Narwastu.id – Partai “Salib” atau yang dikenal Partai Damai Sejahtera (PDS) pada Jumat, 4 Desember 2020 menggelar Musyawarah Nasional (Munas) sehari penuh di sebuah gedung di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat. Dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan itu hadir tokoh-tokoh PDS, seperti Pdt. Dr. Ruyandi Hutasoit (Ketua Dewan Pembina PDS) dan DR. Tilly Kasenda (Ketua Umum DPP PDS periode 2015-2020) dan sejumlah kader senior, seperti Hendrik Assa, S.H., M.H., Rustika Sianturi, S.H. dan Pdt. DR. Sarah Fifi, M.Psi. Acara munas kali ini dihadiri para pengurus dari 33 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dari seluruh Indonesia, dan tidak diadakan acara atau interaksi via virtual atau Zoom.
Ketua Steering Committe (SC) dipercayakan kepada Jerry Kasenda dan Ketua Organizing Committe (OC) Pdt. Lukas Kacaribu, S.Sos, S.H., M.H., M.Pdk. Acara munas kali ini menunjukkan semangat para kader PDS agar bisa ikut bertarung di panggung politik di Pemilu 2024 mendatang. Dan mereka ingin menjadikan PDS sebagai saluran aspirasi rakyat, terutama umat Kristen, seperti pada 2004 sampai 2014 lalu.
Sekadar tahu, PDS pernah punya 13 anggota DPR-RI pada 2004-2009 yang tergabung di Fraksi PDS. Dan saat itu mereka berjuang untuk menyuarakan aspirasi umat Kristen, terutama untuk kebebasan beribadah dan aktif mengkritisi Perda (Peraturan daerah)-Perda bernuansa agama.
Dalam Munas 2020 kali ini, akhirnya terpilih Hendrik Assa, yang sehari-harinya pengacara dan pernah menjadi Wakil Ketua Umum DPP PDS untuk menjabat sebagai Ketua Umum PDS. Sedangkan posisi Sekjen DPP PDS dipercayakan pada Lukas Kacaribu, yang juga pengusaha, advokat dan rohaniwan. Lukas pada 2004 lalu pun mendapat penghargaan sebagai figur yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2014 Pilihan Majalah NARWASTU.” Lukas adalah tokoh muda yang cerdas, berani dan nasionalis. Dia pun kini dipercaya sebagai Ketua Umum DPP Hamba Tuhan Indonesia (HATINDO) dan Ketua DPD Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jawa Barat, serta namanya pernah disebut-sebut di media massa sebagai tokoh muda yang layak jadi calon Bupati Kabupaten Karo (Sumatera Utara).
Di akhir munas diadakan ibadah Natal, dan Pdt. Lukas Kacaribu yang menyampaikan Firman Tuhan. Inti khotbahnya, bahwa tak ada rencana Tuhan itu yang gagal, dan kasihNya tak terbatas. Dan Tuhan memberikan kasih anugerahNya pada umat, karena Dia penuh kasih. Dan Tuhan hadir ke dunia ini karena kasihNya yang luar biasa pada umat manusia. Dan hingga sekarang, ujar lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta ini, Tuhan itu masih punya kasih yang luar biasa pada umatNya dan Tuhan itu masih bekerja untuk melakukan kebaikan bagi umatNya. FD