Mengenal Kuasa Kebangkitan Yesus Kristus

169

Narwastu.id – Bagi dunia adalah hal yang sangat jamak ketika Yesus dianalogikan sebagai sesuatu bermuatan negatif, yang berhubungan dengan sebuah kesialan yang menimpa seseorang. Hal tersebut sering kita jumpai dalam sebuah film dengan umpatan-umpatan yang mengolok-olok namaNya. Namun, tidak bisa kita ingkari juga kalau sebenarnya secara sadar atau tidak, kita termasuk pelaku yang ikut “melecehkanNya.” Seringkali kita mengkambinghitamkan Dia untuk segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita.

Kita menjadi marah, saat doa yang dipanjatkan tidak dikabulkan. Akan tetapi, kita juga enggan mengakui dan mengingkari Dia sebagai Tuhan di dalam keseharian kita hanya karena takut dikucilkan dalam pergaulan, atau kehilangan jabatan. Bahkan, tidak mempercayai kuasa mukjizatNya.

Sebetulnya kalau Dia seolah-olah diam tidak menjawab doa kita, itu hanya karena keinginan kita tidak selaras dengan kehendakNya. Kalau mukjizat belum terjadi, sebab keraguan kita lebih besar dibandingkan rasa percaya kita kepadaNya.

Peristiwa ribuan tahun lalu, saat Ia mati di kayu salib karena menebus dosa manusia, bagi orang dunia itu adalah dongeng semata. Tapi tidak bagi orang yang percaya kepadaNya. Lewat kematianNya kita diperdamaikan dan dilayakkan untuk dapat berhubungan dengan Bapa di surga. Jika pada hari ketiga dari kematianNya tersebut Ia bangkit, hal itu menegaskan kalau Dia memang Allah yang hidup. Segala yang ada tentangNya sulit untuk dicerna oleh akal sehat kita karena memang terbatas. Namun, perbuatan-perbuatanNya yang heran mampu mencelikkan mata rohani kita yang mungkin selama ini buta. Sehingga kebutaan itu seolah-olah menutup semua akses di dalam diri kita. Sehingga hal itu menjadi penghalang untuk kita percaya kapadaNya. Maka di dalam Injil Yohanes 20:29 dikatakan, ”Kata Yesus kepadanya: Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Singkirkan ego dan kepintaran kita yang terbatas ini untuk memberikan ruang hati dan pikiran untuk dikuasai oleh Roh Kudus. Agar apa yang dikatakan oleh firman Tuhan tergenapi di dalam hidup kita. “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati”(Filipi 3:10-11). BTY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here