Narwastu.id – Yeremia 29:7, “Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang dan berdoalah untuk kota itu kepada Tuhan, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.”
Sekitar dua minggu terakhir ini, dari kota Jakarta lahir berbagai berita mengenai fakta yang dapat meresahkan setiap orang yang berada di kota ini yang mau menjalani hidup dengan tenang dan damai agar kita bisa bekerja atau beraktivitas dengan normal. Kita sama-sama menyaksikan respons tegas yang disampaikan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) , penggantian beberapa posisi strategis di tubuh kepolisian Republik Indonesia, pemeriksaaan kepala-kepala daerah oleh pihak kepolisian dan berbagai reaksi atas kejadian-kejadian yang meresahkan di ibu kota ini. Sehubungan dengan itu, lahir pemikiran atau pendapat bahwa kota, bahkan negara ini cepat atau lambat bukan sebuah tempat yang aman atau ideal untuk terus ditempati, khususnya bagi kalangan yang berasal dari ras dan kepercayaan tertentu.
Argumen ini diperkuat dengan fakta mengenai tragedi 1998 dan berbagai peristiwa menyedihkan yang dialami oleh etnis dan kepercayaan tertentu sebagai akibat dari aksi-aksi intoleran kelompok-kelompok tertentu. Saudaraku, percayalah bahwa eksistensi atau keberadaan Anda di kota ini, negara ini bukanlah sebuah kebetulan tapi bagian dari rancangan Tuhan dalam hidup Anda. Oleh karena itu, jangan terlalu cepat berpikir untuk “kabur” dari kota dan/atau negara ini sebab Tuhan menempatkan atau mengutus Anda untuk mengusahakan kesejahteraan kota dan negara ini karena hal itu adalah kesejahteraan Anda juga.
Firman Tuhan berkata: Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang sebab aku ini Allahmu. Aku akan meneguhkan bahkan akan menolong engkau. Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41:10). Terlepas dari apa pun fakta yang ada sekarang, hidup dan masa depan Anda tergantung atau berada di tangan Tuhan dan rancangan Tuhan bagi Anda adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan kepada Anda hari depan yang penuh harapan, bukan rancangan kecelakaan (Yeremia 29.11).
* Penulis adalah advokat, Ketua Umum Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) dan anggota Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU).