Narwastu.id – Hamba Tuhan yang satu ini dikenal peduli pada persoalan anak muda agar jangan menjadi korban narkoba. Ia juga peduli terhadap orang-orang yang kurang beruntung, seperti membantu anak yang tidak mampu berobat dan peduli pada anak-anak muda Kristen yang berada di penjara, agar berubah ke jalan yang baik dan benar. Pdt. Osil Totongan, S.Th, M.Min kepada Majalah NARWASTU pernah mengatakan, kita jangan hanya menunjukkan kasih atau kepedulian kepada saudara-saudara kita yang kurang beruntung hanya pada saat Natal. Tapi harus peduli setiap saat kepada mereka
Pdt. Osil yang merupakan lulusan S1 dari STT Jaffray, Makassar, Sulawesi Selatan, dan S2 dari STT Lintas Budaya, Jakarta, ketika berbicara soal Natal atau Hari Kelahiran Tuhan Yesus Kristus, berpendapat, sesungguhnya pesan dari momen itu adalah kerendahan hati Sang Raja atau Sang Juruselamat yang mau merendahkan diriNya untuk turun ke bumi. Dia memberikan hadiah spesial bagi umat manusia. Tuhan Yesus datang ke dunia, karena mengasihi orang berdosa. Sesungguhnya pula Natal itu surprise atau kejutan bagi orang-orang yang sama sekali tak pantas dikasihi, karena berdosa.
Menurut Pdt. Osil yang juga Ketua Yayasan YKMI, manusia berdosa tak pernah berpikir bahwa Allah akan hadir dalam wujud kelahiran bayi Yesus, dan itu adalah hadiah luar biasa dari Allah bagi umat manusia. Ia menambahkan, selama ini orang kerap mengidentikkan perayaan Natal dengan pesta yang gemerlap, serta penuh dengan hadiah dan pesta. “Padahal pesan Natal adalah bagaimana kita mensyukuri kasih Tuhan itu, yang sudah peduli menebus dosa umat manusia. Sehingga kita pun mesti peduli pada sesama yang kurang beruntung. “Natal itu mestinya kita manfaatkan untuk melayani mereka yang terabaikan. Mereka yang kurang beruntung ada di sekitar kita, mereka perlu dikasihi,” cetus Hamba Tuhan yang giat melakukan aksi kemanusiaan lewat Yayasan Karmel Ministry Indonesia (YKMI) ini.
Selama ini YKMI dikenal sebuah lembaga pelayanan yang giat melayani kaum narapidana di lembaga pemasyarakatan (lapas) dan anak-anak muda Kristen. Menurut Pdt. Osil, narapidana yang ada di berbagai lapas adalah saudara kita yang sering terabaikan. “Sehingga kalau Allah sudah memberikan yang terbaik bagi kita dengan kelahiranNya, maka kita mesti bisa memberikan yang terbaik pula bagi saudara-saudara kita, seperti kaum narapidana. Apalagi banyak orang Kristen di situ. Banyak yang masuk penjara, karena kasus narkoba, sehingga agar generasi muda lainnya tahu bahaya narkoba, maka perlu dibuat semacam seminar atau pencerahan seputar narkoba,” pungkas suami tercinta Alfrida Tobo, dan ayah dua anak, Yogi Diorestha dan Cheryn Cantika ini.
Pendeta yang sudah 18 tahun melayani sebagai Gembala Sidang di Gereja Kibaid (Kerapatan Injil Bangsa Indonesia) ini menuturkan, ia terpanggil melayani kaum narapidana di lapas, karena 10 tahun lalu ia punya pengalaman yang sulit dilupakan, karena ada jemaatnya berusia muda (21 tahun) masuk penjara, karena terlibat narkoba. Dan akhirnya meninggal di penjara, karena dikabarkan over dosis. Sehingga Pdt. Osil terdorong untuk mengajak kaum muda agar jangan terjerumus pada bahaya narkoba. Makanya bersama YKMI yang pembinanya Ir. Soleman R. Mattippanna, S.T. ia terpanggil untuk mencegah kaum muda supaya tak terjerumus pada bahaya narkoba.
“YKMI hanya alat Tuhan untuk menopang, menolong dan mengangkat agar mereka yang berada di penjara merasa dilayani. Natal harus kita jadikan spesial untuk menyentuh mereka yang terabaikan,” papar Pdt. Osil. Ia pun mengimbau agar warga gereja di dalam merayakan Natal dan menyambut tahun baru bisa meninggalkan gaya perayaan lama. Menurutnya, ada gereja yang dua atau tiga bulan bisa mengumpulkan dana ratusan juta, lalu itu hanya dihabiskan dalam 3 atau 4 jam. Dan dana tersebut hanya untuk kita sendiri, dan bukan untuk orang lain yang terabaikan.
“Nah, bagaimana kalau kita jadikan dana yang besar itu untuk memperhatikan mereka yang terabaikan atau yang kurang beruntung seperti yang di penjara,” paparnya. Dalam menyambut tahun baru, Pdt. Osil yang berdarah Toraja meminta supaya umat Kristen jangan terlalu khawatir, cemas atau takut ketika memasuki tahun yang baru, sehingga fokusnya tidak lagi kepada Tuhan Allah yang maha kasih.
Kalau kita mau memasuki tahun yang baru, tukasnya, maka kita sebaiknya kilas balik ke belakang, dan lihat bagaimana pertolongan atau pemeliharaan Tuhan kepada kita sepanjang tahun yang lama. “Kita harus percaya dan imani, bahwa Tuhan Yesus yang sudah memelihara hidup kita dan menolong keluarga dan usaha kita sepanjang tahun lalu, pasti pula akan memelihara dan memberkati kita di dalam menjalani tahun baru. Yang penting tetap tekun bersekutu dan berdoa serta berserah kepada Dia agar Tuhan yang memimpin kita di dalam menjalani tantangan kehidupan di depan,” pungkas Pdt. Osil Totongan bijak.
Pdt. Osil berpendapat, pengharapan di dalam Yesus Kristus hendaknya diwujudnyatakan dengan selalu belajar bersyukur atau berterima kasih. “Tuhan memperlakukan kita begitu baik, seperti merawat anak kecil, maka jangan khawatir atau cemas saat masuk di hari tua. Sebab, Tuhan mengatakan, sampai masa tuamu Aku Yesus tetap Dia,” tegasnya.