Narwastu.id – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) memberikan tantangan kepada para mahasiswa yang melakukan kegiatan praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN), kemah kerja bakti, ataupun kegiatan sejenisnya di desa, untuk membuat riset-riset sederhana mengenai permasalahan di wilayah perdesaaan. “Saya harap kalau kamu lakukan kegiatan di desa, tidak hanya lakukan sosialisasi. Tapi sebagai mahasiswa harus melakukan riset-riset sederhana terkait permasalahan di desa dan melakukan analisis. Catat dan tulis semua hal itu, lalu buat kesimpulan kira-kira apa yang harus dibuat, regulasi dan kebijakan apa yang dibutuhkan serta pola kepemimpinan seperti apa yang diharapkan,” kata VBL saat menerima audiensi Pengurus Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) Santo Stanislaus Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, pada Rabu, 18 Mei 2022 lalu di ruang kerjanya, Kantor Gubernur NTT di kawasan protokol Jalan Eltari Kupang.
Audiensi KMK Santo Stanislaus FH Undana kepada Gubernur VBL, dilakukan dalam rangka melaporkan kegiatan Kemah Kerja Bakti Mahasiswa (KKBM) selama sepekan (30 Mei-5 Juni 2022) di Desa Manamas, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Gubernur VBL yang juga mantan anggota DPR-RI Partai NasDem itu menegaskan, mahasiswa yang melakukan praktik lapangan di desa harus mampu menghasilkan data-data riil yang seringkali luput dari perhatian pemerintah.
“Misalnya, berkaitan dengan persoalan stunting di desa, mahasiswa bisa buat penelitian terkait bagaimana dari aspek gizinya, lalu bagaimana pengaruh budaya patriarki terhadap pola asuh anak, bagaimana peran tokoh masyarakat dan tokoh agama. Konvergensi seperti apa yang dibutuhkan. Juga catat siapa saja yang stunting dan berpotensi kalau hamil akan stunting. Tidak boleh lagi berbicara prosentase kalau wilayahnya desa,” papar VBL.
Dia melanjutkan,data-data tersebut tentu akan sangat membantu pemerintah dalam melakukan intervensi kebijakan yang komprehensif. Termasuk melihat potensi sumber daya yang ada di desa dan BUMD seperti apa yang dibutuhkan, agar sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat dapat dioptimalkan. Juga menyangkut produktivitas masyarakat dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki. “Sebagai mahasiswa hukum, kamu juga harus bisa memberikan masukan tentang konstruksi hukum seperti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat desa untuk menopang pengembangan ekonomi untuk kesejahteraan mereka,” kata Gubernur VBL, yang didampingi Staf Khusus Gubernur, Immanuel Blegur.
Gubernur berharap agar kegiatan KKBM dan sejenisnya dapat meningkatkan pemahaman terkait berbagai permasalahan dan tata kelola pemerintahan desa. “Pulang dari desa, kamu harus bisa bantu orang lain. Juga menambah pengetahuan tentang manajemen pemerintahan desa serta tahu struktur berpikir masyarakat tersebut. Data-data konkret penting sebagai masukan untuk pemerintah baik kabupaten maupun provinsi,” ajak Gubernur VBL.
Koresponden Majalah NARWASTU di NTT, Karolus Kia Burin melaporkan, Ketua KMK Santo Stanislaus FH Undana, Adan Daman mengungkapkan ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan dalam KKBM seperti penyuluhan kesehatan, advokasi hukum, dan pendampingan terhadap BUMDes. Apalagi prosentase stunting di Desa Manamas masih cukup tinggi, dan berbagai persoala tata kelola pemerintahan desa. “Kami datang untuk meminta arahan Bapak Gubernur terkait kegiatan yang akan kami lakukan. Kami akan berupaya untuk menjalankan arahan Bapak Gubernur agar kegiatan KKBM ini bermanfaat, terutama dalam menghasilkan data-data sederhana yang dibutuhkan pemerintah provinsi,” pungkas Adan. VM