Pdt. Dr. Ir. Mangapul Sagala, M.Th Teolog Cerdas itu Telah Berpulang

743
Pdt. Dr. Ir. Mangapul Sagala, M.Th semasa hidupnya.

Narwastu.id –  Pdt. Dr. Ir. Victor Mangapul Sagala, M.Th telah dipanggil Tuhan ke sisiNya pada usia 66 tahun pada Sabtu, 6 Agustus 2022 jam 14.25 WIB di Rumah Sakit Murni Teguh, Medan, setelah mendapat serangan jantung pada Jumat malam, 5 Agustus 2022. Kondisinya terus menurun hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Jenazah sempat disemayamkan di STT Trinity, Parapat, Sumatera Utara, dan pada Minggu, 7 Agustus 2022 dibawa ke Jakarta. Pdt. Mangapul Sagala yang dikenal sebagai tokoh senior di Persekutuan Kristen Antar Universitas (Perkantas) adalah sosok teolog cerdas yang cukup vokal, blak-blakan dan berani mengkritisi pendeta-pendeta terkenal yang ajarannya dianggap menyimpang dari Alkitab.

Di dalam halaman media sosial miliknya, seperti YouTube dan Facebook, ayah lima anak ini tak segan-segan mengkritisi hal-hal yang dianggapnya tidak sesuai pengajaran Alkitab. Alhasil, beberapa pendeta ternama pernah dibuat almarhum gerah, karena merasa bahwa pernyataan-pernyataan dari doktor lulusan Trinity Theological College, Singapura, itu amat keras. Kendati demikian, Pdt. Mangapul pantang menyerah dan tetap menyuarakan kebenaran, serta ia tidak bosan-bosannya menegur secara terbuka segala hal, yang menurutnya, tidak sesuai dengan firman Tuhan. Tak terkecuali soal akreditasi sejumlah perguruan tinggi teologi yang begitu mudah “mengeluarkan gelar” pernah ia kritisi habis-habisan.

Pdt. Dr. Ir. Mangapul Sagala, M.Th juga mendidik calon-calon pendeta melalui STT Trinity, Kota Parapat, Sumatera Utara.

Tak hanya di situ, pendeta asal Samosir yang juga pernah menuntut ilmu di Universitas Indonesia (UI), Depok, ini juga kerap menyoroti masalah sosial, seperti korupsi dan kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat. Pendeta yang sudah memiliki cucu ini memang tak ciut nyalinya untuk berkomentar, dan dia pun lihai berdebat. Baginya, manusia harus bekerja sesuai panggilannya untuk mengganti ukuran kesuksesan dengan kesetiaan dan integritas, dan harus hidup dalam kebenaran dan kekudusan. “Keinginan untuk mendapatkan sesuatu secara instant merupakan penyebab maraknya praktik korupsi dan penyelewengan di negeri ini. Dan, ironisnya hal-hal instant itu sudah merasuki gereja saat ini,” tegas Pdt. Mangapul dalam wawancara dengan sebuah media nasional. Pendiri STT Trinity Parapat ini juga dikenal sahabat dari Ephorus dan Sekjen Sinode HKBP, Pdt. Dr. Robinson Butarbutar dan Pdt. Dr. Victor Tinambunan, karena pernah sama-sama kuliah di Singapura.

Suasana di rumah duka atas berpulang Pdt. Dr. Ir. Mangapul Sagala, M.Th.

Totalitas dan rekam jejaknya sebagai hamba Tuhan memang patut diteladani. Idealismenya untuk mendedikasikan hidup sepenuhnya dengan bekerja di ladang Tuhan betul-betul ia tekuni dan ia konsisten. Walaupun memang sebagai manusia almarhum tak luput dari kesalahan. Pdt. Mangapul meninggalkan sebuah warisan iman yang tak hanya dibagikan untuk anak-anak dan keturunannya. Akan tetapi juga untuk generasi muda, karena memang ia dikenal sebagai sosok hamba Tuhan yang memiliki nilai hidup, setia pada pelayanan yang dipercayakan olehNya serta sumbangan pemikirannya tak akan pernah lekang oleh waktu.

Almarhum sebagai orang tua di kalangan orang Batak bergelar Ompu Joasi Doli, dan ia dikenal pula pendeta yang tekun menulis, baik menulis di media massa maupun menerbitkan buku. Di sela-sela kesibukannya, suami dari Dra. Junicke boru Siahaan ini sudah menulis buku, seperti Kemuliaan Yesus, Menyingkapkan Kristologi Yohanes, Rahasia Hidup Bahagia, Mengapa Ada Penderitaan, Firman Menjadi Daging, Injil dan Adat Batak, Roh Kudus dan Karunia Roh, Pekabaran Injil Secara Pribadi, Petunjuk Praktis Menggali Alkitab dan banyak lagi, serta ia pun telah menciptakan beberapa lagu rohani. Almarhum yang sering pula diundang berbicara di berbagai kebaktian kebangunan rohani (KKR) di berbagai kota, ditahbiskan menjadi pendeta di Sinode Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang dipimpin Pdt. Dr. Matheus Mangentang, M.Th. Makanya ibadah tutup peti pada Selasa, 9 Agustus 2022 pun dipimpin Majelis Jemaat Sinode GKSI. Selamat jalan, Pak Pendeta Mangapul Sagala, dalam kehidupan kekal. “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman (2 Timotius 4:7). BTY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here