Narwastu.id – Tokoh masyarakat Karo, KRT Drs. N.J. Sembiring saat dihubungi Majalah NARWASTU baru-baru ini via ponsel, ia sedang berada di rumahnya membaca Alkitab. “Di masa wabah corona ini kita mesti semakin mendekatkan diri pada Tuhan agar kita tenang, kuat dan tidak stres. Siapapun pasti sangat merasa terganggu dengan keadaan dunia saat ini, karena hadirnya wabah corona yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Tak ada yang bisa menghentikan virus ini, karena seluruh dunia sudah kena. Hanya kepada Tuhan yang kita sembah itu kita bisa mengadu,” ucap pengusaha yang juga pemuka di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), yang sering mendapat penghargaan dari berbagai kalangan, karena usahanya yang membantu ekonomi rakyat kecil.
Pak N.J. Sembiring yang merupakan Ketua Dewan Pakar DPP Himpunan Masyarakat Karo Indonesia (HMKI) menambahkan, sekarang kita harus ikuti protokol kesehatan, yakni pakai masker, sering cuci tangan dan jangan mendekat ke kerumunan supaya terhindar dari corona. Pria berusia 79 tahun yang juga salah satu Penasihat Majalah NARWASTU ini menerangkan, sekarang banyak orang untuk keluar rumah khawatir, bepergian naik pesawat khawatir, dan masuk ke tempat ibadah tak bisa, makanya kita ibadah pun lewat online.
“Tapi kita harus sabar menghadapi kenyataan ini, karena selain mengancam kesehatan, virus corona (Covid-19) ini membuat banyak orang terdampak secara ekonomi. Pendapatan jadi berkurang dan banyak orang yang terkena PHK atau pengurangan karyawan. Semua orang merasakan dampak itu. Tapi puji Tuhan, karyawan saya masih bisa kita bayar gajinya tiap bulan sejak ada wabah ini, meskipun kami terus pula berjuang. Eksis saja sebuah perusahaan, itu sudah sangat kita syukuri,” pungkas pria yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2011 Pilihan Majalah NARWASTU” ini.
Pak Sembiring, begitu ia akrab dipanggil, biasanya setiap bulan Desember atau akhir tahun selalu mengadakan ibadah syukur Natal dan menyambut tahun baru di kampung halamannya di Delitua, Sumatera Utara. Dan acara ibadah syukur itu sudah diadakannya rutin sejak 2004, atau sudah 16 tahun. “Tapi di Natal 2020 ini tak bisa kami adakan ibadah syukur. Padahal biasanya 70 sampai 80 orang pendeta di GBKP saya undang hadir, dan 1.000 orang undangan biasanya hadir. Saya sudah telepon para pendeta di sana bahwa Desember 2020 ditunda dulu ibadah Natal kita, karena virus corona. Karena tidak mungkin diadakan dengan situasi yang mengkhawatirkan seperti sekarang,” ucapnya.
Dan N.J. Sembiring hanya bisa mengajak agar para pendeta dan jemaat GBKP di kampung halamannya makin tekun berdoa untuk meminta pada Tuhan supaya corona ini segera berlalu. “Sebetulnya tidak hanya jemaat GBKP, kita semua umat Kristen mesti makin tekun berdoa dan merendahkan hati supaya Tuhan campur tangan memulihkan keadaan ini. Secara rohani saya melihat ada rencana Tuhan yang indah di balik wabah ini, karena sesungguhnya Tuhan kita baik. Meskipun Tuhan kita baik, namun Tuhan pun bisa marah, sehingga umatNya mesti bertobat dan meninggalkan dosa-dosa. Tapi mari semakin dekatkan diri pada Tuhan,” ucapnya.
Menurut N.J. Sembiring, ia justru merasa selalu sehat di masa wabah Covid-19 karena ia tidak pernah ke dokter, padahal usianya sudah cukup uzur. Lalu apa kuncinya, “Saya menjaga pola hidup sehat. Setelah bangun tidur saya berdoa kepada Tuhan. Setelah itu berolahraga, kemudian sarapan. Setelah itu berjemur lalu saya berdoa dan membaca Firman Tuhan lagi. Makan pun lebih banyak buah dan sayuran serta sedikit nasi. Jadi agar imun kuat mesti menjaga kesehatan dan makanan harus sehat. Sedangkan supaya iman kita kuat serta tidak stres semakin banyaklah berdoa, membaca Firman Tuhan dan banyaklah bersyukur. Tuhan kita maha baik, kok, kepada umatNya yang selalu tekun mencarinya.”
Saat ini, situasi dunia ini banyak berubah. Ada pergolakan antarbangsa, bencana alam, ekonomi yang sulit, wabah penyakit dan manusia semakin egois. “Tuhan pun bisa marah, sehingga saat kita memasuki Tahun Baru 2021 kita harus punya tekad agar semakin mengutamakan Tuhan. Kita berdoa supaya virus corona cepat berlalu. Juga supaya kita bisa hidup normal kembali dan ekonomi kita pun bangkit kembali,” ucap Pemimpin Umum tabloid masyarakat Karo “Soramido” ini. Tabloid ini pun sementara tidak terbit karena terdampak ekonomi. Juga Majalah “Maranatha” yang merupakan media jemaat Sinode GBKP tidak terbit sementara. “Semua terganggu. Tapi kita mesti sabar, dan kita memohon kepada Tuhan agar di Tahun Baru 2021 kita semua sehat, bahagia dan ekonomi kita bangkit lagi. Virus corona sesungguhnya semakin membuat kita dekat kepada Tuhan, jadi ada positifnya,” pungkasnya. HJ