Narwastu.id – Siapa yang tidak kenal sosok intelektual plus jurnalis senior di tengah umat Kristiani ini. Dia dikenal memiliki daya pikat dan humble. Di kalangan aktivis dan pemuka gereja, jurnalis berdarah Batak kelahiran Dolok Sanggul, Sumatera Utara, 6 April 1973 ini bukan figur yang asing lagi. Dalam astrologi Barat ia berada di bawah naungan zodiak Aries dan di bawah pengaruh planet Mars. Dia individu yang energik, orisinal, visioner, nasionalis dan realistis. Dia pria yang memiliki karisma di tengah banyak kesibukannya. Dia pun sosok yang memiliki dorongan kuat untuk mengetahui dan menemukan segala sesuatu tentang dunia dan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, ia selalu terbuka terhadap ide-ide baru dan lebih maju selangkah dalam gerak aktivitasnya
Jonro I. Munthe S.Sos merupakan Pemimpin Umum sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Kristiani NARWASTU, dan salah satu pendiri Perhimpunan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki). Dia dikenal jurnalis yang senang berbagi ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Aktif, dinamis, cerdas, rendah hati, berprestasi dan multitalenta. Dengan kemampuannya berkomunikasi dengan berbagai kalangan ia selalu berupaya untuk menemukan solusi inovatif dalam semua aspek kehidupannya. Jonro yang mantan Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPP Persatuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI), siapa sangka tidak saja mampu memimpin urusan keredaksian media massa, tetapi piawai pula dalam memanage atau membangun tim work yang kecil namun solid di NARWASTU. Dan banyak hal positif yang disorotnya lewat NARWASTU.
Tak hanya jago dalam urusan tulis menulis atau jurnalistik, ia pun kerap diundang sebagai moderator dan pembicara di berbagai diskusi dan seminar untuk memberikan pemikiran-pemikiran mencerahkan seputar ilmu jurnalistik, sosial politik, gereja, kemasyarakatan dan media sosial (Medsos). Kantor Kementerian Polhukam RI, Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, partai politik Kristen, kampus, organisasi kedaerahan, ormas kepemudaan, organisasi wartawan, ormas Kristen dan sinode gereja seperti HKBP pun pernah mengundangnya sebagai narasumber di acara seminar dan diskusi. Tidak hanya di offline namun ia secara daring sering mengisi diskusi di layar monitor. Bahkan, media cetak, media online, radio dan podcast dari luar NARWASTU pun sudah berulang kali mengundangnya sebagai narasumber. Ini bukti bahwa dia jurnalis plus dan diakui pemikiran-pemikiran serta gagasan-gagasannya. Bahkan, belakangan ini Jonro telah menghasilkan banyak tema di program baru podcast Majalah NARWASTU. Ia dan timnya telah mengundang sejumlah tokoh Kristen dari berbagai latar belakang profesi untuk tampil di channel YouTube Majalah NARWASTU dengan tema-tema bervariasi dan menginspirasi.
Merupakan satu kebanggaan dan sesuatu yang bernilai, katanya, kalau ia bisa berbagi ide-ide dan menginspirasi banyak orang di berbagai diskusi yang diikutinya. Dan ia selalu mengajak banyak orang agar selalu melakukan kegiatan positif yang menginspirasi dan memotivasi. Di tengah aneka tantangan hidup, mantan aktivis OKP (Organisasi kemasyarakatan pemuda) Fokusmaker dan AMPI ini pun selalu berupaya tampil untuk fight dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aktivitasnya. Lulusan Fakultas Komunikasi di Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, yang di masanya pernah bergabung di Persekutuan Doa (PD) PMK IISIP Lenteng Agung, Jakarta, ini saat mahasiswa pun aktif sebagai pelatih olahraga bela diri di kampusnya. Menurutnya, olahraga beladiri membuatnya senantiasa sehat, sportif, percaya diri dan disiplin. Baginya, olahraga beladiri adalah perpaduan antara pemanfaatan otot dan otak serta olahraga ini menggemblengnya supaya semakin disiplin dan tangguh.
Di luar aktivitas jurnalistik, ia pernah dipercaya sebagai salah satu Ketua DPP Partai Demokrasi Kasih Bangsa (PDKB). Partai politik ini pada 1999-2004 lalu pernah punya Fraksi PDKB di DPR-RI, dan partai ini sering diplesetkan Profesor dan Doktor Kristiani Bersatu (PDKB). Pasalnya, pendiri dan pengurusnya memang banyak profesor, doktor dan cendekiawan Kristiani, seperti Prof. Midian Sirait, Prof. Astrid Soesanto, Gregorius Seto Harianto, Prof. Tunggul Sirait, Pdt. Dr. Daud Palilu, Pdt. Dr. Nicolaas Radjawane, Prof. H.R. Tilaar dan Prof. Manasse Malo. Lantaran cerdas, Jonro saat itu dipercaya sebagai salah satu Ketua DPP PDKB dan ia figur termuda dalam jajaran Ketua DPP. PDKB lahir pada 1998 pasca Reformasi, dan parpol ini dulu dikenal vokal dan cerdas bersuara di Gedung Senayan meskipun hanya punya lima kursi di DPR-RI. Itu pula yang membuat kiprah Jonro di kalangan parpol Kristen sudah tidak asing lagi.
Jonro dikenal pula murah hati untuk berbagi ilmu pengetahuan serta pengalaman, dan tentu itu semua karena kemurahan Tuhan terhadap dirinya. Membangun keluarga bersama Faridawaty boru Rajagukguk sejak tahun 2000, mereka kini sudah anugerahi Tuhan tiga orang putra putri. Dan mereka selalu membudayakan komunikasi di dalam keluarga, yang saling membangun dalam doa dan iman Kristen. Keluarga adalah harta yang tidak bisa digantikan apapun, kata peraih award sebagai “Jurnalis Muda Motivator 2009 Pilihan Majelis Pers Indonesia (MPI)” dan juara II dalam sanyembara penulisan artikel Kristen pada 1997 yang diadakan Majalah Kabar Baik ini. Keluarganya adalah anggota jemaat Gereja GPIB Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, dan ia pun dipercaya sebagai anggota Panitia Pengadaan Lahan di GPIB Harapan Indah. Dan seiring dengan bergulirnya waktu, banyak catatan positif dan prestasi diraihnya, misalnya, ia pernah mengikuti Kejuaraan Silat Antarmahasiswa Se-ASEAN, dan pada Oktober 1993 lalu berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Silat Antar-Master Se-Jabodetabek.
Dia pun pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Muda-Mudi Munthe Se-Jabodetabek, dan kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Keluarga Besar Punguan Ompu Solonggahon Munthe, Boru, Bere dan Ibebere Se-Jabodetabek. Semasa mahasiswa ia pernah menjadi kolomnis di Majalah Bona Ni Pinasa, media orang Sumut terbesar yang terbit di Jakarta. Tidak heran jika kemampuannya menulis selalu dibagikan untuk orang lain, terutama bagi orang yang dianggap serius menekuni ilmu jurnalistik. Hingga saat ini tidak hanya satu atau dua orang yang berhasil dia bimbing menjadi penulis yang baik. Seperti ditulis di Kitab Mazmur 25:9, “Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati” ia pun membimbing orang yang rendah hati dengan murah hati.
Bagi Jonro, yang merupakan salah satu Pembina Perhimpunan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki) dan Penasihat Forum Jurnalis Batak (FORJUBA), hidup ini harus bermakna. Setiap orang akan menghadapi beberapa keadaan yang sulit, bahkan tersulit dalam kehidupan, yang sering tanpa kita sadari membuat kita lemah dan terpuruk. “Jadi bagaimana kita dapat memperkuat diri untuk mencari kehendak Tuhan ketika kita berada dalam kesulitan. Datang kepada Tuhan. Karena Dialah Sang Pencipta yang Maha Agung dan Dia akan selalu bersama orang-orang yang percaya kepadaNya,” pungkas lulusan Lembaga Pendidikan Pers Doktor Soetomo (LPPDS) Jakarta, dan mengikuti uji kompetensi wartawan untuk jabatan Pemimpin Redaksi di LPPDS pada 2018 dengan hasil cukup baik itu.
Meskipun ia berhadapan dengan segudang pekerjaan dengan dateline yang beragam, hanya satu komitmennya, yaitu tetap turun dalam persoalan kemasyarakatan, gereja, dan bangsa. Hal ini, imbuhnya, perlu dikupas tuntas dan berupaya menjadi seorang problem solver. Tidak hanya itu, tetapi bagaimana kita agar mampu mengkreatifkan sebuah program, mengkonsep ide, dan menjadi mediator di setiap kegiatannya. Jonro pun kini aktif memotori kegiatan Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU). Bersama pengurus FORKOM NARWASTU berlatar belakang advokat senior, mantan anggota DPR-RI, aktivis organisasi, pakar demokrasi serta politik dan pendeta, sejak 2016 lalu Jonro giat menggelar ibadah dan diskusi tentang situasi Indonesia terkini bersama tokoh-tokoh Kristiani inspiratif dan mampu memotivasi pilihan Majalah NARWASTU.
Sejak akhir tahun 1999 lalu, Jonro sudah menggagas pemilihan tokoh-tokoh Kristiani yang inspiratif, mampu memotivasi, nasionalis dan religius pilihan Majalah NARWASTU. Majalah NARWASTU yang punya tagline “Menyuarakan Kabar Baik” setiap akhir tahun selalu memilih 21 tokoh Kristiani. Lalu tokoh-tokoh pilihan yang pernah dipublikasikan Majalah NARWASTU dari berbagai latar belakang itu pun dianugerahi penghargaan oleh Pembina/Penasihat NARWASTU di sebuah acara Natal dan tahun baru majalah yang berkantor di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur itu. Pemberian penghargaan kepada tokoh pilihan NARWASTU ini selain diliput media Kristen, media-media nasional seperti televisi, bahkan pernah diliput media asing seperti CGNTV dari Korea Selatan. Ini merupakan bukti bahwa Jonro merupakan figur inspiratif, cerdas dan diakui di tengah gereja.
Tak heran, jika parpol nasionalis pun sudah berulang kali memintanya untuk menjadi caleg, namun Jonro hingga kini belum bersedia jadi calon legislatif. Pada awal 2010 sampai 2014 ia bersama Pembina/Penasihat Majalah NARWASTU serta dua tokoh nasionalis pernah membentuk Forum Diskusi Daniel Indonesia (FDDI). FDDI adalah wadah diskusi bagi kaum muda Kristiani dari berbagai latar belakang profesi, dan pembicaranya pernah dihadirkan, seperti Sabam Sirait, Jakob Tobing, Pdt. Dr. A.A. Yewangoe, Prof. Tjipta Lesmana, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), Prof. Irzan Tanjung, Gregorius Seto Harianto, Laksda TNI (Purn.) Christina Rantetana dan Maruarar Sirait. Sedangkan pengurus FDDI ada mantan Wakil Gubernur LEMHANNAS, jenderal purnawirawan, pengusaha, pemimpin gereja, pakar manajemen/kepemimpinan, politisi dan pemimpin media. Penulis STH-Serepina Tiur Maida, S.Sos, M.Pd, M.I.Kom. yang sering menulis inisial STH, adalah dosen ilmu komunikasi, pengamat sosial kemasyarakatan, cendekiawan dan praktisi pendidikan.