Narwastu.id – Film nasional “Kuasa Gelap” sudah tayang pada awal Oktober 2024 lalu, dan ikut meramaikan bioskop Indonesia. Dan dalam waktu 10 hari film ini sudah ditonton 1 juta penonton di bioskop. Film yang diangkat dari kisah nyata yang dulu terjadi di sebuah kota di Jawa Tengah, bercerita tentang seorang pemuka agama Katolik (Pastur) yang berhadapan dengan kekuatan gelap. Dan selama ini memang jarang terekspose di Indonesia. Terlebih cara yang digunakannya, yaitu dengan pendekatan realistis dan mencekam. Dikisahkan tentang Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas (Jerome Kurnia) dalam menjalankan ritual eksorsisme (pengusiran setan) dari seorang siswa SMA Kayla (Lea Ciarachel). Pasca kematian ibu dan adik Romo Thomas yang mengalami kecelakaan tragis, ia berniat untuk mengundurkan diri sebagai imam Katolik.
Namun, Romo Thomas justru diberikan tugas terakhir untuk membantu eksorsis Rendra, yang memang kesehatannya sedang menurun. Keduanya kemudian bekerjasama untuk mengusir setan yang luar biasa jahat yang ada dalam diri Kayla. Tanpa diduga, setan yang ada dalam Kayla rupanya sangat kuat, sehingga bisa mengancam nyawa Kayla dan ibunya Maya (Astrid Tiar).
Film “Kuasa Gelap” merupakan film mistis atau horor pertama di Indonesia yang punya pesan spiritualitas yang kuat. Disebutkan hanya 10 persen kasus kerasukan dilaporkan ke Gereja Katolik, dan itu membutuhkan ritual eksorsisme. Sedangkan 90 persen kasus kerasukan lainnya merupakan masalah kesehatan mental.
Berkaitan dengan film tersebut, dalam sebuah halaman media sosial seorang romo Katolik berpendapat, kuasa gelap itu sesungguhnya itu adalah pintu masuk bagi si jahat untuk menguasai diri manusia akibat kekecewaan yang tidak diolah, trauma yang tidak didamaikan, luka batin yang tidak kunjung sembuh, semuanya adalah tanda bahwa kita masih manusia sejatinya. Tetapi ketika perasaan-perasaan itu mulai berubah menjadi keraguan pada diri sendiri, bahkan keraguan pada Allah itu bisa jadi pintu masuk iblis untuk masuk menguasai diri kita.
Sementara itu salah satu penonton film “Kuasa Gelap” sebut saja Simon menuturkan pengalamannya setelah menonton film tersebut. Menurut Simon, yang dapat dipelajari adalah bagaimana cara mengendalikan diri terhadap situasi yang terjadi, yakni tidak memutuskan sesuatu dengan keadaan emosi, belajar berdamai dengan diri sendiri, masa lalu dan orang lain serta belajar untuk peka mendengarkan suara Tuhan. Maka dapat disimpulkan, pertama, kepahitan memang menjadi celah yang paling strategis bagi iblis untuk dapat menguasai sepenuhnya kehidupan anak-anak Tuhan. Karakter kuasa gelap selain ketekunannya dalam menunggu setiap kesempatan yang ada (1 Petrus 5:8), iblis pun selalu datang hanya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10:10). Artinya iblis tidak pernah memberikan ketenangan dalam hal apapun.
Untuk itulah setiap kita selalu diingatkan untuk senantiasa berjaga-jaga dan berdoa (Matius 26:41). Kedua, sesungguhnya setiap orang yang percaya pada Kristus sudah pasti dimampukan untuk dapat mengusir setan. Hal itu ditegaskan dalam Injil Markus 16:17, ”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang percaya, mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang bagi mereka.” Ketiga, film memang menjadi media visual yang paling efektif untuk bisa menceritakan bagaimana cara Tuhan bekerja dengan sangat ajaib.
Namun, dari film sebetulnya juga bisa dipakai iblis untuk dirinya menampilkan kekuatannya. Tanpa disadari, secara perlahan namun pasti spiritnya dapat menguasai kita sehingga meragukan kuasa Tuhan. Oleh sebab itu, bijaklah memilih tontonan. Karena dari apa yang kita lihat, baca dan rasakan sejatinya itu pun dapat membentuk dan mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melihat sesuatu. Pilihlah sesutu yang dapat membangun tubuh, jiwa dan roh mengarah pada keserupaan Kristus dan bukan sebaliknya. DBS