Calon Sekjen Sinode HKBP Pdt. Dr. Victor Tinambunan Bicara Natal

391
Pdt. Dr. Victor Tinambunan (kiri) bersama Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos (Batik hijau) dan Pdt. Jarudin Panjaitan, S.Th, M.M. (kedua dari kanan).

Narwastu.id – Pada Jumat pagi, 6 November 2020 lalu Kantor Majalah NARWASTU kedatangan tamu dari Pematang Siantar, Sumatera Utara. Tokoh yang hadir kali ini pendeta yang dulu menempuh pendidikan program S2 di Amerika Serikat, dan S3 di Singapura, serta pernah menjabat sebagai Rektor STT HKBP Pematang Siantar. Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, sekarang jadi Calon Sekjen HKBP. Sinode HKBP pada Desember 2020 akan mengadakan Sinode Godang ke-65 di Sipoholon, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Teolog yang pernah jadi Ketua Komisi Liturgi HKBP ini dikenal figur yang cerdas, berpikiran maju dan berpenampilan tenang. Kunjungannya diterima Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos dan tim. Pdt. Victor dan istri boru Pangaribuan didampingi Pdt. Jarudin Panjaitan, S.Th, M.M. (Pendeta Resort Kelapa Gading, Jakarta Utara) dan istri boru Sipahutar.  Sekitar dua jam mereka bertukar pikiran sembari menikmati teh dan kue-kue basah, lalu diakhiri santap siang dengan menu nasi Padang. Kedua Hamba Tuhan ini juga berdoa di kantor Majalah NARWASTU agar majalah kesayangan kita ini terus diberkati Tuhan.

Di sela-sela kunjungan itu, Pdt. Victor Tinambunan pun berbicara saat ditanya pendapatnya seputar wabah Covid-19 yang melanda dunia dan negeri ini dari sisi spiritual. Menurutnya, sekarang banyak orang bertanya, mengapa wabah corona ini terjadi, Tuhan. Karena wabah ini telah menjatuhkan banyak korban dan penderitaan, serta imun tubuh manusia sering turun karena stres memikirkan situasi sekarang. Namun ada pula orang Kristen menyebut, kehadiran wabah Covid-19 patut disyukuri karena ada banyak hikmah dari keadaan ini. Misalnya, semangat jemaat untuk berdoa dan bersekutu semakin meningkat.

“Ini tentu membuat orang semakin dekat pada Tuhan. Di sisi lain, akibat wabah ini ada banyak aktivitas pabrik, industri dan kendaraan menurun, dan ini membuat bumi semakin sejuk dan subur, serta alam bersukacita. Situasi wabah ini pun menunjukkan pada kita bahwa uang yang banyak dan jabatan itu tak bisa menjamin kehidupan manusia nyaman. Wabah ini pun membuat manusia semakin peduli pada sesama, bisa mengendalikan diri dan mengurangi pola hidup bersenang-senang,” ujar pendeta yang produktif menulis dan visioner ini.

Pdt. Dr. Victor Tinambunan (kedua dari kiri) dan Pdt. Jarudin Panjaitan, S. Th, M.M. (kanan) beserta istri mereka saat berkunjung ke kantor Majalah NARWASTU dan diterima Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos. (kiri).

Ahli-ahli medis mengatakan, jangan stres menghadapi situasi ini agar imun tubuh jangan menurun. Berbicara tentang perayaan Natal dan menyambut Tahun Baru 2021 di masa wabah ini, menurut Pdt. Victor, memang sekarang perayaan Natal tak bisa lagi dirayakan dengan semarak, dengan banyak dekorasi dan di tengah keramaian. Namun nilai-nilai hakiki Natal itu jangan sampai hilang. Makna Natal, imbuhnya, dalam hubungan dengan Tuhan adalah merayakan keselamatan kita. Dia lahir ke dunia untuk menyelamatkan umat manusia. Dalam menghadapi Tahun Baru 2021 yang belum pasti keadaannya, kata Pdt. Victor, kita harus fokus atau memusatkan perhatian ke mana, iya kepada Tuhan.

“Tantangan kita memang berat dan dahsyat karena Covid-19 dan krisis ekonomi. Namun fokus kita mesti kepada Tuhan yang dahsyat dan lebih besar dari apapun. Kalau fokus kita pada Tuhan, maka kita tak akan depresi atau stres, tapi kita akan merasakan sukacita dan pengharapan. Sehingga kita mesti fokus pada kekuatan Tuhan yang lebih dahsyat. Di Yohanes 15 ayat 4 ada seruan atau undangan Tuhan kepada umatNya, tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sehingga kita mesti berpikir jernih melihat situasi saat ini. Jadi kalau kita tinggal di dalam Tuhan, maka kita akan bergantung kepada Dia. Dan Dia akan mengasihi dan memelihara hidup kita. Sekarang biarlah kita hidup sesuai kehendak Tuhan. Kita mesti terus fokus pada Tuhan supaya kita mendapat energi baru dan sukacita. Di masa Natal kita mesti terus menolong sesama dan berbagi sukacita,” ujarnya.

Kalau sekarang banyak gereja yang tutup karena tak bisa beribadah, katanya, gereja itu adalah milik Tuhan. Dan para pendeta dan sintua adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani, dan Tuhan akan memberikan yang terbaik pada gerejaNya. “Gereja itu akan tetap di dalam kendali dan pemeliharaan Tuhan. Gereja itu milik Tuhan, dan ada juga tanggung jawab kita melayaniNya,” paparnya.

Sedangkan Pdt. Jarudin Panjaitan mengatakan, di masa wabah corona ini gereja mesti terus menyatakan kasih pada jemaatnya, terutama yang kurang mampu. “Walaupun saat ini jemaat beribadah lewat virtual, Tuhan pun pakai hambaNya untuk melayani lewat live streaming itu. Ada hikmahnya juga situasi ini, para hamba Tuhan semakin kreatif melayani jemaat. Dan di masa wabah ini tangan Tuhan pun bekerja di dalam pelayanan gereja. Seperti gereja kami sempat memberikan bantuan kasih pada supir-supir Grap berupa makan siang gratis. Dan jemaat banyak yang membantu untuk aksi sosial ini,” ucap Pdt. Jarudin Panjaitan. BN

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here