Webinar GMKI Seputar Masalah Palestina-Israel

125
Suasana acara webinar Pengurus Pusat GMKI seputar Israel dan Palestina.

Narwastu.id – Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) Bidang Hubungan Internasional mengadakan webinar tentang persoalan atau konflik antara Palestina dan Israel pada Kamis, 27 Mei 2021 dengan tema diskusi “Palestina-Israel dalam Perspektif: Human Rights and Justice”

Dalam pengantarnya, Ketua Umum PP GMKI Jefri Gultom dengan tegas menjelaskan bahwa konflik ini jangan dilihat dari perspektif keagamaan saja, melainkan harus cermat dan komprehensif dalam melihat konflik yang terjadi. Konflik Israel-Palestina juga mengaburkan fokus kita terhadap beberapa persoalan di antaranya teror di Poso, ekskalasi konflik di Papua dan penanganan pandemi yang masih saja belum usai sampai hari ini.

Indonesia tidak boleh larut dalam konflik Israel-Palestina saat ini. Sebab persoalan yang terjadi, katanya, tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi, tetapi harus dilihat dari pendekatan sejarah, sosiologi, budaya dan  hukum internasional yang berlaku. “Kita secara etis harus berdiskusi dengan cerdas, mendudukkan perkara secara kritis dan mencari solusi yang terbaik bagaimana keterlibatan kita untuk menemukan jalan damai bagi Palestina-Israel,” tukas Jefri.

Mr. Ahmed Metani (Depuy Ambassador Palestina untuk Indonesia) menjelaskan, bahwa permasalahan Israel dan Palestina ini adalah permasalahan yang paling banyak memakan korban sipil.

“Dibutuhkan peran aktif masyarakat internasional untuk ikut andil dalam upaya perlindungan HAM,” tambahnya.

Sedangkan Theofransus Litaay (Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan RI), berpendapat, Indonesia tentunya harus terlibat dalam perdamaian Israel-Palestina, sebab dalam UUD dasar 1945 ditegaskan bahwa Indonesia sebagai penegak keadilan dan perdamaian serta kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Sedangkan Dr. Angel Damayanti (Pakar konflik, perdamaian dan terorisme) menjelaskan bahwa tanggung jawab terbesar negara adalah memastikan konflik ini dapat diselesaikan secara damai dan tidak berkelanjutan. “Kedua belah pihak harus bisa saling menghormati kedaulatan masing-masing dan menjaga keamanan teritorial mereka, terutama di daerah perbatasan dan wilayah Yerusalem yang menjadi kepentingan banyak pihak,” ujar dosen UKI Jakarta yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2018 Pilihan Majalah NARWASTU” ini.

Dalam kesempatan itu, Harsen Roy Tampomori (Tenaga Ahli MPR-RI), mengatakan, berhenti memanfaatkan isu untuk kepentingan kelompok maupun pribadi, karena korban sebenarnya rakyat sipil kita tidak bisa memihak salah satu negara. Namun pandangan berbeda disampaikan oleh Choirul Anam (Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia Se-Dunia), bahwa tindakan yang dilakukan Israel ini sangat tidak pantas dan segera harus dihentikan karena kekejaman yang dilakukan itu sudah merenggut hak azasi manusia rakyat Palestina.

Dan di akhir webinar ini, baik nara sumber dan peserta memberikan kesimpulan, (1) Informasi terkait isu Palestina-Israel harus berdasar fakta yang terjadi di lapangan yang kemudian disampaikan kepada masyarakat. (2) Bersepakat bahwa keadilan bagi semua korban baik di Israel maupun Palestina.

(3) Perlu adanya win-win solution dan pandangan secara menyeluruh mengenai ekskalasi konflik yang terjadi antara Israel-Palestina. (4) Solidaritas dan dukungan internasional bagi saudara kita di Israel-Palestina yang telah menjadi korban dari ego pemerintahan sangatlah penting.

Sementara Artinus Hulu selaku moderator webinar, menyampaikan terima kasih kepada nara sumber dan peserta telah mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.  “Kita adalah agen perdamaian yang bertugas membawa perdamaian di dunia ini tanpa melihat suku, bangsa, ras ataupun agama,” katanya. FG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here