Narwastu.id – Pada Sabtu, 12 Juni 2021, dari siang hingga sore, pengurus Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU) menggelar pertemuan dengan Pembina Majalah NARWASTU, Pdt. DR. Nus Reimas yang juga salah satu pendiri FORKOM NARWASTU, yang diawali dengan bersantap siang di Restoran Moenik, Jakarta Timur. Pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk bertukar pikiran dan membahas program FORKOM NARWASTU sebagai wadah independen kaum cendekiawan religius dan nasionalis di luar Majalah NARWASTU.
Pun dalam pertemuan ini Pdt. Nus Reimas memotivasi dan mendoakan pengurus FORKOM NARWASTU, yakni Prof. Marten Napang, S.H., M.H., Sterra Pietersz, S.H., M.H., Jhon S.E. Panggabean, S.H., M.H. dan Pdt. DR. Tema Adiputra Harefa, serta Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos agar terus semangat berkarya bagi gereja dan mengedukasi masyarakat lewat FORKOM NARWASTU. Sedangkan anggota pengurus lainnya, Ir. Albert Siagian, M.M. berhalangan hadir. Menurut Pdt. Nus Reimas, Tuhan sudah mengawali yang baik saat FORKOM NARWASTU didirikan pada 5 April 2016 lalu, maka Tuhan juga yang akan terus memberkati wadah ini.
Menurut Pdt. Nus Reimas, lima tahun bisa bersama-sama mengurus sebuah wadah tokoh-tokoh Kristiani dari berbagai latar belakang, itu sebuah bukti bahwa forum seperti FORKOM NARWASTU berhasil. “Kepengurusan di wadah FORKOM NARWASTU harus terus didasarkan pada persekutuan, kebersamaan dan komitmen, bukan pada formalitas. Karena ada banyak organisasi Kristen ribut, karena terlalu formal,” ujar pemuka gereja aras nasional dan Ketua Majelis Pertimbangan PGLII ini.
Prof. Marten Napang, Sterra Pietersz, Jhon Panggabean dan Pdt. Tema Adiputra juga sepakat dengan pandangan Pdt. Nus Reimas itu. Prof. Marten Napang mengatakan, ke depan akan disusun lagi program FORKOM NARWASTU. Sedangkan Jhon Panggabean mengatakan, tak usah lagi ditambah personil pengurus FORKOM NARWASTU, karena yang ada sekarang sudah terbukti kompak. Sterra Pietersz pun menuturkan, FORKOM NARWASTU bisa tetap eksis dan kompak, karena selama ini yang dikedepankan persekutuan, kebersamaan dan komitmen sebagai figur-figur yang pernah dipilih Majalah NARWASTU sebagai tokoh Kristiani. Sekadar tahu, sejak berdiri pada 5 April 2016 lalu, FORKOM NARWASTU sudah pernah menggelar diskusi atau seminar yang mencerahkan masyarakat, baik tentang topik bahaya narkoba, korupsi, intoleran, Pilkada/Pilpres, demokrasi/HAM dan isu-isu politik terkini. Dan hasil diskusi itu dipublikasikan di Majalah NARWASTU, berbagai media massa nasional, online Kristen, TV, dan media sosial supaya bisa dibaca publik. DF