Narwastu.id-Perhelatan pesta demokrasi tahun 2024 telah usai. Pesta rakyat telah selesai. Masyarakat antusias berdatangan ke TPS, tempat pemungutan suara walaupun di sebagian wilayah Indonesia diguyur hujan, bahkan di banyak tempat terjadi banjir. Namun semangat mendatangi TPS tidak surut. Rakyat benar-benar ingin terjadi pergantian pimpinan 5 tahunan. Ini bisa diartikan rakyat Indonesia sadar akan sistem demokrasi yang dianut oleh Indonesia. Yang menarik dalam pilpres kali ini, yakni munculnya tiga pasang calon (Paslon) yang dalam prosesnya masing-masing mempunyai ceritera menarik.
Paslon 01, yakni Anies dan Muhaimin (AMIN) terbentuk di injury time setelah melewati masa-masa sulit, karena beberapa kali harus dengan usaha keras dapat membentuk koalisi yang solid. Paslon yang mengusung PERUBAHAN harus banyak berjuang, karena paslon ini dianggap antitesa dari Pemerintah sekarang.
Sampai untuk kampanye pun banyak menghadapi kendala-kendala teknis maupun nonteknis.
Paslon 02, Prabowo-Gibran, yang dapat dikatakan cukup melawan arus, yang banyak dikatakan melawan etika oleh sebagian cerdik cendikia. Dikatakan melawan etika karena sang cawapres Gibran dianggap tidak etis bisa diloloskan oleh MK-RI untuk menjadi calon cawapres. Serentak kritik berdatangan dari sejumlah tokoh nasional dan akademisi. Ada 1lsatu hal yang terkuak pada akhirnya bahwa figur Gibran itu ternyata sudah diperebutkan oleh tim pemenangan paslon yang lain juga sebelum keputusan Gibran untuk mendampingi Prabowo. Paslon ini sangat dominan dari awal, karena memang mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi.
Tidak kalah menariknya adalah paslon ke 3, yakni Ganjar-Mahfud (GAMA). GANJAR yang menjadi bintang untuk diharapkan menjadi penerus Jokowi akhirnya harus memilih ketaatannya pada Jokowi atau Megawati. PDIP yang semula gamang untuk memilih Ganjar karena Puan pun ingin mencalonkan, akhirnya berketetapan hati memilih Ganjar untuk menjadi capres. Dan kemudian menunjuk Mahfud sebagai cawapres. Kompetisi selama masa kampanye berlangsung dengan meriah.
Paslon 01, 02 dan 03 bersaing dengan program dan gagasan seandainya terpilih nantinya.
Berbagai kota dan desa dikunjungi oleh para paslon untuk dapat langsung bicara dengan rakyat. Sampai di sini rakyat memang teredukasi dengan banyaknya pemahaman tentang program Paslon yang pada prinsipnya ada yang mendukung keberlanjutan program pemerintah sekarang yang diwakili oleh Paslon 02, ada yang melanjutkan dengan koreksi seperti paslon 03. Namun ada yang menginginkan perubahan menyeluruh sebagaimana dilontarkan oleh paslon 01. Dapat dikatakan waktu kampanye yang relatif singkat sosialisasi. Paslon memang sangat berburu waktu. Situasi tersebut terbantu dengan adanya lima kali debat paslon yang diselenggarakan KPU.
Implikasi positif dari perhelatan pesta demokrasi ini adalah rakyat dapat berinteraksi secara langsung dengan paslon. Dan mengenal program paslon di samping ujian juga bagi stamina paslon dalam lawatannya ke berbagai kota dan desa di seanterro Nusantara. Namun beberapa catatan yang perlu dicatat sebagai introspeksi berbagai pihak adalah antara lain: (1) Adanya bansos yang diberikan oleh salah satu paslon ditengarai memakai fasilitas Pemerintah dan dilakukan oleh pejabat aktif. (2) Banyaknya bermunculan kesalahan input hasil suara rakyat yang terkesan manipulatif. (3) Ditemukan berbagai intimidasi dan kecurangan yang dilakukan oleh aparatur negara yang seharusnya bersikap netral.
Hal tersebut di atas harus dapat diselesaikan dengan bijak oleh penyelenggara pesta demokrasi, yakni KPU, Bawaslu dan berbagai institusinya agar pesta rakyat yang sudah berjalan baik tidak dinodai dengan perilaku menghalalkan segala cara. Sebuah perhelatan akbar yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan diteropong oleh dunia internasional jangan sampai menjadi bahan pergunjingan negatif akibat ketidaktegasan penyelenggara pemilu. Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi terbesar dunia seyogyanya bisa menjadi contoh tentang kepiawaiannya berdemokrasi, dan itu akan dipandang secara terhormat oleh manca negara dan dapat berakibat Indonesia disegani diantara negara-negara lain di dunia. Semoga.
* Penulis adalah pemerhati masalah politik dan perburuhan. Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia dan anggota Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Inspiratif Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU).