Narwastu.id – Adanya beberapa jemaat kena kasus positif Covid-19, saya ketahui dari postingan Ephorus HKBP yang menerima informasi dari beberapa Praeses, dan Ephorus mengajak semua jemaat untuk mendoakannya. Semoga semuanya mereka telah sembuh. Saya membayangkan bagaimana sesaknya hati dan pikiran mereka saat diisolasi mandiri di rumah sakit.
Tapi orang yang percaya kuasa Tuhan Allah akan selalu berdoa kepada Tuhan, rajin mendengar atau membaca firmanNya dan menyanyikan (di dalam hati atau suara lembut) lagu-lagu Kristiani yang diingatnya atau dari WhatsApp atau YouTube setiap hari, saat bangun dari tidur di tempat isolasi. Sedapat mungkin mengikuti ibadah Minggu dan ibadah yang online secara live streaming dari WA, YouTube, Facebook, dll. Semuanya kini kita dapat mengaksesnya dari handphone. Semoga mereka tetap semangat, bila masih ada yang isolasi. Jadikan isolasi jadi kesempatan dekat dalam hubungan mesra dengan Tuhan.
Mazmur 138:7, “Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.” Tuhan kita adalah satu-satunya Allah yang dapat dipercaya. Kekuatan Allah unggul. Oleh keyakinan yang lahir dari pengalaman doa yang berjawab (ayat 3), Tuhan saja yang patut dipuji. Pemazmur (Daud) percaya keamanannya (dari musuh pribadi) yang langgeng karena kesetiaan Tuhan terhadap tujuanNya (ayat 8). Pemazmur (Daud) melantunkan “Nyanyian Syukur atas pertolongan Tuhan.” Allah dipuji karena mendengar doanya.
Bagaimana dengan “musuh kita bersama” pandemi sekarang ini, yang menyerang pribadi seseorang? Kita harus senantiasa percaya dalam kesesakan perjalanan hidup kita, Tuhan akan mempertahankan hidup dan menghancurkan musuh itu, untuk menyelamatkan. Tuhan akan memberi perlindungan dan kemenangan. Ia memelihara kita terhadap serangan, tapi Ia juga mengadakan serangan balik, menghapuskan ancaman musuh itu. Semua terjadi oleh tindakan kasih ilahi Tuhan. Tujuan Tuhan tak berubah, dialaskan pada kasih setiaNya yang tidak berubah. Tetaplah kita berdoa sampai Tuhan menyelesaikan pandemi Covid-19 berlalu dari negeri kita.
* Penulis adalah pendeta senior, mantan Kepala Biro Informasi Kantor Pusat Sinode HKBP dan mantan Praeses HKBP Sumbagsel.