MPK dan PGI Gelar Konfernas Pendidikan dan Gereja 2024

16
Acara Konfernas Pendidikan dan Gereja 2024 di Kampus UPH Karawaci, Kota Tangerang, Banten.
Narwastu.id – Dengan mengusung tema “Kolaborasi Nyata untuk Transformasi Sekolah Kristen,” MPK (Majelis Pendidikan Kristen) di Indonesia bersama PGI menggelar Konferensi Nasional (Konfernas) Pendidikan dan Gereja 2024, di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (FK UPH), Karawaci, Kota Tangerang, Banten, selama dua hari pada 23-24 Juli 2024. Sebanyak 700 orang peserta mewakili pimpinan sinode gereja, yayasan pendidikan Kristen, universitas, STT, dan dunia usaha, hadir di konfernas ini.
Ketua Umum MPK di Indonesia, Handi Irawan Djuwadi, MBA, dalam sambutannya saat pembukaan, pada Selasa, 23 Juli 2024 mengatakan, pentingnya kolaborasi nyata. Dia pun optimis lewat kegiatan ini, hal itu akan terwujud. “Gereja, lembaga pendidikan Kristen, juga dunia usaha akan bergerak bersama dalam ladang pelayanan Tuhan, melalui dunia pendidikan Kristen,” katanya. Lebih jauh Handi mengatakan, problem dalam dunia pendidikan Kristen sangat besar. Sebab itu, kolaborasi sangat dibutuhkan, dengan didasari kepada awareness (kesadaran), dan compassion (peduli dan mau membantu). “Tahun ini MPK telah banyak melaksanakan program, tapi semangat transformasi belum berjalan, sebab itu dibutuhkan kolaborasi yang lebih nyata dan solid,” tukasnya.
Ketua Umum MPK berharap melalui kegiatan ini akan menghasilkan rencana strategis (renstra), tidak hanya sekadar masukan, tetapi ada perencanaan jangka panjang, serta resolusi radikal, tidak hanya semata implementatif. Selain berkualitas tapi tetap terintegrasi dengan Kristus. “Sesuai dengan visi MPK, kita butuh kolaborasi, dan adanya kreativitas. Mari kita sambut transformasi sekolah Kristen,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, M.Th mengatakan, peran MPK sangatlah sentral dan strategis dalam perjalanan gereja. Namun kehadiran MPK, sebagai perpanjangan tangan gereja, tidak boleh dijadikan alibi oleh gereja untuk melepaskan diri dan tanggung jawab dalam bidang pendidikan ini. Di satu sisi, lanjutnya, gereja dan MPK harus berkolaborasi dalam hal ini, dan di sisi lain, gereja harus terus mengembangkan pelayanan dan tanggungjawabnya dalam bidang pendidikan ini, tidak bisa sepenuhnya oleh MPK. “Saya menyetir adagium Charles denGaule semasa Perang Dunia II: Perang terlalu berharga bila diserahkan hanya kepada serdadu. Maka pendidikan terlalu berharga bila diserahkan hanya kepada para guru dan yayasan. Pendidikan harus masuk dalam agenda pastoral gereja,” kata Pdt. Gomar Gultom yang berasal dari Sinode HKBP.
Menurut Ketua Umum PGI, 70 tahun lebih sudah usia MPK, ini adalah sebuah perjalanan panjang. Selama ini, MPK dan PGI mencoba untuk berjalan beriringan, dan seiring itu pulalah harapan kita, gereja-gereja beriringan jalan dengan lembaga-lembaga pendidikan di sekitarnya. Perjalanan bersama ini semakin dibutuhkan kini, terutama dengan perubahan masyarakat yang begitu cepat, mendasar dan meluas sebagai akibat transformasi budaya digital.
Dalam sambutannya, dia pun mengapresiasi MPK yang selama ini berjuang keras menjembatani jurang menganga antara sekolah-sekolah milik gereja di daerah tertinggal dan sekolah maju di perkotaan, terutama juga dengan prakarsa-prakarsanya membangun sinergi dan kolaborasi di antara pemangku pendidikan: tujuh pilar.
Pembukaan Konfernas Pendidikan-Agama 2024 ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Kemendikbudristek RI Prof. Dr. H. Muhammad Adlin Sila, Rektor UPH  Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng, dan Ketua Umum MPK. Pemberian mahkota cenderawasih dan penampilan tarian Papua dari murid-murid Sekolah Lentera, milik UPH, menutup prosesi pembukaan.
Di hari pertama, peserta langsung mendengarkan paparan keynote speaker, Handi Irawan Djuwadi, dan dilanjutkan Focus Group Discusion (FGD) terkait Identifikasi Fokus Permasalahan dan Alternatif Solusi, serta Kerangka Program Aksi Nyata Kolaborasi untuk Solusi. Sebelumnya disampaikan testimoni dari sekolah Kristen terkait TF 3T. Kemudian di hari kedua, selain FGD (Pilot Project Aksi Nyata Kolaborasi Pilar MPK), dan presentasi hasil 7 FGD, peserta mengikuti diskusi panel dengan narasumber Prof. Dr. Djawantoro Hardjito, Pdt. Darwin Darmawan, Prof. Yafet Yosafat W. Rissy, dan Pdt. Gomar Gultom. TP

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here