Pengharapan yang Berasal dari Firman Allah

* Oleh: Pdt. Dr. Tjepy Jones B., M.Sc

26

Narwastu.id – Yohanes 1:3, “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.”

Allah menciptakan segala sesuatu dari yang tidak kelihatan menjadi ada, itulah Firman Hidup yang keluar dari mulut Allah. Segala yang kita lihat dengan mata jasmani kita tidaklah lebih nyata dari apa yang kekal, yaitu FirmanNya yang tidak kelihatan. Lebih tegas lagi Alkitab berkata, apa yang kita lihat terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat, hal ini berarti segala sesuatu sudah ada sebelumnya tetapi tidak terlihat. Semua keperluan kita di dalam hidup ini, termasuk kesembuhan dan pemeliharaan dari Tuhan sudah tersedia dan kalau kita mau percaya dengan iman kita bisa melihat dan memilikinya. Lalu apa yang dimaksud dengan yang tidak dapat kita lihat? Dan bagaimana ini bisa terwujud menjadi sesuatu yang kelihatan? Inilah pengharapan yang merupakan cara pandang baru yang seharusnya dimiliki oleh setiap anak-anak Tuhan sebagai wujud dari transformasi pikiran oleh pengenalan akan Firman Hidup.

Sebab Allah menginginkan setiap anak-anakNya menaruh pengharapannya hanya kepada Tuhan, dan lagi FirmanNya berkata, terkutuklah orang yang mengandalkan manusia tetapi diberkatilah setiap orang yang menaruh pengharapannya hanya pada Tuhan. Setiap kita memiliki pengharapan di dalam setiap janji-janji Firman Allah. Kitab Roma 8: 24, “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Ini artinya bahwa yang dimaksud dengan yang tidak dapat kita lihat adalah pengharapan di dalam FirmanNya, dan pengharapan ini bukanlah sesuatu yang lain yang tidak jelas. Pengharapan di dalam Alkitab selalu tentang sesuatu yang pasti terjadi, karena pengharapan yang dibicarakan di dalam Alkitab selalu berasal dari Allah, bahkan di dalam beberapa ayat pengharapan itu diindentifikasikan sebagai Allah sendiri, seperti Roma 15:13, “Semoga Allah, sumber pengharapan (The God of Hope), memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.”

Kemudian di bagian lain Alkitab menulis, 1 Timotius 1:1, “Dari Paulus, rasul Kristus Yesus menurut perintah Allah, Juruselamat kita, dan Kristus Yesus, dasar pengharapan kita (Lord Jesus Christ, which is our hope). Masih banyak lagi ayat-ayat Firman Tuhan yang mengkonfirmasi bahwa pengharapan di dalam Alkitab adalah selalu dari Allah.

Lalu bagaimana kita sebagai orang percaya bisa mendapatkan pengharapan itu? Kitab Kolose 1:4-5, “Karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil.” Berita Injil adalah sumber pengharapan bagi setiap orang percaya. Isi berita Injil selalu mengenai pemulihan atau berita hidup yang dapat menghidupkan roh, jiwa dan tubuh kita.

Roh seseorang yang dihidupkan oleh berita Injil disebut sebagai mengalami kelahiran baru dan menjadi ciptaan yang baru di dalam Kristus (2 Korintus 5:17), jiwa seseorang yang dihidupkan oleh berita Injil akan disebut sebagai mengalami transformasi pikiran yang membawa kemerdekaan bagi orang itu (Roma 12:1-2), sedangkan tubuh seseorang yang dihidupkan oleh berita Injil akan disebut sebagai mengalami kesembuhan ilahi di dalam tubuh jasmani (Roma 8:11). Itu semua terjadi karena pemberitaan Injil bukan sekadar berita kosong, tetapi ada kekuatan Allah yang menyertainya, 1 Korintus 1:18, “Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”

Pdt. Dr. Tjepy Jones B., M.Sc

Roh, jiwa dan tubuh kita perlu selalu berada di bawah pengajaran berita injil dan bukan yang lain agar kita selalu berani berharap dan tidak kehilangan sesuatupun yang baik yang sudah disediakan Allah bagi kita, dan inilah kehendak Allah seperti yang terjadi di zaman Yosua, Yosua 21:45, ”Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi.” Segala jerih payah kita di dalam Tuhan tidak pernah sia-sia sekalipun Firman Allah telah menyatakan bahwa semua makhluk telah ditaklukkan di bawah kesia-siaan oleh kehendak Allah sendiri, tetapi kabar baiknya sekaligus juga berada di bawah pengharapan yang Allah sediakan.

Hal ini ditulis di dalam kitab Roma 8:20, “Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan.” Segala kesia-siaan ini terjadi akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, dan hal ini digambarkan oleh Raja Salomo yang ditulis di dalam Kitab Pengkhotbah. Ada dua kata yang dominan yang mengawali tulisan dalam Kitab Pengkhotbah, yaitu kesia-siaan dan hidup di bawah matahari. Kitab Pengkhotbah menggambarkan dengan jelas bahwa apapun yang dilakukan manusia di bawah matahari selalu berakhir dengan kesia-siaan seperti menjaring angin, sehingga di akhir kitab ini penulis menasehati agar kita memiliki takut akan Allah, karena itulah kewajiban setiap orang (Pengkotbah 12:13).

Jadi kita lihat bahwa kehidupan kita dilingkupi oleh dua hal, yaitu kesia-siaan sebagai akibat dosa yang berujung kepada kematian, di sisi lain juga ada pengharapan yang memimpin kepada kehidupan. Itu sebabnya, ada Firman Allah kepada bangsa Israel dalam Ulangan 30:19, “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.” Letakkanlah segala pengharapan kita hanya di dalam FirmanNya dan percayalah bahwa roh kita sebagai orang percaya bersatu dengan Roh Allah sumber pengharapan itu.

Kita juga diberikan tempat bersama-sama dengan Kristus Yesus, Efesus 2:6, “Dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga.” Kemudian ada tertulis juga di dalam Kolose 3:3, “Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah”, ini semua ditulis untuk kita percayai sekalipun sulit dipahami oleh akal manusia karena memang Firman iman tidak pernah dimaksudkan untuk bisa masuk ke dalam akal manusia tetapi Firman iman dimaksudkan untuk dipercayai agar hidup kita berkenan kepada Allah. Sekarang kita mendapatkan pengetahuan ilahi dari Alkitab bahwa menurut Kolose 1:5, pengharapan sudah disediakan bagi kita di sorga, di lain pihak menurut Efesus 2:6, kita juga mempunyai tempat di sorga bersama Kristus Yesus, maka kita bisa membawa pengharapan yang tersedia bagi kita di sorga, di situ roh kita juga berada untuk bermanifestasi di dalam kehidupan kita dimuka bumi ini.

Jadi benarlah ketika Tuhan Yesus mengajar murid-murid untuk berdoa dengan berkata, “Datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakmu di bumi seperti disorga”, karena memang Allah begitu mengasihi kita anak-anakNya dan Dia menginginkan kita untuk mengalami sorga sejak kita masih berjalan di atas muka bumi ini, haleluya! Jadi marilah kita berani berharap akan FirmanNya, yaitu segala ketetapanNya, perintah-perintahNya, dan janji-janjiNya kemudian taruh di dalam hati kita untuk menjadi bahan perenungan seumur hidup kita sehingga Allah membuat hari-hari hidup kita menjadi panjang dan dalam keadaan baik selalu.

Bentuk kemenangan kita atas kesia-siaan adalah manakala termanifestasinya setiap pengharapan kita akan janji-janjiNya di dalam kehidupan kita. Inilah yang menjadi rahasia kehidupan yang berkemenangan yang Allah sediakan bagi anak-anakNya di dalam Kristus Yesus. Kolose 1:27, “Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!” Di dalam versi King James ayat ini berkata, “Christ in you, the hope of glory”, Kristus yang adalah pengharapan itu ada di dalam setiap kita, ini berarti segala yang kita perlukan di dalam kehidupan ini sudah ada bersama kita walaupun belum kelihatan wujudnya, tetapi kalau kita mau bertekun untuk berharap, maka hanya tinggal masalah waktu saja kita akan menikmati manifestasinya asal jangan kita menjadi lelah untuk berharap.

Apapun yang kita harapkan agar terjadi di dalam kehidupan kita, carilah dan temukan janji-janji itu di dalam FirmanNya, yaitu Alkitab. Kemudian mulailah dengan membawanya ke dalam doa dan ucapkan itu menjadi milik kita, karena sekalipun belum kelihatan tetapi jikalau hal itu merupakan kehendak Allah maka pasti terjadi di dalam kehidupan kita yang percaya. Roma 5:5, “Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.” Ketika kasih Allah dicurahkan oleh Roh Kudus, yaitu saat kita merenungkan FirmanNya dan belajar segala ketetapan, maka tidak akan ada lagi ketakutan, sebab kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Semakin kita bergaul erat dengan FirmanNya maka semakin kita masuk ke dalam ketekunan sampai kita memperoleh semua yang baik yang Tuhan Allah janjikan.

Amin.

 

* Penulis adalah Gembala Jemaat Cibubur City Blessing.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here