Presidium DPP PIKI Kritisi Pimpinan PIKI yang Baru

158
Sandi Eben Ezer Situngkir, S.H.

Narwastu.id – Sebenarnya pengurus DPP Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) periode 2020-2025 telah dilantik di Gran Melia Hotel, Kuningan, Jakarta, pada Sabtu, 5 Juni 2021 lalu. Namun, tampaknya kepengurusan baru ini bakal menghadapi tantangan dari internal PIKI sendiri. Pasalnya, sejumlah pengurus DPP PIKI demisioner menilai, terpilihnya anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) alias Senator dari Sumatera Utara (Sumut), Putri Badikenita Sitepu sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Inteligensia Kristen Indonesia (DPP PIKI) periode 2020-2025 pada Kongres PIKI yang lalu, cenderung hanya sebagai alat politik sang senator untuk dirinya sendiri.

Seperti dikutip suaraoposisi.com, sebab itu, fungsionaris DPP PIKI demisioner dan juga para pengurus DPD PIKI dari sejumlah wilayah, serta beberapa aktivis menilai, perlu ada Presidium DPP PIKI, untuk segera mempersiapkan pembenahan organisasi intelegensia Kristen itu. Kepada pers, pada Rabu, 2 Juni 2021 lalu, salah seorang deklarator Presidium DPP PIKI, yang juga Sekretaris Dewan Pengurus Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia Provinsi DKI Jakarta (DPD PIKI DKI Jakarta), Sandi Eben Ezer Situngkir, S.H. menyebut, Putri Badikenita Sitepu sebagai Ketua Umum DPP PIKI terpilih di Kongres PIKI yang lalu, telah meninggalkan spirit oikoumenisme dan nasionalisme, yang menjadi jiwa dan roh PIKI bersama-sama pergerakan Wali Songo Lembaga Keumatan Kristen dari Salemba Raya 10.

“Alasan para pengurus dan aktivis PIKI untuk membentuk Presidium PIKI adalah dikarenakan Putri Badikenita Sitepu dengan DPP PIKI yang dibentuknya telah meninggalkan spirit oikoumenisme dan nasionalisme sebagai latar belakang pembentukan PIKI oleh para senior dan para pendahulu PIKI,” tegasnya. Menurut pria yang berprofesi sebagai advokat ini, jangan sampai sebuah organisasi meninggalkan spirit oikoumenis dan nasionalis dalam pergerakannya. Sebab itu, sebelum semakin jauh, dibentuklah Presidium DPP PIKI, yang tugasnya adalah untuk segera melakukan Kongres Luar Biasa atau KLB PIKI.

“Tanpa spirit oikoumenisme dan nasionalisme, DPP PIKI versi Putri Badikenita Sitepu akan menjerumuskan para intelektual Kristen, menjadi cuma kerumunan bagi kepentingan kelompok. Bukan kepentingan kebangsaan Indonesia,” jelasnya. Menurutnya, dia tidak bermaksud memecah PIKI. Justru untuk menyelamatkan PIKI dan juga menyelamatkan Putri Badikenita Sitepu dan kawan-kawannya. “Istilahnya, bagai kapal yang hendak berlayar, sebelum kapalnya berlayar, dikarenakan ketahuan nahkodanya sudah kehilangan spirit, maka sebaiknya nahkodanya segera diganti terlebih dahulu supaya bisa berlayar dengan tenang,” tukasnya.

Para deklarator Presidium DPP PIKI, imbuh Sandi Eben Ezer Situngkir, telah sepakat agar PIKI tetap berjalan di jalur spirit lembaga keumatan yang selama ini dijalani. Untuk itu, saat ini sejumlah deklarator dan pengurus PIKI daerah yang sudah mempersiapkan Presidium DPP PIKI itu terus bertambah. Hingga Selasa malam (2 Juni 2021), tercatat sudah 19 deklarator Presidium DPP PIKI, yang terdiri dari aktivis PIKI dan pengurus daerah. TY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here