Narwastu.id-Perjamuan Malam terakhir antara Yesus dengan 12 muridNya, panyaliban dan wafat sampai dengan kebangkitanNya dikenal sebagai Tri Hari Suci. Rangkaian dari setiap momen penting tersebut tidak hanya peristiwa tanpa muatan makna di dalamnya. Justru setiap momen itu memiliki arti yang sangat dalam. Memang, gaung Paskah tidak sepopuler perayaan Natal yang identik dengan hingar-bingar kemeriahan. Paskah diartikan sebagai kemenangan Yesus Kristus atas kematian. Momen kebangkitanNya memang sulit dicerna oleh akal sehat. Namun, justru di situlah Ia disebut Tuhan. Seperti yang dikatakan di 1 Korintus 15:17-18, ”Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercyaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus.”
Tentang kebangkitanNya, walaupun sampai hari ini orang Yahudi tidak mempercayai akan hal itu, namun di Alkitab dinyatakan dengan tegas bahwa Yesus sudah bangkit dan mengalahkan maut. Hal itu terbukti dengan makamNya yang kosong. Seperti kita ketahui pada hari ketiga setelah kematian, Yesus tidak ditemukan lagi di kuburNya. Batu ditemukan terguling dan saat para murid mencari tahu apa yang tengah terjadi, jenazahNya tidak ditemukan. Ketika dua wanita pergi pertama kali ke makam Yesus, seorang malaikat Tuhan menampakkan diri kepada mereka dan berkata, ”Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang dikatakan-Nya (Matius 28:5-6).” Setelah Yesus bangkit, Ia menampakkan diriNya kepada para murid sebanyak tiga kali (Yohanes 20:11-28) dan setelah itu Ia makan bersama-sama dengan para murid (Yohanes 21:15-19).
Di Perjanjian Lama, Paskah merupakan perayaan orang Israel memperingati Passover. Atau arti harafiahnya, yakni melewati dan secara khusus dalam tradisi Yahudi pada perayaan pembebasan orang-orang Yahudi dari perbudakan Mesir. Di Perjanjian Baru Paskah adalah wujud kuasa Allah atas kasih dan anugerahNya yang mampu meluputkan umat pilihanNya dari maut. Dengan demikian, maka Allah memberikan kepastian kebangkitan kekal di akhir zaman lewat kebangkitan Kristus.
Kematian dan kebangkitan Yesus adalah bukti kalau Dia seratus persen manusia dan seratus persen Tuhan. Yang menjadi pembedanya adalah Ia tidak melakukan dosa. KebangkitanNya mampu mengubahkan jalan hidup orang percaya seperti perubahan status dan transformasi hidup. Artinya manusia yang hidup dalam kegelapan (dosa), bahkan nyaris tidak memiliki pengharapan. Yesus yang bangkit dan mengalahkan maut, Dialah sumber pengharapan yang sejati. Tentu semua dapat dilakukan dengan cara mengundangNya sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat pribadi. Jadi Paskah adalah berita kemenangan dalam menjalani kehidupan yang sepantasnya dirayakan dengan penuh sukacita. Maka sangat jelas, Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Artinya Yesus adalah satu-satunya jalan keselamatan. Dan suatu hari nanti, Dia akan datang pada kali yang kedua untuk menghakimi setiap kita yang hidup dan mati. Selamat merayakan Paskah. BTY