Narwastu.id – Pada 13 September 2022 ini, advokat senior yang juga Wakil Ketua Umum DPN PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) SAI, Jhon S.E. Panggabean, S.H., M.H. berulang tahun ke-58. Pria Batak yang juga Ketua Umum Keluarga Besar Panggabean Se-Jabodetabek ini dikenal pula pemerhati masalah sosial dan kemasyarakatan, serta dia aktif melayani lewat lagu-lagu rohani. Atas kebaikan Tuhan di hari ulang tahunnya ini, Jhon Panggabean menerangkan, “Kita patut selalu mengucap bersyukur atas kebaikan Tuhan yang memberikan nafas hidup hingga saat ini, di mana pengalaman hidup saya pernah mengalami sakit selama 2 tahun, 10 kali keluar masuk di beberapa rumah sakit, bahkan pernah sampai ke RS Pantai Hospital Penang dengan hasil diagnosa 5 macam penyakit, sampai sempat pakai kursi roda, tubuh yang gemuk jadi kurus sempat berat badan hanya tinggal 47 kg,” terang mantan Pemimpin Umum Majalah “Pledoi” ini.
Menurutnya, di saat obat sudah habis dan perasaan sudah lemah serta sudah sangat terpuruk, “Saat itu saya katakan kepada istriku, ‘Mama, aku sudah tidak kuat lagi, istriku merespons dengan mengungkapkan, ‘Jangan membunuh kami pa.’ Mendengar kata itu aku terpengarah, ternyata maksud istriku kalau ada apa-apa dengan saya bagaimana ketiga anak kami yang saat itu Samuel sedang kuliah S2 dan Clara skripsi serta adiknya Gracia semester VI kuliah dan saat itu istriku mengingat peristiwa bahwa tahun 1995 baru nikah pernah saya sakit dan disembuhkan Tuhan. Saat itu akhirnya kami suami isteri sepakat meminta ampun atas kesalahan saya, termasuk yang sebelum sakit melupakan pelayanan dan saat itu kami juga sepakat hanya mengandalkan kasih dan kuasa Tuhan saja karena uang beli obat juga sudah tidak ada lagi.”
Kemudian mereka bertindak mengimani bahwa Tuhan Yesus pasti memberikan kesembuhan. “Dan kami berdoa dan terus berdoa. Besoknya saat diantar ke kantor yang tidak jauh dari rumah karena sudah pindah kantor, siangnya saat itu saya bedoa, ‘Tuhan sudah cukup lama aku sakit, Engkau adalah maha penyembuh dan sudah 7 bulan aku tidak bisa kena paparan matahari karena sakit autoimun. Tapi saat ini saya mau jalan kaki ke rumah di terik matahari, kalau Tuhan berkenan sembuhkanlah saya. Setelah berdoa, saya imani Tuhan akan sembuhkan, dan saya berjalan pelan-pelan di terik matahari. Sampai di depan gerbang rumah istriku terkejut dan seolah berteriak, kok, jalan di terik matahari, saat itu saya jawab Tuhan Yesus pasti sembuhkan saya sebagaimana doa kita kemarin. Ternyata benar biasanya kalau kena sedikit paparan matahari muka saya merah dan lemas, tapi saat itu saya justru tidak ada apa-apa dan semangat. Besoknya, lusanya dan seterusnya dengan berdoa serta memuji-muji Tuhan saya bisa berjalan lancar, bahkan bisa olahraga, karena kasih Tuhan akhirnya sata sembuh dengan mukjizatNya,” ceritanya.
Kejadian itu, imbuh Jhon, 7 bulan sebelum Covid-19 merebak. Sejak saat itu sama sekali tidak pernah kontrol lagi, namun untuk vaksin kalau seseorang pernah ada sakit bawaan maka harus ada hasil pemeriksaan laboratorium secara lengkap. “Setelah diperiksa puji Tuhan, hasilnya semua penyakit saya sudah tidak ada lagi (sembuh). Luar biasa baiknya Tuhan, dan dalam perjalanannya kami diberikan Tuhan berkat punya cucu Celine yang cantik dan pintar. Di hari ulang tahunku ke-58 ini saya membaca Firman Tuhan yang patut jadi pegangan hidup kita yang menyatakan, ‘Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33),’ serta Firman Tuhan, ‘Sungguh hatinya melekat kepadaKu, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku (Mazmur 91:14,16).’ Dengan kita mencari Kerajaaan Allah serta melekat kepadaNya, maka berkat Tuhan baik secara rohani maupun jasmani pasti diberikan kepada kita. Terima kasih, Tuhan Yesus, atas kebaikanMu yang mengampuni dan memulihkan saya serta memberkati keluarga kami. Amin.” HF