Sekretaris Jenderal PNPS GMKI, Sahat HMT Sinaga, S.H., M.Kn. Pembelajar yang Tak Pernah Berhenti Menimba Ilmu

360
Sahat Sinaga S.H., M.Kn.

Narwastu.id – Nama lengkapnya Sahat Hangoluan Maruli Tua Sinaga, S.H., M.Kn biasa disapa dengan Sahat Sinaga. Pria kelahiran Kota Bandung, 2 Oktober 1965 adalah anak sulung dari dua bersaudara. Anak dari bapak Penatua S.A. Sinaga (alm) dan ibu B. boru Sirait (alm.). Suami dari Dra. Rita Sitorus, M.Si. Dari pernikahannya Tuhan anugerahkan tiga anak, satu perempuan dua laki-laki, Anastasia MRH Sinaga, Anugerah Joshua Sinaga dan Anandersah Jeremia O. Sinaga. Saudara kandung, Dr. Budiman NPD Sinaga, S.H., M.H. Baginya, memahami pendidikan bukan hanya mencapai gelar tetapi reputasi untuk membangun penalaran dan perbincangan di tataran nasional. Jejak pendidikan formalnya dimulai di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Cimahi. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Cimahi, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Bandung.

Selanjutnya, Sarjana Hukum (S1) ditempuhnya di Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung. Dilanjutkan (S2) Program Spesialis Notariat dan Pertanahan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) Jakarta, Program Magister Kenotariatan FH UI, Jakarta, tahun 2007. Saat ini kandidat doktor pada program doktor ilmu hukum Fakultas Hukum UNPAR Bandung. Sahat seorang pembelajar, tak hanya menimba ilmu di ruang kelas pendidikan formal. Aktif mengikuti pendidikan nonformal di berbagai bidang, dari pendidikan politik hingga bidang-bidang yang berkaitan dengan profesinya notaris. Semangat belajar itu sudah dibebatnya sejak mahasiswa dengan mulai mengikuti Penataran P4 120 jam di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Bandung, dilengkapi dengan mengikuti lokakarya Kepemimpinan UNPAR, Bandung.

Sahat Sinaga S.H., M.Kn (tengah)

Lalu, mengikuti pelatihan Karya Latihan Bantuan Hukum, LBH Bandung, dan mengikuti pelatihan Kepemimpinan Yayasan Binadarma Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga. Dia juga mengikuti Program Pendidikan Terapan Hukum dan Administrasi Perpajakan oleh Universitas Pancasila dan Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia. Mengikuti lokakarya Perpajakan Bangun Tjipta Group. Sahat juga mengikuti pendidikan Hukum Bisnis, STIH IBLAM, Jakarta. Mengikuti seminar Undang-Undang Dokumen, Hotman Paris Law Education Center, Jakarta, dan mengikuti seminar Undang-Undang Kepailitan, Hotman Paris Law Education Center, Jakarta.

Selain itu, pernah mengikuti pendidikan bagi pimpinan (inhouse training) PT. Bangun Tjipta Pratama, Jakarta. Menjadi peserta di seminar Undang-Undang Pokok Agraria Universitas Trisakti, Jakarta. Seminar Undang-Undang Fiducia, ILUNI FH UNPAR Se-Jabodetabek, Jakarta.  Selain itu, dia mengikuti seminar Undang-Undang Perlindungan Konsumen, ILUNI FH Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Se-Jabodetabek, dan Program Pengembangan Eksekutif “Managing People” Lembaga Manajemen PPM, Jakarta. Termasuk lokakarya “Optimalisasi Peranan Hukum Dalam Restrukturisasi Penyelesaian Hutang Perusahaan“ Komisi Hukum Nasional RI, Up Grading-Refreshing Course dari Ikatan Notaris Indonesia (INI) pada Januari Tahun 2005.

Sahat Sinaga S.H., M.Kn.

Sahat juga mengikuti pendidikan Koperasi bagi Notaris di Bandung dan pendidikan Notaris Pasar Modal, Jakarta. Sosialisasi Jaminan Fiducia, Rapat Pleno Pengurus Pusat INI Yang Diperluas di Solo, Medan dan Yogyakarta. Pelatihan Peningkatan Kualitas Jabatan Notaris yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI pada tanggal 11 Desember 2018.

Sebelum menjadi Notaris, selulus kuliah, Sahat menjejakkan karier sebagai Asisten Pengacara pada Kantor Hukum Bob M. Neels & Rekan di Cimahi, Jawa Barat, juga pernah menjadi pengacara pada Kantor Hukum Ronggur Hutagalung, S.H. & Associates di Bandung, Jawa Barat. Dari sana sempat menjadi Manajer Perijinan, Hukum & Personalia di PT. Bangun Tjipta Pratama, Jakarta. Membuka kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kota Bekasi sejak tahun 2002.

Sahat membebat diri jadi seorang aktivis di berbagai organisasi. Pengalaman ber-organisasi dimulai sejak belia, semenjak siswa di SMA sebagai pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), dan Wakil Koordinator Departemen Penerangan OSIS SMAN 4 Bandung, dan menjadi Koordinator Departemen Penerangan OSIS SMAN 4 Bandung. Sesudah mahasiswa menjadi Sekretaris Badan Pertimbangan Mahasiswa (BPM) Fakultas Hukum UNPAR Bandung. Masih berkaitan dengan kemahasiswaan di luar kampus dia aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) sebagai Sekretaris Badan Pengurus Cabang (BPC) GMKI Cabang Bandung.

Sahat Sinaga S.H., M.Kn.

Pernah menjadi Ketua Umum Naposo Bulung (Pemusa) Sinaga se-Kota Bandung Raya, bahkan atas perhatiannya sempat menjadi Pengurus Parsadaan Pomparan Toga Sinaga & Boru (PPTSB) se-Jakarta Raya dan se-Indonesia.

Tak hanya sebatas organisasi mahasiswa dan marga, Sahat juga menjejak diri di organisasi Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP-GAMKI). Puncaknya menjadi Ketua Umum DPP GAMKI.

Periode setelahnya, GAMKI masih memintanya menjadi Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPP GAMKI) 2007-2010. Di organisasi pemuda nasional itu dia juga sempat menjadi pengurus pusat di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pengurus Nasional Perkumpulan Senior (PN-PS) GMKI. Di organisasi profesi dia juga menjadi Ketua Bidang Pertanahan Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, dan Departemen Pertanahan Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI). Ketua Kompartemen Organisasi Dewan Pengurus Pusat Real Estat Indonesia (DPP REI). Sekretaris Lembaga Bantuan Hukum DPP REI. Sahat juga pernah menjadi anggota Tim Forum Komunikasi Perencanaan Legislasi Nasional BPHN. Sebagai seorang organisatoris, Sahat pernah aktif di partai politik sebagai Wakil Sekretaris Jenderal, Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK) di Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera (DPP PDS), puncaknya menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Damai Sejahtera (PDS) periode 2010-2015.

Bukan hanya itu, di kampus dia aktif di organisasi olahraga. Pernah jadi Ketua I Dewan Pengurus Nasional (DPN) Asosiasi Olahraga TASPONY INDONESIA (ASTASI). Almamater baginya rumah kedua, oleh karena itu dia menjadi pengurus Ikatan Alumni Fakultas Hukum UNPAR se-Jabotabek, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Parahyangan (UNPAR) Bandung periode 2010-2013.

Sahat Sinaga S.H., M.Kn.

Selain itu, Sahat tak lupa melayani di bidang kerohanian. Dia kerap diundang menjadi pembicara untuk memberi pembekalan pada pemuda dan jemaat. Jejaknya dari Sekretaris Resort Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Resort Bekasi dan Penatua, hingga menjadi anggota Majelis Pusat di Sinode GKPI selama dua periode. Sementara gagasan dan pemikirannya telah banyak disampaikan di berbagai forum sebagai nara sumber diskusi maupun dipublikasikan di berbagai media nasional dan segmented. Dari media cetak hingga elektro, dari koran, tabloid, majalah, radio dan televisi.

Atas semangatnya berbagi atas gagasan dan pemikiran, terutama di profesi yang berpuluh tahun digelutinya notaris, ia telah menulis buku “Jual Beli Tanah dan Pencatatan Peralihan Hak” diterbitkan Pustaka Sutra tahun 2007. Dan buku “Notaris dan Badan Hukum Indonesia” diterbitkan Jala Permata Aksara Jakarta, 2019. Sementara di organisasi profesi yang digelutinya ia juga Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kota Bekasi, Pengurus Daerah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Kota Bekasi, Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) Bidang Perlindungan Anggota. Majelis Pengawas Notaris Daerah Kota Bekasi. Saat ini dia Sekretaris Jenderal Pengurus Nasional Perkumpulan Senior (PNPS) GMKI masa bakti 2019-2022.

Akhirnya, tepatlah ungkapan yang menyebut, orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Sahat terus bergairah menimba ilmu. Baginya, setiap orang tak boleh berhenti belajar dari berbagai situasi dan kondisi yang mengitarinya. Jatuh bangun dalam kehidupan itu biasa, tetapi yang terpenting bagaimana terus berjalan dari setiap jalan yang dilalui. Artinya semua kejadian itu dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran. Sebab seorang pembelajar tak boleh berhenti menimba ilmu, sebab menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan menjadi motivasi bagi setiap kita. Motivasi untuk senantiasa semangat dan tidak berhenti dalam mencari ilmu. HM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here