Narwastu.id – Salib itu sangat berat saat dipikul. Artinya, ketika kita mengikuti Yesus dengan ajaranNya, itu sangat tidak mudah. Jangan kita bilang sekarang, “Hosana…hosana”, tapi belakangan kita bilang, “Salibkan Dia…salibkan Dia.” Yang mengikut Tuhan Yesus dengan setia, jerih payahnya tidak akan sia-sia. Kita jangan menjadi orang Kristen yang punya karakter, seperti Yudas Iskariot. Yudas pada awalnya dipilih Yesus dari antara murid-muridNya sebagai bendahara yang memegang uang, karena ia dipercaya. Tapi ia kemudian mengkhianti Yesus dan meninggalkan Dia.
Demikian diungkapkan Pdt. Dina Haba Akihary, S.Th saat menyampaikan renungan tentang Paskah dalam sebuah ibadah di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat. Renungan yang diangkat dari Yohanes 12:12-19 tentang Yesus yang dielu-elukan saat memasuki Yesrusalem dengan menaiki seekor keledai. Menurut Pdt. Dina, kita sebagai orang Kristen jangan meniru Yudas Iskariot yang tadinya sangat dipercaya Yesus, tapi ia menjual Yesus karena kepentingan sesaat, yakni upah.
“Bagaimana perasaan Yesus saat dikhianati Yudas, tentu sebagai manusia pasti sakit. Apakah kita mau seperti Yudas yang menghianati Yesus hanya untuk mendapatkan upah. Yang meninggalkan Yesus tentu akan mendapat upah maut, seperti Yudas yang mati bunuh biri,” tukasnya. Katanya lagi, apakah kita hanya ingin mendapat upah sehingga mengikuti Yesus? “Mari kita koreksi diri kita masing-masing. Jangan mengikut Yesus, tapi motivasinya untuk kepentingan sesaat. Jangan kita menyalibkan Yesus, hanya karena upah,” pungkasnya.
Menurutnya lagi, jangan tinggalkan Yesus apapun yang terjadi di dalam kehidupan ini. “Kalau kita setia ikut Yesus, maka pada akhirnya kita akan memperoleh sukacita dan damai sejahtera. Dalam situasi dan kondisi seperti saat ini, janganlah takut kepada dunia, tapi takutlah kepada Tuhan. Yang takut kepada Tuhan di dalam hidup ini, maka akhirnya ia akan bersukacita. Serahkanlah hidup kita kepada Tuhan, dan muliakanlah Dia,” tegasnya. NU