Mantan Ketua Umum DPP KNPI Kunjungi Kantor Redaksi NARWASTU

21
Raden Andreas Nandiwardhana, S E. sosok yang nasionalis dan peduli sesama saat bertandang ke kantor Majalah NARWASTU dan menerima penghargaan sebagai salah satu dari "21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2021 Pilihan Majalah NARWASTU."

Narwastu.id – Pada Jumat pagi, 1 September 2023 lalu, kantor Redaksi Majalah NARWASTU dikunjungi dua orang tokoh nasionalis. Sebuah kehormatan bagi Majalah NARWASTU ketika Raden Andreas Nandiwardhana, S.E., mantan Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), kini pengusaha muda dan Ketua DPD ormas Bapera Jawa Barat, bertandang ke kantor majalah kesayangan kita ini di tengah kesibukannya. Kunjungannya diterima Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos, dan tim.

Kehadiran Raden Andreas Nandiwardhana sesungguhnya sudah lama direncanakan, tapi baru kali ini ia bisa mampir ke Redaksi NARWASTU. Dia didampingi ayahandanya yang juga tokoh masyarakat dan pemuka Katolik di Jawa Barat, R. Dian Setio Lelono. Bersama Jonro mereka bertukar pikiran dan berbagi informasi. Sekadar tahu, Raden Andreas di Pemilu 2024 juga maju sebagai Caleg DPRD dari Partai Golkar. Dalam kunjungan kali ini pun Jonro menyerahkan pigura penghargaan sebagai salah satu “Tokoh Kristiani Inspiratif 2021 Pilihan Majalah NARWASTU” yang belum diterima Raden Andreas sejak tahun lalu.

Sebelum kunjungan Raden Andreas ke kantor Majalah NARWASTU, pada Rabu, 27 Oktober 2021 lalu Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos sudah bertemu dengan tokoh muda nasionalis dan religius, Raden Andreas Nandiwardhana, S.E. di kantornya di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat. Pria yang pernah dipercaya sebagai Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) hasil Kongres XVI Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini kala itu sangat sibuk, namun menerima kunjungan Jonro dengan ramah.

Ketika itu, mereka bertukar pikiran sembari menyeduh kopi di kantornya yang sejuk dan nyaman di kawasan Galaxy, Kota Bekasi, Jawa Barat. Perlu dicatat, Andreas adalah figur cerdas, aktif, dinamis dan lulusan Fakultas Ekonomi Manajemen Unika Atmadjaya, Jakarta. Saat itu ia menyebut KNPI menaungi 184 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dari berbagai profesi, suku dan agama. Andreas pun merupakan mantan aktivis mahasiswa, pernah aktif di organisasi Pemuda Katolik dan kini pengusaha muda.

Raden Andreas Nandiwardhana, S.E. berbincang serius bersama Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos.

Andreas pun aktif sebagai Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Kosgoro dan Direktur Utama PT. Lumen Corp. Pria kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1983 ini adalah suami tercinta Narita Kusumawardani, dan punya dua orang, Geoffrey Vittorio Lelono dan Georgia Viola Lelono. Pendidikan SD ia tempuh di Strada Bhakti Wiyata, Kranji, Kota Bekasi. Lalu SMP di Santo Antonius Jatinegara, Jakarta, dan SMA di Marsudirini Jakarta. Saat duduk di bangku SMA ia aktif di organisasi OSIS. Tak heran, keaktifan berorganisasi itu terbawa hingga sekarang. Ia pun dipercaya sebagai Ketua DPD Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) Jawa Barat. Dan organisasi Bapera aktif dalam aksi kemanusiaan, seperti saat masa pandemi Covid-19 lalu organisasi ini giat melakukan vaksinasi pada masyarakat guna melawan pandemi virus corona.

Meskipun sibuk berorganisasi di tingkat nasional dan sebagai pengusaha, Andreas pernah pula aktif sebagai Ketua Lingkungan Matius II di Gereja Katolik Santo Michael, Kota Bekasi. Keaktifannya dalam pelayanan di gereja tak lepas dari didikan ayahandanya yang merupakan tokoh masyarakat dan pemuka Katolik di Bekasi, R. Setio Lelono. Setio Lelono termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2018 Pilihan Majalah NARWASTU.” Ayahnya adalah pejuang yang gigih dalam mendapatkan IMB gereja di Jawa Barat, termasuk bisa memperjuangkan IMB Gereja Katolik Santa Clara, Kota Bekasi. Andreas mengatakan, “Saya bangga punya orangtua yang tak kenal lelah berjuang untuk mendapatkan IMB gereja Katolik di Bekasi. Mentalnya luar biasa meskipun ada penolakan dari sekelompok warga, namun ia tak menyerah.”

Raden Andreas Nandiwardhana, S.E. diabadikan di kantor Redaksi Majalah NARWASTU dan didampingi ayahandanya R. Dian Setio Lelono.

Pria ramah yang pernah aktif di DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ini melihat tantangan pemuda sekarang adalah, kurang persatuan. “Situasi saat ini karena pandemi memang membuat para pemuda sulit bertemu dan berdialog. Saya berharap para pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama dan latar belakang bisa bersatu, jadi tidak lagi ada kelompok-kelompok,” ujarnya. Tantangan lainnya, kata Andreas, pemuda saat ini ada yang merasa diri atau kelompoknya paling benar, sehingga di media sosial (Medsos) selalu tampil memeri opini dan merasa diri paling benar. Andreas menyampaikan, nitizen yang di dalamnya banyak kaum muda dalam memanfaatkan media sosial, perlu bersikap lebih bijak dan kritis. Jangan mudah terpancing hanya karena sebuah judul pemberitaan.

Sehingga, imbuhnya, di media sosial (Medsos) pun kita perlu edukasi dan sosialisasi tentang menyaring informasi yang baik dan benar. Itu sebabnya, di kepengurusan DPP KNPI yang dulu dipimpinnya ada ketua yang membidangi digital dan media sosial untuk memberi edukasi supaya pemuda bisa memanfaatkan medsos dengan baik, cerdas dan bijak. Sebagai mantan orang nomor satu di KNPI, Andreas menuturkan, obsesinya hanya ingin menyuarakan persoalan pemuda dan melayani pemuda Indonesia.

“Sebagai pengusaha yang aktif di organisasi pemuda, kepada pemuda Kristiani, saya berpesan, kita harus optimis, punya harapan dan mau terus mendukung kader supaya bisa tampil ke tingkat nasional. Kita jangan merasa minder. Kapolri saja sekarang bisa Kristen, dan kelak presiden pun bisa Kristiani. Kita jangan terkotak-kotak karena agama, kita di Indonesia berdasarkan Pancasila. Saya sangat setuju kalau identitas agama yang dibuat di KTP dihapus. Karena itu mengkotak-kotakkan kita,” ucap Andreas yang dulu punya motto di KNPI sekarang “Era of collaboration.”

Aktif dulu di organisasi kepemudaan, bagi Andreas, merupakan tantangan sekaligus kesenangan. Ia senang berorganisasi karena keluarganya, termasuk orangtua dan istrinya mendukung. Ia merasa tertantang berorganisasi karena dia mesti berhadapan dengan banyak karakter orang di organisasi yang berbeda latar belakang. Dan ini menuntutnya agar semakin bijak dan belajar. Saat dulu dia didukung para sahabatnya untuk maju jadi calon Ketua Umum KNPI pada 2021 lalu ia terkejut. “Mimpi pun saya tak pernah untuk jabatan itu. Sebelum maju jadi calon ketua umum saya lebih dulu minta restu dan doa orang tua saya. Dan setelah terpilih keinginan saya saat itu hanya ingin menyatukan pemuda Indonesia dari berbagai agama, dan saya ingin merajut pemuda kita supaya jangan terpecah-pecah.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here