PD Alumni STP/IISIP Gelar Ibadah di Kantor Redaksi Majalah NARWASTU

113
Kebersamaan pengurus PD Alumni STP/IISIP Jakarta di kantor Redaksi Majalah NARWASTU.

Narwastu.id – Berdoa dan mengucap syukur atas kebaikan Tuhan di dalam hidup kita, adalah sebuah sikap bijaksana. Dan kalau yang berdoa atau beribadah itu senantiasa memupuk tali kasih dan kebersamaan lewat sebuah persekutuan doa (PD), itu lebih bijaksana lagi. Itulah yang selama ini dilakukan PD Alumni STP (Sekolah Tinggi Publisistik) kini: Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta saat mengadakan kebaktian di kantor Redaksi Majalah NARWASTU. PD Alumni STP/IISIP kini diurus Rio Ririhena, Netty Sitorus dan Humto Marbun (Jabatan ketua hingga saat ini masih lowong), serta para alumni dari berbagai angkatan mereka ajak supaya bisa menyisihkan waktu setiap dua bulan sekali untuk ikut beribadah, tentu dengan tuan rumah anggota yang bersedia.

Toho Sitorus menerima cendera mata berupa buku dari Majalah NARWASTU.

Pada Jumat pagi, 22 Juli 2022 lalu, kembali PD Alumni STP/IISIP mengadakan ibadah, dan kali ini tuan rumah, yaitu Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos. Jonro merupakan alumni IISIP. Acara yang diawali dengan menaikkan pujian penyembahan ini menghadirkan salah satu pendiri PD Alumni STP/IISIP, Toho Sitorus, yang juga seorang anggota majelis GKI Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan Staf Ahli DPD/MPR-RI. Menurut pria Batak yang dikenal cerdas dan hobi bertukar pikiran ini, kalau dua atau tiga orang berkumpul di dalam Tuhan, maka Tuhan akan hadir di situ. Begitu pula kalau kita lebih dulu mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka segala sesuatu (Berkat) akan ditambahkan kepada kita umatNya.

Suasana acara ibadah dan tukar pikiran bersama pengurus PD Alumni STP/IISIP Jakarta di kantor Redaksi Majalah NARWASTU.

Toho Sitorus yang sudah berpredikat kakek (Ompung) menerangkan, dalam hidup ini kita mesti mau menyisihkan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan, karena Tuhanlah sumber kehidupan kita dan pemberi berkat bagi umatNya. Katanya, bersekutu bersama para alumni atau rekan saat kuliah dulu beda rasanya dengan beribadah di gereja. Pasalnya, ibadah bersama para alumni semakin merekatkan persahabatan, serta saat ada peristiwa sukacita dan dukacita kita bisa saling mendoakan. Tentu pengetahuan kita akan semakin bertambah bila ikut dalam persekutuan doa dengan para alumni. Toho mengutip bacaan dari Kitab Mazmur 5:1-13 tentang doa di pagi hari dalam renungan yang disampaikannya.

Salah satu pendiri PD Alumni STP/IISIP Toho Sitorus (Kanan) bersama Jonro I. Munthe (Kiri) berbincang serius.

Menurutnya, saat kita bangun pada pagi hari, maka tentu kita akan bersyukur kepada Tuhan. Dan kita selalu meminta perlindungan dan pertolongan kepada Tuhan agar keluarga, pekerjaan dan pelayanan kita disertaiNya. Sebab, katanya, Tuhanlah yang akan memberkati orang benar atau orang yang setia dan taat kepadaNya. Tuhan pula yang akan memagari orang benar dengan anugerahNya seperti perisai. Dalam kesempatan itu dinaikkan pula doa syafaat bagi para anggota yang sakit, juga Majalah NARWASTU didoakan khusus supaya terus diberkati Tuhan. Usai ibadah dilanjutkan dengan bersantap siang dengan sajian bakmie Siantar dan es cendol Medan. Dalam kesempatan usai ibadah, para pengurus PD Alumni STP/IISIP tersebut masih bertukar pikiran tentang eksistensi persekutuan doa ini, termasuk tentang situasi gereja terkini serta tentang penerbitan Majalah NARWASTU di tengah gempuran media digital sekarang. MK

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here