Narwastu.id – Untuk kedua kalinya, podcast Majalah NARWASTU menampilkan pemuka gereja aras nasional, Pembina Majalah NARWASTU dan tokoh lintas agama, Pdt. DR. Nus Reimas untuk berbicara tentang gereja, masyarakat dan bangsa. Pada Jumat sore, 2 September 2022 lalu, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos, menggali pemikiran dan refleksi Ketua Dewan Pembina LPMI (Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia), Ketua Majelis Pertimbangan PGLII (Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia) dan tokoh lintas agama ini seputar HUT ke-54 LPMI pada awal Agustus 2022 dulu. Juga tentang HUT ke-51 PGLII pada akhir Agustus 2022 dan HUT ke-77 Republik Indonesia.
Podcast kali ini diadakan di kediaman Pak Pendeta yang selalu energik, semangat dan selalu menularkan energi positif pada sesamanya itu di kawasan Jakarta Timur. Terkait dengan Indonesia yang sudah 77 tahun merdeka, pendeta asal Ambon ini menegaskan, kita patut bersyukur Indonesia yang sudah punya 7 presiden bisa terus berdiri kokoh di tengah banyak tantangan dan heterogen. Semua itu terjadi karena kemurahan Tuhan. “Kita sudah punya 7 presiden, dan masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, serta mereka ingin terus membangun bangsa ini tegak berdiri dengan ideologi Pancasila,” ujar Penasihat Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Penasihat Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU) ini.
Pancasila, imbuhnya, adalah anugerah Tuhan bagi Indonesia. Dan banyak orang berdoa bagi bangsa ini, sehingga negeri ini tetap tegak berdiri dan terus bersatu. Para tokoh agama mesti terus berperan untuk menyampaikan suara kebenaran dan doa bagi para pemimpin bangsa ini. “Indonesia ini bisa terus tegak berdiri, karena Tuhan tetap memegang kendali atas bangsa ini,” cetus pendeta yang sudah dua periode dipercaya sebagai Sekretaris Umum PGLII, dua periode jadi Ketua Umum PGLII dan dua periode jadi Ketua Majelis Pertimbangan PGLII.
Terkait dengan pelayanan LPMI dan PGLII, Pdt. Nus Reimas menuturkan, masing-masing berjalan dengan peran masing-masing. LPMI terus membentuk karakter dan iman para mahasiswa, serta mempersiapkan mereka untuk esok jadi pemimpin sesuai talentanya di negeri ini. PGLII pun terus menumbuhkan iman jemaat serta terus memberitakan Injil kepada banyak orang supaya bisa menjadi umat yang berjalan di dalam kehidupan ini dengan iman kepada Kristus. Dan sebagai hamba Tuhan, katanya, walaupun umat manusia sekarang menghadapi banyak tantangan, namun kita mesti percaya bahwa kita sering tidak mengerti apa yang terjadi di dalam kehidupan ini, namun kita mesti percaya pada tangan kasih Tuhan. GH