Narwastu.id – akrab di telinga kita lagu “Hidup ini adalah Kesempatan.” Lagu yang mungkin pernah kita dengarkan dinyanyikan atau diperdengarkan di gereja kita masing-masing. Lagu yang juga sering diperdengarkan di berbagai kesempatan ini, di kanal Youtube dapat kita temui dinyanyikan oleh berbagai kalangan, dari usia muda sampai lanjut usia, dari kalangan Kristen sampai yang beragama lain. Bahkan Menteri Kesehatan RI, Letjen TNI (Purn.) Terawan pernah menyanyikan lagu ini dengan seragam TNI di ruang kerjanya.
Apa yang menjadikan lagu ini terasa istimewa dan menjadi berkat bagi begitu banyak orang? Siapa penulis lagu ini? Apa yang melatarbelakangi dibuatnya lagu ini?
Lagu ini ditulis oleh Pdt. Wilhelmus Latumahina, Gembala Sidang GBI (Gereja Bethel Indonesia) Bethesda di Serpong, Tangerang, Banten. Pembuatan lagu ini bermula dari pergumulan berat yang dialami pendeta yang panggilan akrabnya Emus ini. Di tahun 2004 lalu anak sulungnya, Sammy yang baru saja lulus SMA meninggal dunia karena kecelakaan.
Dalam pergumulan beratnya itulah, suami dari Pdt. Sonya Kolly ini mengimani bahwa dalam hidup ini Tuhan memberikan tenggang waktu bagi kita, sehingga waktu yang terbatas itu tidak kita sia-siakan begitu saja.
Hamba Tuhan yang juga Ketua Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) ini telah dipanggil pulang ke rumah Bapa di surga, karena serangan jantung pada 12 Mei 2020 lalu, pukul 17.30 di Rumah Sakit Sari Asih, Ciputat, Tangerang Selatan, dan dimakamkan di TPU Astana Raga, Pamulang 2, Banten.
Bukan saja jemaat GBI Bethesda yang kehilangan sosok Pdt. Latumahina, tapi kita semua masyarakat Indonesia yang mengenal, menyenangi, dan juga diberkati oleh lagu ciptaan almarhum. Lagu yang mengingatkan kita bahwa selagi kita hidup di dunia, kita harus menjadi berkat. Sekadar tahu, pada beberapa bulan lalu Pdt. Latumahina sudah janjian dengan wartawan Majalah NARWASTU untuk sebuah wawancara mengenai kesaksian dan pelayanannya. Namun saat tiba waktu untuk wawancara ia tiba-tiba berhalangan karena ada urusan keluarganya. Selanjutnya ia mengatakan akan segera mengontak wartawan majalah kesayangan kita ini supaya bisa bertemu guna wawancara. Namun hingga Tuhan memanggilnya ke sisiNya ia tak mengontak wartawan NARWASTU lagi. Dan kini almarhum sudah berada bersama Bapa di surga. Tuhan Yesus menyambutmu di surga, Pak Pendeta.
Hidupmu sungguh tidak sia-sia. RR