Narwastu.id – Setelah dua tahun rehat akibat pandemi Covid-19, akhirnya ibadah Natal dan Tahun Baru 2022 serta pemberian penghargaan kepada 21 Tokoh Kristiani 2020 dan 2021 Pilihan Majalah NARWASTU kembali dilaksanakan pada Jumat, 14 Januari 2022 di Gedung Sopo Marpingkir HKBP, Cakung, Jakarta Timur. Seolah rindu akan situasi sebelum pandemi hadir seperti sekarang ini, para tokoh yang hadir dari beragam latar belakang profesi dan denominasi gereja nampak melebur satu sama lain. Kendati begitu, mereka tetap menjunjung tinggi penerapan protokes secara ketat selama acara berlangsung. Acara diawali dengan ibadah, dan pengkhotbah Pdt. DR. Nus Reimas (Pemuka gereja aras nasional dan Pembina Majalah NARWASTU), serta MC Pdt. DR. Tema Adiputra dan Clara Panggabean, S.H. Dan sambutan mewakili tokoh senior pilihan NARWASTU di awal acara disampaikan Dr. Lasmaida Gultom, MBA (Tokoh Kristiani 2019 Pilihan NARWASTU dan salah satu direktur di OJK-RI), Prof. Dr. Marten Napang, S.H., M.H. (Ketua FORKOM NARWASTU dan tokoh Kristiani pilihan NARWASTU 2015) dan Edwin P. Situmorang, S.H., M.H. (Tokoh Kristiani 2011 Pilihan NARWASTU dan mantan Jamintel Kejaksaan Agung RI).
Tahun 2022 ini adalah kali pertama bagi Majalah NARWASTU menggelar acara Natal di tengah pandemi corona dan di era new normal. Untuk memanfaatkan momentum yang ada, pemberian penghargaan kepada 21 tokoh pilihan Majalah NARWASTU dilakukan sekaligus bagi tokoh pilihan tahun 2020 dan 2021. Tentu saja setelah sekian waktu acara NARWASTU yang lazim rutin dilakukan setiap awal tahun, dari masa ke masa selalu ada yang menarik untuk disoroti dari sejumlah tokoh. Contohnya seperti terpilihnya pengarang lagu rohani “Hidup Ini Adalah Kesempatan”, Pdt. (Alm) Wilhelmus Latumahina. Pendeta berdarah Ambon yang terpilih sebagai salah satu tokoh pilihan Majalah NARWASTU 2020 itu belum sempat menerima penghargaan dari majalah dengan tagline “Menyuarakan Kabar Baik” itu, karena ia telah dipanggil ke rumah Bapa pada Mei 2020.
Dan istri alm. Pdt. Wilhelmus, Pdt. Sonya Kolly kemarin hadir menerima penghargaan, dan ia diberi kesempatan memberikan testimoni singkat tentang almarhum suami tercinta. Pdt. Sonya mengatakan, tak pernah terbersit dalam benaknya maupun suami akan terpilih menjadi salah satu tokoh pilihan Majalah NARWASTU. “Tentu hal ini memberikan kebahagiaan tersendiri untuk kami. Namun, yang terpenting adalah bagaimana melalui lagu tersebut banyak jiwa yang dimenangkan dan nama Tuhan dimuliakan,” ujar Pdt. Sonya dengan wajah terharu sembari menyampaikan terima kasih kepada Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos yang memberinya kesempatan untuk bersaksi.
Acara Majalah NARWASTU yang diadakan secara rutin setiap awal tahun itu, memang memiliki keunikan tersendiri. Baik dari segi tokoh yang terpilih, ruang lingkup profesi, bidang yang digeluti, serta karakteristik dari sosok sang tokoh. Bagi Majalah NARWASTU yang dipimpin oleh Jonro I. Munthe, S.Sos, dalam menentukan seseorang menjadi tokoh ada sejumlah kriteria yang digariskan. Seperti karya atau aktifitasnya mampu memotivasi orang lain, inspiratif, berjiwa Pancasilais dan memberi kontribusi kepada gereja, masyarakat atau bangsa melalui pemikiran-pemikirannya. Walau demikian, kata Jonro yang juga peraih award sebagai “Jurnalis Muda Motivator 2009 Pilihan Majelis Pers Indonesia (MPI)”, bukan berarti para tokoh yang terpilih itu sosok manusia suci yang sempurna, tapi mereka tetap memiliki kekurangan. Tapi justru melalui kelebihan yang mereka miliki itulah si tokoh mampu memberikan dampak bagi orang lain.
Acara ini digelar secara hybrid, yaitu onsite dan disiarkan secara langsung atau online via YouTube RPK FM 96.30 Channel. Sudah barang tentu acara ini bisa terlaksana dengan baik hanya karena kemurahan Tuhan dan kebaikan dari orang-orang yang tergerak hatinya untuk membantu sehingga acara Natal dan pemberian penghargaan kepada para tokoh pilihan Majalah NARWASTU dapat berjalan sukses. Tahun boleh terus berganti, namun kiranya semangat dan karya anak-anak Tuhan yang terpilih sebagai tokoh piligan NARWASTU agar tetap bergelora sehingga nama Tuhan terus dipermuliakan. BTY