jangan lelah mendoakan bangsa kita supaya terus hidup damai, rukun, maju dan hebat,” tukasnya. Sekadar tahu, nama Dating Palembangan pun belakangan ini sudah disebut-sebut sejumlah kalangan sebagai figur yang layak memimpin PIKI ke depan.
Dating yang juga dipercaya DPP PIKI sebagai Ketua Panitia Dies Natalis 2019 dan Rakernas PIKI pada Desember 2019 lalu, pernah pula dipercaya sebagai Wakil Bendahara DPP PIKI di era Cornelius D. Ronowidjojo. Mantan Koordinator Senior GMKI Cabang Makassar di Jabodetabek dan anggota MPO (Majelis Pertimbangan Organisasi) GAMKI ini, di mata tokoh senior PIKI, Cornelius D. Ronowidjojo memang figur yang layak memimpin PIKI. “Saya sudah lama mengenal Bung Dating Palembangan. Orangnya rendah hati, berjiwa pelayan dan track record-nya teruji. Orang seperti dia patut didukung memimpin PIKI, seperti menjabat Sekjen PIKI,” ujar Cornelius yang juga mantan Ketua Umum DPP PIKI dan kini Wakil Ketua Dewan Penasihat PIKI. GH