Narwastu.id – Putra terbaik bangsa asal Sumatera Utara ini telah berpulang ke rumah Bapa di surga pada awal Agustus 2019 lalu. Dr. Cosmas Batubara adalah mantan aktivis mahasiswa yang Pancasilais dan pernah memimpin PMKRI. Dia pernah menjabat sebagai menteri selama dua periode di era Orde Baru, dan meninggal pada 8 Agustus 2019 lalu karena sakit kanker limfoma di RSCM Jakarta. Pak Cosmas, begitu ia akrab dipanggil, dikenal cukup brilian dalam mengembangkan gagasannya. Tidak hanya di masa kepemimpinannya sebagai menteri, namun di usianya yang sudah tidak muda lagi, ia tetap berkarya dengan menjabat sebagai pimpinan di salah satu perusahaan properti cukup bergengsi di Indonesia.
Saat misa atau ibadah pelepasan jenazah, salah satu putra Cosmas, Arthur Batubara mengungkapkan bahwa sosok ayahnya dulu yang mengajarkannya untuk bisa berempati kepada sesama. “Bapak dikenal sebagai pribadi yang selalu ingin tahu apa yang terjadi di sekelilingnya. Beliau mengajarkan kami bagaimana memahami sesama. Semangat cinta kasih terhadap sesama dan integritas serta taat beribadah dan setia mengabdi di mana pun dia berada,” jelas Arthur.
Arthur menambahkan, ayahandanya tercinta juga tak pernah lelah untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para anaknya. “Bapak ajarkan kami untuk membangun bangsa, kami selalu ditanamkan 100% Indonesia dan 100% Katolik. Terima kasih buat bapak untuk bimbingannya, cinta dan kasih sayang, perhatian untuk kami semuanya,” tukasnya.
Jurnalis Majalah NARWASTU, Betty Bahagianty, S.Sos yang pernah mewawancarai Pak Cosmas Batubara pun memiliki kesan tersendiri. Dia seorang yang kebapaan dan tetap memiliki idealisme dan integritas dalam mengerjakan apapun yang dipercayakan kepadanya. Sepaham dengan putranya, bahwa Cosmas adalah sosok tokoh panutan bangsa yang tidak pernah lelah untuk terus mengobarkan semangat nasioanalis, cinta akan bangsa khususnya bagi para generasi milenial.
Sedangkan tokoh masyarakat dan Ketua Umum DPP KERABAT (Kerukunan Masyarakat Batak), Dr. H.P. Panggabean, S.H., M.S. kepada Majalah NARWASTU menuturkan, Pak Cosmas adalah figur Pancasilais yang sudah dua periode dipercaya menjadi menteri di era Orde Baru. “Setelah pensiun pun beliau masih memberikan pemikiran dan gagasan-gagasan yang baik untuk kebaikan bangsa ini. Termasuk ia peduli membangun kampung halamannya di Sumatera Utara. Di DPP KERABAT dan DPN KERMAHUDATARA (Kerukunan Masyarakat Hukum Adat Nusantara) ia pun peduli mendukung upaya membantu ekonomi kreatif desa,” kata pakar hukum ini.
“Figurnya yang konsisten perlu ditiru tokoh-tokoh bangsa. Dan pada saatnya kami dari KERABAT dan KERMAHUDATARA akan memberi penghargaan kepada almarhum sebagai tokon insan Pancasilais,” ujar tokoh yang sudah menulis banyak buku seputar sosial, hukum, adat/budaya, politik dan kemasyarakatan itu. Selamat jalan, Pak Cosmas, dan kiranya setiap karya yang engkau tinggalkan untuk kebaikan bangsa dan negara serta sesama, hanya untuk memuliakan Tuhan. BTY