Narwastu.id – Pria Batak yang juga Ketua Umum Paguyuban Masyarakat Tapanuli Tengah (Sumatera Utara) ini adalah sosok anak bangsa yang Pancasilais, tangguh dan religius. Melalui organisasi yang dipimpinnya, yaitu Ormas PERMAI (Persatuan Masyarakat Indonesia), Ir. Sahat P. Pasaribu, M.Pdk selalu menggaungkan agar masyarakat Indonesia menjaga persatuan, kesatuan dan kedamaian di negeri tercinta ini. Serta yang tak kalah pentingnya, katanya, kita harus dukung terus agar Pancasila tegak berdiri sebagai ideologi di tengah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena Pancasila sudah mampu mempersatukan berbagai suku dan agama di Indonesia.
Pria yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2014 Pilihan Majalah NARWASTU” ini pun dikenal pendiri dan pimpinan Mitratama Group. Selain itu, anggota jemaat Gereja HKBP Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ini sekarang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Besar Punguan Pomparan Raja Ambosa Pasaribu Se-Jabodetabek dan Wakil Ketua Dewan Penasihat DPP Laskar Merah Putih. Dan ketika berlangsung Pemilu dan Pilpres 2019, Sahat Pasaribu pun termasuk dalam barisan relawan yang gigih mendukung Capres RI Joko Widodo lewat Ormas PERMAI. Karena, menurutnya, Jokowi adalah figur pemimpin yang Pancasilais dan tegas terhadap perongrong Pancasila, berani terhadap kelompok radikal, dan tegas terhadap teroris.
Menurut Sahat Pasaribu, ia terjun menjadi relawan di Pilpres 2019 agar bisa ikut berkontribusi membela Pancasila dan menjauhkan negeri ini dari paham atau ideologi tertentu yang bisa membuat bangsa ini terpecah-belah. Katanya, kita lihat sejumlah negara di Timur Tengah jadi hancur karena ada paham atau ideologi yang dipaksakan, termasuk kelompok ISIS mengobrak-abrik negeri itu. Sehingga umat Kristen yang selama ini merupakan pembela utama NKRI harus terus mendukung Pancasila, terutama generasi mudanya harus optimis, nasionalis, beriman teguh dan bermental tangguh untuk membangun Indonesia supaya bisa berdiri tegak menjadi negara yang unggul, adil, makmur, damai dan menghargai seluruh agama dan etnis.
“Sambil berdoa, kita harus ikut terus berjuang membangun NKRI supaya semakin baik,” tegas suami tercinta Dr. drg. Tiurmina Tarigan, MARS yang sudah punya tiga cucu ini. Selama ini, Sahat Pasaribu juga sering bicara di berbagai forum dan media agar ibukota RI dipindahkan ke tempat yang lebih representatif, seperti ke Provinsi Kalimantan Timur, karena Jakarta sudah terlalu padat dan sarat problem. Sahat pun tegas bicara di berbagai media massa, kalau ada wacana di HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia ini untuk membentuk Provinsi Tapanuli di Sumatera Utara, maka Kota Sibolga amat layak dijadikan sebagai ibukotanya. BC