Narwastu.id-Ada kabar menggembirakan bagi seluruh umat Katolik di Indonesia. Pasalnya, pada 3-6 September 2024 mendatang, pimpinan tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia. Informasi tersebut diumumkan melalui rilis resmi dari Konferensi Waligereja Indonesia, “Bahwa Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura dari tanggal 2-13 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama rangkaian rencana kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik, yakni pada tanggal 3-6 September 2024.” Salah satu tempat yang akan dikunjungi oleh Paus Fransiskus, yaitu Masjid Istiqlal. Tujuan dari kunjungan itu guna menghadiri pertemuan religius dengan para pemuka agama di Indonesia.
“Pada tanggal 3 sampai 6 September Paus akan datang ke Indonesia. Dan pada tanggal 5 ke Istiqlal. Jadi akan ada pertemuan dengan seluruh pemimpin agama dan tidak hanya ulama dan pastor, tetapi juga oleh pemuka agama lain, seperti Budha, Hindu dan Konghucu. Diperkirakan yang datang sekitar 150 orang,” tegas Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Nasaruddin Umar. Namun, sehari sebelumnya pria yang lahir pada 17 Desember 1936 itu akan mengunjungi Gereja Katedral dan dilanjutkan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Kunjungan Paus Fransiskus disambut sangat antusias. Seperti yang ditertulis di halaman Web Kementerian Luar Negeri RI (Kemenlu) menyatakan kunjungan Paus ke Indonesia memiliki arti penting, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh umat beragama.
Lewat kunjungan tersebut diharapkan akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia. Berbagai bentuk persiapan pun dilakukan oleh tim aju (tim pendahulu) Vatikan. Dan mereka telah melakukan sejumlah survei lokasi guna memastikan Paus akan hadir di Jakarta. Selain kota yang dituju dikonfirmasi, program dan agenda kunjungan dalam perjalananan apostolik Paus masih terus dipersiapkan sembari menunggu persetujuan tim Vatikan. Dengan kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tentu memberikan kesegaran, tidak hanya secara rohani, akan tetapi juga memberikan pengaruh positif dalam lingkup stabilitas nasional, sehingga menimbulkan ketertarikan para insvestor asing untuk menanamkan investasinya di republik ini.
Seperti kita ketahui Paus Fransiskus bukan saja pemimpin tertinggi Katolik Se-Dunia, tapi juga adalah tokoh global yang memberikan pengaruh besar bagi kehidupan peradaban di masa lalu maupun saat ini. Tindakan dan sikapnya dilandasi untuk kepentingan seluruh umat dunia, terlepas dari sosoknya yang tetap manusia biasa. Namun upayanya untuk menjadi surat terbuka dengan mengedepankan kasih persaudaran antara sesama itulah yang justru disegani oleh kepala negara di seluruh dunia. BTY/Dbs
