Seminar “Gerakan Anti Bullying Pada Anak” Digelar Universitas Mpu Tantular Jakarta

55
Acara seminar "Gerakan Anti Bullying Pada Anak" di Ruang Hiobadja Lantai 8, Universitas Mpu Tantular, Jakarta Timur.
Narwastu.id-Pada Kamis, 26 April 2024 lalu di Ruang Hiobadja Lantai 8 Universitas Mpu Tantular, Jakarta Timur, sukses digelar seminar “Gerakan Anti Bullying Pada Anak” bersama tim support IMC. Acara ini terlaksana karena kolaborasi kreatif dari Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Sitinah, S.Sos., M.M. dan Dekan Fakultas Hukum Dr. Suyud Margono, S.H., M.H., FCIArb. Dan mereka menyampaikan dalam sambutannya perlu ada peran negara, masyarakat dan tanggung jawab keluarga dalam memberantas bullying. Acara ini di bawah bimbingan Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom sebagai penanggungjawab acara. Dan ada juga sinergi bersama Tim IMC dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Drs. Tri Adi Sarwoko, M.Si.
Panitia menyebut, sebuah kehormatan bagi mereka, karena narasumber bisa hadir dari Komisioner Komnas Perlindungan Anak, yaitu Lia Latifah, SE., S.Pd., M.Pd dan suatu kebanggaan pula, karena hadir alumni S2 Fakultas Hukum Universitas Mpu Tantular yang kini bertugas di Polres Pelabuhan Tanjung Priok sebagai Kabag Perencanaan Supriyadi, S.H., M.H. Acara dimulai dengan tampilan keynote speaker, yakni Rektor Universitas Mpu Tantular Prof. Dr. Ratlan Pardede. Dia menyebut bullying kepada anak ada dibahas di dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.  “Anak dapat perlindungan dari kejahatan fisik dan psikis, dan pelakunya dapat hukuman 5 tahun dan denda Rp 100 juta,” kata Rektor Universitas Mpu Tantular ini. Menurut dia, tanggung jawab pihak sekolah juga menjadi hal penting untuk melindungi siswa-siswi di sebuah sekolah, dengan membentuk tim anti bullying.
Lia Latifah menambahkan, bully (Perundungan) pada anak terjadi tidak hanya menghina fisik korban, tetapi juga menghina pekerjaan atau fisik orang tua. “Ada sekitar 90% bullying terjadi di Indonesia,” kata Lia.
Sedangkan praktisi hukum dan aparat  kepolisian Supriyadi juga menambahkan, bully terjadi, karena sering pelaku kurang mendapatkan perhatian dari orangtuanya di rumah. Hampir seluruh kursi terisi oleh siswa SMA, dosen, karyawan dan mahasiswa di acara seminar kali ini.
Di akhir acara, ada kuis dan penampilan hiburan berupa drama singkat dari alumni seniman beasiswa Universitas Mpu Tantular  angkatan 2017 Kukuh, Holit dan Ulung membuat peserta ketawa lepas. Mereka menampilkan seputar perundungan.
Di ujung acara ini, Serepina Tiur Maida sebagai penanggung jawab seminar serta dikenal dosen cerdas menyampaikan, “Sesungguhnya yang perlu ada dalam diri kita adalah, perlu menyeimbangkan IQ , EQ dan SQ. Karena ketiga ini adalah pembekalan yang sangat baik. Tidak hanya pengetahuan yang kita peroleh, tetapi harus ada kecerdasan emosi. Dan kita sebaiknya menggunakan bahasa sentuhan kepada orang lain dan ujungnya adalah kedekatan kita kepada Tuhan Sang Pencipta, karena Dialah yang punya kuasa atas segalanya.
Mari kita berantas bullying dan stop bullying.” STH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here